TEMPO.CO, Bandung - Film Dilan 1991 pada 3 November 2018 akan mulai syuting perdana di Bandung. Pihak produser dan bioskop telah mengatur rencana pemutarannya dengan pertimbangan khusus.
"Rencana tayangnya September 2019," kata produser Ody Mulya dari Max Pictures di Bandung.
Menurut Ody, film baru tentang Dilan akan diputar setiap tahun. Setelah Januari lalu film Dilan 1990, tahun berikutnya Dilan 1991, dan selanjutnya Milea. Ketiga film itu mengadaptasi penuh novel tulisan Pidi Baiq berjudul Dia adalah Dilanku Tahun 1990 dan 1991 serta Milea, Suara dari Dilan.
Biaya produksi kedua film Dilan 1991 dan Milea kata Ody lebih dari Rp20 miliar. Salah satu faktor yang menambah bujet yaitu bayaran pemain yang meningkat. Para pemain telah mengikat kontrak untuk syuting tiga film tentang Dilan.
Pada tayangan perdana nanti, Ody berharap pihak bioskop bisa memutar Dilan 1991 minimal sebanyak 700 layar di bioskop selama sebulan. Selain di Indonesia, ada rencana tayangan perdana juga di luar negeri. "Kemungkinan di Malaysia, Dilan 1990 juga diputar di sana," kata Ody, Senin, 29 Oktober 2018.Ira Wibowo bersama iqbaal Ramadhan dan Vanesha Prescilla. Instagram
Soal target ujarnya, ingin melampaui angka penonton film Dilan 1990 yang kini diklaim sebanyak 6,3 juta orang. Selain itu juga ingin melewati angka penonton film Warkop. Target penonton film Dilan menurutnya lintas generasi. "Kalau hanya anak muda sekitar 3-4 juta, itu yang jadi berlipat. Reguler film remaja 700 ribu penonton," katanya.
Baca: Dilan 1991, Ceritanya Lebih Dalam, Bikin Makin Rindu
Demi mencapai target itu, produser akan mengerahkan promosi besar-besaran. Dana promosi minimal sama seperti film Dilan 1990, maksimal bisa mencapai dua hingga tiga kali lipat. "Para sponsor akan membantu untuk buka promosi, sekarang ada empat atau lima sponsor," kata Ody. Jumlah sponsor dibatasi agar tidak mengganggu film.