TEMPO.CO, Jakarta -Kineforum Dewan Kesenian Jakarta akan kembali menghadirkan film-film pilihan dari berbagai genre kepada para pecinta film.Dengan manajemen baru, Kineforum menegaskan keberadaannya sebagai ruang putar alternatif untuk menghidupkan perfilman Indonesia.
“Ini adalah salah satu upaya bagaimana ekosistem perfilman hidup dan berkelanjutan. Ruang ini untuk pemutaran film yang mungkin tidak ada distributornya tapi ingin diputar dan sebagainya,” ujar Lulu Ratna, anggota Komite Film Dewan Kesenian Jakarta, Rabu, 29 Maret 2017 di sela-sela penandatangan nota kesepahaman Dewan Kesenian Jakarta, Unit Pengelola Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki dan Cinema 21.
Nota kesepahaman tersebut dalam rangka peluncuran kembali ruang putar Kineforum yang sudah berkiprah sejak 2006. Dengan nota kesepahaman ini bisa meningkatkan kapasitas ruang putar Kineforum: Cinema 21 membantu peralatan putar dan promosi, UP PKJ untuk membantu ruang dan fasilitas listrik sementara Dewan Kesenian Jakarta mengupayakan program film yang akan diputar dan diskusi yang akan dihadirkan kepada masyarakat.
“Kami menyambut baik kerja sama ini, banyak sekali genre film dan ada yang tak diputar di bioskop, atau hanya sebentar di bioskop ada yang tidak mau dipotong. Di sini tempat alternatifnya,” ujar Sekretaris Perusahaan Cinema 21, Catherine Keng.
Kerja sama tiga pihak ini diharapkan bisa menular ke daerah-daerah lain untuk menumbuhkan ekosistem perfilman Indonesia. Menurut Lulu, ruang putar film alternatif di Indonesia ini cukup banyak namun kebanyakan berada di bawah tanah. Catherine menambahkan, hal ini bisa ditiru daerah lain namun perlu dikaji kesiapan dari penonton dan pemerintah daerahnya.
Kineforum kini dimanajeri Suryani yang menggantikan Lulu Ratna. Suryani menjelaskan dengan program yang baru akan menghadirkan beragam film tiap bulannya. “ Tematik per bulan, dengan program reguler dua pekan, dua pekan sisanya untuk program kolaboratif,” ujarnya. Dia juga berupaya untuk mengubah image Kineforum sebagai ruang alternatif film indie.
Rencananya mereka akan menghadirkan film dari berbagai genre- komersial yang sempat tayang di bioskop atau film yang tak diputar di bioskop. “Film komersial sebagai penarik penonton.”
DIAN YULIASTUTI