TEMPO.CO, Jakarta - Sastrawan Danarto meninggal dunia pada usia 77 tahun, Selasa, 10 April 2018, di Rumah Sakit Fatmawati sekitar pukul 20.54. Kepergian Danarto meninggalkan banyak kenangan, termasuk bagi politikus Partai Gerakan Indonesia Raya, Fadli Zon.
Baca: Kenangan Radhar Panca Dahana: Danarto, Rendang dan Honor Lukisan
Baca Juga:
Fadli Zon menceritakan, Danarto pernah memberinya mesin tik tua dan kacamata. Dua benda itu menjadi kenangan terakhir Fadli sebelum Danarto meninggal.
"Dia memberikannya pada Desember lalu," kata Fadli saat melayat jenazah Danarto di RS Fatmawati Jakarta, Rabu, 11 April 2018.
Fadli menuturkan Desember itu adalah pertemuannya yang terakhir dengan Danarto. Saat itu, Danarto memberinya mesin tik merek Brother dan kacamata bekas untuk dikoleksi. "Mas Danarto memang tahu kalau saya suka koleksi dua benda itu," ucapnya.Danarto saat dirawat di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta Pusat, 1 Maret 2010. Tempo/Jacky Rachmansyah
Setelah itu, Fadli mengaku belum pernah bertemu lagi dengan Danarto. Hingga akhirnya, dia mendengar kabar bahwa sastrawan itu mengalami kecelakaan lalu lintas di depan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan, pada Selasa, 10 April 2018.
Akibat kecelakaan itu, Danarto sempat dirawat di Rumah Sakit Syarif Hidayatullah. Dia kemudian dirujuk ke RS Fatmawati dan meninggal di sana sekitar pukul 20.54.
Fadli mengaku sangat kehilangan dengan kepergian Danarto. Dia menuturkan sudah sejak SMA mengenal dan mengagumi seniman tersebut.
Fadli Zon mengatakan Danarto juga yang mengajaknya bergabung di majalah sastra Horizon pada 1992. Danarto, ucap dia, adalah sosok seniman yang komplet. "Beliau sangat total dalam berkesenian," ujarnya.