Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Karier Nunung Sebelum Jadi Komedian dan Terjerat Kasus Narkoba

Reporter

Editor

Aisha Shaidra

image-gnews
Tersangka kasus penyalahgunaan narkoba Tri Retno Prayudati alias Nunung dihadirkan saat rilis kasus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 22 Juli 2019. Saat rilis tersebut, Nunung mengaku menyesal dan meminta maaf kepada semua pihak, termasuk kepada suaminya yang selalu mengingatkannya untuk berhenti memakai narkoba. TEMPO/Muhammad Hidayat
Tersangka kasus penyalahgunaan narkoba Tri Retno Prayudati alias Nunung dihadirkan saat rilis kasus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 22 Juli 2019. Saat rilis tersebut, Nunung mengaku menyesal dan meminta maaf kepada semua pihak, termasuk kepada suaminya yang selalu mengingatkannya untuk berhenti memakai narkoba. TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Terjerat kasus penggunaan narkoba membuat karier komedian, Nunung terhenti sementara. Pemilik nama lengkap Tri Retno Prayudati itu kini harus berurusan dengan kepolisian untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya usai ditangkap di rumahnya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, pada Jumat, 19 Juli 2019.

Nunung dan suami terbukti positif menggunakan narkoba. Selain itu, ditemukan juga sabu-sabu seberat 0,36 gram dan barang bukti lainnya.

Siapa yang tidak mengenal Nunung? Hampir setiap hari wajah perempuan kelahiran Solo 56 tahun silam itu muncul di acara televisi. Sebagai komedian, tingkah dan guyonan Nunung kerap menyulut tawa penontonnya.

Wajar saja jika kabar penangkapan Nunung mengejutkan banyak pihak, tak terkecuali para sahabat dan penggemarnya. Apalagi, Nunung mengaku pada 20 tahun lalu sempat mengonsumsi narkoba.

Perjalanan karir Nunung di panggung hiburan Indonesia bisa dibilang penuh dengan perjuangan. Sebelum sukses sebagai komedian, ia pernah hidup susah hingga harus berjualan batik demi membiayai hidup.

Selain itu, ia juga pernah menjadi penyanyi panggilan dari panggung ke panggung. Semua pekerjaan itu ia lakukan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Hingga kemudian nama Nunung mulai dikenal ketika ia bergabung dengan Srimulat pada tahun 80an. Srimulat adalah sebuah grup yang dibentuk oleh Teguh Slamet Rahardjo di Solo, Jawa Tengah, pada 1950.

Grup lawak itu melakukan pentas di gedung-gedung pertunjukan. Namun pada 1980an hingga 1990an, Srimulat rutin tampil di televisi. Beberapa nama besar di dunia komedi lahir dari grup tersebut, seperti Tarzan, Mamiek Prakoso, Timbul, Polo, Tessy, hingga Gogon.

Karir Nunung menanjak ketika ia bermain dalam sinetron "Di Doel Anak Sekolahan" pada pertengahan 1990an. Ia berperan sebagai Nunung, adik mas Karyo yang dimainkan oleh Basuki. Dari situ, ia makin populer. Wajahnya kerap mengisi layar kaca sebagai bintang iklan hingga sejumlah acara televisi. Bahkan, ia sukses mendapatkan penghargaan sebagai Bintang Komedi Wanita Terfavorit pada 1999 dalam ajang Panasonic Awards.

Memasuki era 2000-an, Nunung kembali eksis dengan membintangi acara komedi televisi "Opera Van Java" yang tayang 2008 hingga 2013. Ia berkolaborasi bersama Sule, Andre Taulany, Parto, dan Azis Gagap. Namanya pun berkibar berkat "Opera Van Java".

Setelah acara itu berakhir, Nunung bergabung dengan program "Ini Talk Show". Acara yang mengudara pada 2014 itu dipandu oleh Sule dan Andre Taulany, rekan kerjanya dalam program sebelumnya.

Kehadirannya kembali mencuri perhatian penonton dan sukses memicu gelak tawa lewat guyonan dan karakter-karakter lucu yang ia perankan di "Ini Talk Show".

Salah satu ciri khas Nunung adalah gaya tertawanya. Penonton pun sering dibuat ikut terkekeh hanya gara-gara Nunung terpingkal-pingkal melihat kelakuan Sule.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nunung dalam perjalanan karirnya juga sempat memiliki program acara yang dipandunya sendiri yakni "Nyonya Nunung". Ia pun pernah membintangi beberapa judul film layar lebar, seperti "Sule, Ay Need You", "Finding Srimulat", "Zaatnya Srimulat" dan "The Secret: Suster Ngesot Urban Legend".

Namun, di balik tawa yang ia ciptakan ada sisi gelap yang disembunyikan. Popularitas dan kesuksesan yang didapat, membuatnya salah langkah. Nunung mengakui mulai berkenalan dengan dunia narkoba sejak 20 tahun lalu saat ia sedang berada di puncak ketenaran. "Tersangka NN memang sudah pernah menggunakan narkotika, zaman itu ekstasi, itu 20-an tahun yang lalu karena lingkungan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Argo Yuwono dalam keterangan pers di Mapolda Metro Jaya, Senin, 22 Juli 2019.

"Untuk daya tahan tubuh dan setiap hari menggunakan karena dia ada main sinetron dan ada kegiatan yang lain," ucap Argo.

Meski sempat berhenti memakai barang haram, Nunung kembali mengonsumsi narkotika jenis sabu-sabu sejak Maret lalu dengan alasan untuk menjaga daya tahan tubuh.

Argo menyampaikan bahwa suami Nunung, July Jan Sambiran, pernah meminta agar istrinya tersebut berhenti mengonsumsi sabu-sabu. Namun, permintaan itu tidak digubris oleh Nunung.

Saat dihadirkan dalam keterangan pers di Polda Metro Jaya, Nunung tampak menyesali perbuatannya. Sambil berurai air mata, dia meminta maaf kepada seluruh keluarga besarnya, para penggemar, dan juga sang suami yang kerap mengingatkan dan meminta dirinya untuk berhenti.

"Saya mohon maaf pada keluarga besar saya, anak cucu saya, saudara saya, saya telah mengecewakan, berbuat salah melanggar hukum dan pada bapak polisi terima kasih karena saya terselamatkan dengan kejadian ini," kata Nunung.

"Kalau nggak ada kejadian ini, saya nggak tahu sampai kapan saya begini. Sekali lagi saya mohon maaf pada semuanya, termasuk fans saya. Saya sangat menyesal dan janji tak akan mengulangi lagi kesalahan ini," ujarnya.

Nasi sudah menjadi bubur. Nunung harus ditahan selama 20 hari oleh kepolisian karena sempat berusaha menghilangkan barang bukti. Beberapa anggota Srimulat, seperti Tarzan, Tessy, dan Polo juga ikut memberikan simpatinya untuk Nunung.

Tak hanya itu, organisasi Generasi Peduli Anti Narkoba (GPAN) yang diketuai oleh Brigjen Pol (Purn) Siswandi juga bersedia memberikan bantuan hukum kepadanya. Mereka semua berharap agar Nunung dapat menjalani proses rehabilitasi untuk menyembuhkannya dari ketergantungan terhadap narkoba.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

1 hari lalu

Rio Reifan memberikan keterangan saat dihadirkan dalam rilis narkoba di Polres Metro Jakarta Pusat, Rabu, 21 April 2021. TEMPO/Nurdiansah
Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.


Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

1 hari lalu

Barang bukti kasus 10 kilogram narkoba jenis sabu dan ekstasi di Polda Metro Jaya, pada Jumat, 1 Maret 2019.  Tempo/Adam Prireza
Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.


Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

2 hari lalu

Rio Reifan sudah 4 kali tertangkap dalam kasus narkoba. Pada 8 Januari 2015, Rio pertama kali ditangkap karena kedapatan bertransaksi sabu. Rio kembali mendekam di penjara setelah berpesta sabu di tempat hiburan malam di Bekasi pada 13 Agustus 2017. Rio kembali ditangkap polisi pada 13 Agustus 2019 dengan barang bukti 0,0129 gram sabu. Paling anyar, Rio kembali ditangkap polisi karena kembali menggunakan narkoba pada Senin malam, 19 April 2021. TEMPO
Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.


Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

3 hari lalu

Rio Reifan sudah 4 kali tertangkap dalam kasus narkoba. Pada 8 Januari 2015, Rio pertama kali ditangkap karena kedapatan bertransaksi sabu. Rio kembali mendekam di penjara setelah berpesta sabu di tempat hiburan malam di Bekasi pada 13 Agustus 2017. Rio kembali ditangkap polisi pada 13 Agustus 2019 dengan barang bukti 0,0129 gram sabu. Paling anyar, Rio kembali ditangkap polisi karena kembali menggunakan narkoba pada Senin malam, 19 April 2021. TEMPO
Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.


Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

4 hari lalu

Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Suyudi Ario Seto menunjukkan barang bukti saat konferensi pers kasus Tindak Pidana Narkotika Home Industry Tembakau Sintetis, Ditres Narkoba, Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis, 2 Mei 2024. Ditres Narkoba Polda Metro Jaya mengungkap adanya laboraturium yang memproduksi narkotika jenis MDMB-4en-PINACA di kawasan Serpong kota Tangerang, Banten. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.


Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

4 hari lalu

Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers pengungkapan laboratorium terselubung (clandestine laboratory) narkotika jenis cannabinoid atau MDMB-4EN-Pinaca di Lapangan Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis, 2 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.


Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

4 hari lalu

Ilustrasi paracetamol. Shutterstock
Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.


Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

6 hari lalu

Rumah elit di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang menjadi tempat home industri narkoba. Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri akan menggelar olah TKP pada Selasa, 30 April 2024.TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.


Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

6 hari lalu

Artis sekaligus tersangka penyalahgunaan narkotika Rio Reifan bersiap dipindahkan ke RSKO Cibubur, di kantor Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Rabu, 4 September 2019. TEMPO/Genta Shadra Ayubi
Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?


Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

6 hari lalu

Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana saat menanyakan kedua pelaku kurir narkoba jenis sabu di Mapolres Metro Depok, Senin, 29 April 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.