TEMPO.CO, Jakarta - Grup musik Noah melakukan berbagai cara untuk meningkatkan produktivitasnya dalam berkarya. Salah satu yang mereka lakukan adalah semua personel band yang dulu bernama Peterpan itu dikarantina selama tujuh hari di lautan.
"Noah dikarantina di atas kapal phinisi Ceng Ho untuk rekaman, latihan hingga proses kreatif album kedua," kata Creative Promotion Musica Studio, Teti Rachmawati dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 23 Agustus 2019.
Dalam masa karantina tersebut, ternyata para anggota band ini mengalami gangguan cuaca, berupa ombak besar hingga alat rekam mereka berserakan. Setelah menjalani karantina di lautan, mereka masih melanjutkan karantina di Puncak dan Jakarta.
Hal tersebut dilakukan untuk mempersiapkan album kedua Noah, yang bertajuk Keterkaitan Keterikatan, yang baru saja dirilis. Proyek untuk album ini memakan waktu lebih dari dua tahun dalam pembuatannya.
Pada Rabu, 14 Agustus 2019 lalu, Ariel dan kawan-kawan merilis album mereka. Sebelumnya, mereka sudah mengeluarkan beberapa single seperti Wanitaku, My Situation, dan Jalan Mimpi, sebagai awalan dari peluncuran album tersebut.
Seluruh lagu di album tersebut, nantinya akan diluncurkan di berbagai platform musik digital pada Sabtu, 24 Agustus 2019. "Selain rilis bentul digital album ini juga akan dirilis dalam bentuk fisik yang akan didistribusikan di gerai KFC," kata Teti.
Sebelum peluncuran albumnya, Noah mengalami guncangan ketika salah satu personelnya, Uki, mengundurkan diri. Kini personel Noah tinggal tiga orang. Mereka adalah Ariel Noah, David Noah, dan Lukman Noah. Mereka masih terpukul dengan mundurnya Uki dari band itu.
Vokalis Noah, Ariel menyatakan belum berpikir untuk mencari pengganti Uki. "Tidak bisa secepat itu mencari (pengganti) karena perannya penting dan tidak mudah," kata Ariel.