Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BWCF 2018 Angkat Tema Soal Catatan dan Surat Pelawat Nusantara

Reporter

Editor

Aisha Shaidra

image-gnews
Para penggagas dan beberapa pengisi kegiatan Borobudur Writers and Cultural Festival 2018. TEMPO/ Aisha Shaidra
Para penggagas dan beberapa pengisi kegiatan Borobudur Writers and Cultural Festival 2018. TEMPO/ Aisha Shaidra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyaknya catatan tentang nusantara yang ditulis para petualang asing melatari penyelenggaraan Borobudur Writers and Cultural Festival (BWCF) tahun ini mengusung tema Traveling & Diary. Tema tersebut diambil untuk merayakan catatan harian perjalanan para pelawat, peziarah dari India, Eropa ke Nusantara. 

"Semua ini agar generasi muda dan Indonesia dapat mengenal proses menjadi Indonesia sebetulnya kultural mulai dari Nusantara," ujar BWCF Romo Mudji Sutrisno, salah satu penggagas Borobudur Writers and Cultural Festival di Galeri Cemara, Jakarta Pusat, Selasa 13 November 2018.

Menurut Mudji Sutrisno ada ratusan bahkan ribuan musafir asing yang pernah singgah di Nusantara. Banyak yang merekam perjalanan tersebut dalam surat atau catatan-catatan harian. Dalam perjalanannya, para pengembara Budhis, peziarah-peziarah Hindu, pengelana Muslim sampai petualang-petualang Portugis, Spanyol, Inggris dan Belanda melintasi Jawa, Sumatera, Kalimantan Sumatra. Sulawesi, hingga Papua. Jenis tulisannya pun beragam dari yang bersifat subjektif, ada yang dilengkapi data-data objektif dan sangat lengkap.

Sebuah catatan perjalanan menurut Mudji tak melulu berupa buku, surat, dan manuskrip. Kadang ada juga catatan perjalanan berbentuk sketsa seperti yang dilakukan W.O.J Nieuwenkamp yang membuat sketsa soal reruntuhan Kota Denpasar usai peristiwa penghancuran Kerajaan Badung dan Tabanan oleh tentara Belanda pada 1906.

Sketsa langka mengenai bangunan dan suasanan di Batavia pada 1744 dibuat seorang tentara Jerman, Johann Wolfgang Heydt. Gambar-gambarnya lantas menjadi penting lantaran dibuat empat tahun setelah terjadi pembantaian warga CIna di Batavia.

Tema Traveling&Diary merupakan gagasan tema untuk membaca kembali kitab-kitab para pelawat asing tersebut untuk mengetahui bagaimana mereka dan masyarakat Indonesia kini membaca Nusantara. 

Mudji melanjutkan, masih banyak celah yang bisa ditelusuri dari catatan-catatan para pelawat itu untuk menguak kemungkinan soal peristiwa masa lalu dan pengaruhnya saat ini. "Kita bisa merajut nilai terbaik dari lokalitas, kesukuan, keagamaan, dan menjadi ke-Indonesiaan (dari catatan-catatan mereka)."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Traveling&Diary akan dimulai dengan mengulas catatan harian I Tsing, pengelana dari Cina abad ke-7. I Tsing mempelajari Budha di Nalanda India dan sempat mampir ke Nusantara untuk mempelajari bahasa Sansekerta dan sempat menetap di Sumatera untuk menerjemahkan kitab yang ia dapat dari India. 

Sejumlah agenda kegiatan yang akan hadir dalam gelaran BWCF 2018 di antaranya menghadirkan empat penulis residensi Komite Buku Nasional seperti Martin Aleida, Agustinus Wibowo, Cok Sawitri, dan Faisal Oddang. Selain itu, BWCF 2018 pertama kalinya akan menghadirkan workshop dongeng anak yang menghadirkan Murti Bunanta, penulis dan praktisi dongeng anak.

Diskusi mengenai film turut dihadirkan dengan pemutaran empat buah film bertema Islam dan pluralisme karya sineas Nurman Hakim.

Di sisi pertunjukan seni, BWCF 2018 menyajikan seni pertunjukan bertema migrasi. Koreografer dan teaterawan seperti Ery Mefri, Bimo Wiwohatmo, Melati, Suryodarmo, Katsura Kan, dan beberapa nama lainnya akan menafsirkan hal-hal soal pengembaraan yang karyanya akan dipentaskan di panggung Aksobhya, Borobudur. "Kami membebaskan mereka menafsirkan migrasi. Migrasi bukan hanya sebatas migrasi fisik tapi juga rohani, sebuah pelawatan jiwa," ujar Seno Joko Suyono, salah satu penggagas BWCF 2018.

Baca: Menjejaki Relief dan Meditasi di Borobudur Writers Festival

Tema migrasi dalam sesi pertunjukan seni BWCF 2018 ini dianggap penting diangkat karena sedang terjadi di berbagai negara misalnya Eropa yang dilanda migrasi besar-besaran dari pengungsi Suriah yang berdampak pada hadirnya berbagai problem sosial ekonomi. Demikian halnya dnegan sejarah Nusantara yang tak luput dari isu migrasi itu sendiri.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Naik Getek Menyusuri Sungai Progo di Magelang, Ada Kisah tentang Candi Borobudur

8 hari lalu

Journey of the Stone, perjalanan menyusuri Sungai Progo di Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, pada Rabu, 28 Agustus 2024. Wisata ini menjadi bagian dari Borobudur Trail of Civilization atau BToC. (Dok. BToC)
Naik Getek Menyusuri Sungai Progo di Magelang, Ada Kisah tentang Candi Borobudur

Wisata ini merupakan bagian dari Journey of the Stone, salah satu paket wisata BToC yang terinspirasi dari relief Candi Borobudur.


Menjajal jadi Nelayan Tanpa Perahu di Desa Wisata Sambeng Borobudur

8 hari lalu

Seorang wisatawan mencoba membuat jala di Desa Wisata Sambeng, Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. TEMPO/Mila Novita
Menjajal jadi Nelayan Tanpa Perahu di Desa Wisata Sambeng Borobudur

Di Desa Sambeng, pengunjung diajak membuat jala dan menebarnya di Sungai Progo. Ini merupakan bagian dari wisata Borobudur Trail of Civilization.


Asyiknya Wisata Keliling Desa Naik VW Safari di Borobudur

10 hari lalu

Spot foto Randu Alas, di Desa Wisata Tuksongo, salah satu lokasi yang disinggahi saat wisata keliling desa wisata Borobudur dengan VW Safari, Rabu, 28 Agustus 2024. TEMPO/Mila Novita
Asyiknya Wisata Keliling Desa Naik VW Safari di Borobudur

Perjalanan wisata kali ini akan melalui lima desa wisata di Borobudur, singgah ke UMKM untuk belajar membatik dan membuat gerabah.


Menyusuri Jejak Peradaban Borobudur di Desa Wisata, dari Sawah, Sungai, sampai Meja Makan

11 hari lalu

Sejumlah wisatawan belajar membuat gerabah dalam perjalanan wisata tematik Borobudur Trail of Civilization di Desa Wisata Karanganyar, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Rabu, 28 Agustus 2024. TEMPO/Mila Novita
Menyusuri Jejak Peradaban Borobudur di Desa Wisata, dari Sawah, Sungai, sampai Meja Makan

Borobudur Trail of Civilization menawarkan beberapa paket wisata dari pertanian, kerajinan tangan, hingga kuliner.


51 Tahun Pemugaran Candi Borobudur, Berikut Tokoh-tokoh Pemugar Borobudur

31 hari lalu

Candi Borobudur. Foto: Canva
51 Tahun Pemugaran Candi Borobudur, Berikut Tokoh-tokoh Pemugar Borobudur

Proyek pemugaran Candi Borobudur tidak hanya sekadar memperbaiki bagian-bagian candi yang rusak, pada 51 tahun lalu.


7 Destinasi Wisata Indonesia yang Jadi Incaran Selebritas Dunia, dari Davis Beckham, Richard Gere hingga Barack Obama.

57 hari lalu

Richard Gere (kanan) di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. TEMPO/Suryo Wibowo
7 Destinasi Wisata Indonesia yang Jadi Incaran Selebritas Dunia, dari Davis Beckham, Richard Gere hingga Barack Obama.

7 destinasi wisata Indonesia ini menjadi tempat yang dituju para selebritas dunia, termasuk Borobudur, Pulau Komodo, hingga Pulau Moyo.


Perajin Yogyakarta dan Jateng Tunjukkan Keterampilan Membatik sambil Pameran di Borobudur

3 Juli 2024

Lebih dari 50 perajin batik dari wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah menunjukkan keterampilan membatik sekaligus memerkan produknya di Balkondes Wanurejo, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah Selasa 2 Juli 2024. Dok. Istimewa
Perajin Yogyakarta dan Jateng Tunjukkan Keterampilan Membatik sambil Pameran di Borobudur

Karya perajin batik dipamerkan di ajang Cultivating Cultural Heritage for Sustainable Livelihoods yang digelar UNESCO Jakarta.


Jokowi, Gibran dan Keluarga Habiskan Libur Akhir Pekan di Candi Borobudur

25 Mei 2024

Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, serta keluarga mengunjungi Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Sabtu, 25 Mei 2024.  Foto: Vico - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi, Gibran dan Keluarga Habiskan Libur Akhir Pekan di Candi Borobudur

Presiden Jokowi menghabiskan libur akhir pekan bersama keluarga dengan mengunjungi Candi Borobudur di Kabupaten Magelang


Hari Waisak 2024, Makna 6 Nilai Saraniya Dhamma Sutta Soal Kerukunan

23 Mei 2024

Biksu melakukan Puja Bakti menjelang perayaan detik-detik Waisak 2568 BE/2024 di kompleks Candi Mendut, Mungkid, Magelang, Jawa Tengah, Kamis 23 Mei 2024. Waisak 2568 BE/2024  mengusung tema
Hari Waisak 2024, Makna 6 Nilai Saraniya Dhamma Sutta Soal Kerukunan

Dalam merayakan Hari Waisak, pemuka agama Buddha ingatkan soal isu kerukunan dalam 6 nilai Saraniya Dhamma Sutta


Perayaan Waisak, Peringati 3 Peristiwa Buddha Gautama Berdasarkan Purnama Sidhi

23 Mei 2024

Sejumlah biksu mengikuti puja bakti detik-detik Waisak 2567 BE/2023 di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu, 4 Juni 2023. Detik-detik Waisak dirayakan pada pukul 10.41.19 WIB dengan mengusung tema Aktualisasikan Ajaran Buddha Dharma di Dalam Kehidupan Sehari-Hari dan sub temanya Momentum Waisak Memperkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Serta Perdamaian Dunia. ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Perayaan Waisak, Peringati 3 Peristiwa Buddha Gautama Berdasarkan Purnama Sidhi

Perayaan Waisak yang merupakan peringatan terhadap 3 peristiwa Buddha Gautama. Berikut 5 hal mengenai Hari raya Waisak.