Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Usai Difilmkan, Hujan Bulan Juni Diterjemahkan ke Bahasa Mandarin

Reporter

Editor

Aisha Shaidra

image-gnews
Penulis Sapardi Djoko Damono (kiri) hadir saat Velove Vexia membacakan puisi di acara Meet and Greet Hujan Bulan Juni di Jakarta, 1 November 2017. Film Hujan Bulan Juni akan tayang serentak di bioskop 2 November 2017. Tempo/ Fakhri Hermansyah
Penulis Sapardi Djoko Damono (kiri) hadir saat Velove Vexia membacakan puisi di acara Meet and Greet Hujan Bulan Juni di Jakarta, 1 November 2017. Film Hujan Bulan Juni akan tayang serentak di bioskop 2 November 2017. Tempo/ Fakhri Hermansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Antolologi puisi karya ditambah cuplikan novel Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono kini tersedia dalam bahasa Mandarin. 

Di sisi puisi dalam bahasa Mandarin tersedia bait puisi dalam bahasa Indonesia. 
 
Sang penerjemah, TF Chan yang merupakan diaspora asal Indonesia yang saat ini bermukim di Hong Kong mengaku tertarik pada puisi karya Sapardi. 
 
Kendati memang awalnya dia tak tahu siapa sosok Sapardi, ditambah dirinya bukan berlatar belakang bahasa. Namun ketertarikan mendorongnya menerjemahkan karya Sapardi. 
 
"Saya baru tahu, begitu menarik puisi Sapardi, menimbulkan satu resonansi pada diri saya, ada dorongan untuk menerjemahkan ke bahasa Mandarin," ujar dia dalam peluncuran buku Hujan Bulan Juni Bilingual Indonesia Tiongkok di Jakarta, Rabu. 
 
"Saya bukan orang sastra, bukan penerjemah profesional, bukan peninjau kebudayaan. Hanya kebetulan," sambung Chan. 
 
Sementara itu sang empunya karya, tak bisa menyembunyikan rasa senangnya mengetahui ada orang yang kembali berminat menerjemahkan puisinya. 
 
"Film lalu terjemahan, saya senang sekali. Berarti banyak orang yang berminat membaca puisi saya," kara Sapardi dalam kesempatan yang sama. 
 
Sebelumnya, Hujan Bulan Juni sebagai kumpulan puisi telah dialihbahasakan ke dalam sejumlah bahasa yakni bahasa Inggris, Jepang dan Arab. 
 
Karya Sapardi yang lain berupa sajak dan esai bahkan juga telah diterjemahkan ke dalam belasan bahasa antara lain: bahasa Inggris, Jerman, Prancis, Belanda, Arab, Jepang, Jawa, Italia, Bali, Portugis, Korea, Tagalog, Thai, Melayu, Rusia dan Urdu. 
 
Dalam kesempatan yang sama, General Manajer Gramedia Pustaka Utama (GPU), Siti Gretiani berharap karya sastra milik sastrawan tanah air bisa menjadi pelengkap bahan bacaan anak-anak Indonesia yang mempelajari bahasa Mandarin di sekolah-sekolah. 
 
"Banyak sekolah-sekolah yang kurikulumnya menerapkan bahasa Mandarin. Buku ini semoga bisa menjadi pelengkap bahan bacaan anak Indonesia dalam bahasa Mandarin, sekaligus memperkenalkan pengarang Indonesia pada mereka," papar Siti. 
 
Dia mengatakan nantinya buku Hujan Bulan Juni ini diharapkan juga segera hadir di toko-toko buku di Cina.
 
ANTARA
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sastrawan Sapardi Djoko Darmono Masuk Rumah Sakit Sejak Juni 2020

19 Juli 2020

Sastrawan Sapardi Djoko Damono merilis novel terbarunya, Yang Fana Adalah Waktu. Buku ini melengkapi dua judul sebelumnya: Hujan Bulan Juni dan Pingkan Melipat Jarak. Jumat, 16 Maret 2017 (TEMPO/AISHA)
Sastrawan Sapardi Djoko Darmono Masuk Rumah Sakit Sejak Juni 2020

Sapardi Djoko Darmono, kata Tatyana, beberapa kali dirawat di rumah sakit untuk satu masalah yakni hemoglobin yang terus menurun.


2 Aktor Kawakan Kesulitan Baca Naskah Sapardi Djoko Damono

22 Mei 2020

Slamet Rahardjo Djarot dan Nano Riantioarno tampil dalam acara online Festival Sontoloyo, Membaca Naskah Ditunggu Dogot Ditontonin Penulisnya. Foto: YouTube
2 Aktor Kawakan Kesulitan Baca Naskah Sapardi Djoko Damono

Dua aktor senior, Slamet Rahardjo Djarot dan Nano Riantiarno kesulitan membaca naskah yang ditulis oleh Sapardi Djoko Damono.


Kumpulan Sajak Hujan Bulan Juni Menjangkau Pembaca Tionghoa

2 November 2017

Sutradara Hestu Saputra (kiri), Sapardi Djoko Damono, Velove Vexia dan Koutaro Kakimoto dalam acara Meet and Greet di Jakarta, 1 November 2017.  Sapardi juga ikut ambil bagian menulis skenario dalam film ini. Tempo/Fakhri Hermansyah
Kumpulan Sajak Hujan Bulan Juni Menjangkau Pembaca Tionghoa

Buku kumpulan puisis Hujan Bulan Juni Sapardi Djoko Damono diterjemahkan dalam bahasa Mandarin. Karya tersebut memperluas pasar pembaca puisi Sapardi


Menulis, Cara Sapardi Djoko Damono Lawan Pikun

2 November 2017

Sapardi Djoko Damono saat acara Meet and Greet film Hujan Bulan Juni di Jakarta 1 November 2017. Tempo/ Fakhri Hermansyah
Menulis, Cara Sapardi Djoko Damono Lawan Pikun

Agar tidak pikun, Sapardi Djoko Darmono terbiasa menulis pada pukul tiga pagi.


Sapardi Djoko Damono Menulis Kala Sulit Tidur

1 November 2017

Sapardi Djoko Damono saat acara Meet and Greet film Hujan Bulan Juni di Jakarta 1 November 2017. Tempo/ Fakhri Hermansyah
Sapardi Djoko Damono Menulis Kala Sulit Tidur

Sapardi Djoko Damono terbiasa menuliskan apa yang muncul di benaknya kala ia sulit tidur


Perjalanan Manuskrip Sapardi Djoko Damono Jadi Buku Baru

8 September 2017

Sapardi Djoko Damono. Dok.TEMPO/Iqbal Ichsan
Perjalanan Manuskrip Sapardi Djoko Damono Jadi Buku Baru

Sapardi Djoko Damono tak menyangka manuskrip-manuskrip yang
merekam catatan puisinya kala muda masih tersimpan dan terbaca


Alasan Mengapa Sapardi Pilih Jadi Penyair

8 September 2017

Sardi Djoko Damono(TEMPO/Arnold Simanjuntak)
Alasan Mengapa Sapardi Pilih Jadi Penyair

"Saya tidak bisa jadi jenderal karena saya kurus, saya tidak


bisa macul karena saya tidak kuat," kata Sapardi Djoko Damono


Ingin Bisa Menulis? Simak Pengalaman Sapardi Djoko Damono

24 Maret 2017

Sardi Djoko Damono(TEMPO/Arnold Simanjuntak)
Ingin Bisa Menulis? Simak Pengalaman Sapardi Djoko Damono

Sapardi Djoko Damono telah menerbitkan sejumlah buku puisi, esai, fiksi, dan drama--asli dan terjemahan, sejak 1969.


Gagal Terus Bikin Puisi, Akhirnya Slamet Rahardjo Cemburu

24 Maret 2017

Slamet Rahardjo. TEMPO/Jacky Rachmansyah
Gagal Terus Bikin Puisi, Akhirnya Slamet Rahardjo Cemburu

Karya Sapardi yang paling disukai Slamet adalah puisi berjudul Berjalan Menuju Barat di Pagi Hari. Karena dia menceritakan alam yang adil, katanya.


Tak Mau Pikun, Ini Trik Sapardi Djoko Damono

23 Maret 2017

Sapardi Djoko Damono. Dok.TEMPO/Iqbal Ichsan
Tak Mau Pikun, Ini Trik Sapardi Djoko Damono

Apa yang membuat Sapardi Djoko Damono terus menciptakan hasil karya tulisannya? Jawabannya ada di sini.