Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kesenian Multi Etnis Bakal Ramaikan Lebaran di Sawahlunto  

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Sejumlah wanita bersiap menampilkan kesenian Jaran Bodhag dari Kota Probolinggo sebelum mengikuti parade budaya dalam rangka Musyawarah Komisariat Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Wilayah IV 2016 di Sanur, Bali, 2 Juni 2016. (TEMPO/Johannes P. Christo)
Sejumlah wanita bersiap menampilkan kesenian Jaran Bodhag dari Kota Probolinggo sebelum mengikuti parade budaya dalam rangka Musyawarah Komisariat Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Wilayah IV 2016 di Sanur, Bali, 2 Juni 2016. (TEMPO/Johannes P. Christo)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, menyiapkan sedikitnya tiga kesenian tradisi dari kalangan multi etnis masyarakat kota itu, meramaikan lebaran Idul Fitri 1437 Hijriyah.

"Kesenian yang akan tampil masih diseleksi dengan ketat untuk ditampilkan menghibur para pemudik dan pengunjung di beberapa pusat keramaian kota ini," kata Kepala Seksi Pembinaan Seni Budaya dan Perfilman Dinas Pariwisata dan Kebudayaan setempat, Syukri SSn, di Sawahlunto, Jumat (17 Juni 2016).

Hingga saat ini, lanjutnya, sebanyak enam kelompok seni tradisi suku Jawa di kota itu, Kuda Lumping, dipastikan turut berpartisipasi pada kegiatan tersebut.

Penampilan mereka akan dipusatkan di masing - masing lingkungan permukiman yang didominasi suku tersebut, antara lain kawasan Sapan Kecamatan Barangin dan Tangsi Baru Kecamatan Lembah Segar.

"Penampilan kesenian tradisi dan modern lainnya oleh seniman lokal direncanakan turut memeriahkan perayaan lebaran nanti dan akan dipusatkan di kawasan Lapangan Segitiga Sawahlunto dan kawasan Terminal Pasar Talawi," kata dia.

Terkait jadwal dilangsungkannya kegiatan tersebut, pihaknya berencana mulai dilaksanakan sejak lebaran hari pertama pada Rabu(6 Juni 2016), namun masih mempertimbangkan efektifitas dan efisiensinya agar sasaran kegiatan bisa tercapai dengan baik.

"Kegiatan ini dirancang untuk lebih mengenalkan potensi kepariwisataan kota ini kepada para perantau, div samping sebagai upaya meningkatkan angka kunjungan wisatawan ke Kota Sawahlunto," ujarnya.

Dinas mengharapkan, penampilan kesenian tersebut mampu menggugah minat para perantau asal daerah itu, untuk turut bersama - sama membangun kampung halaman mereka sesuai potensi dan profesi yang dimiliki.

Langkah tersebut, lanjutnya, penting dilaksanakan dalam mendukung visi kota itu sebagai kota wisata tambang yang berbudaya seperti telah dituangkan dalam Peraturan Daerah nomor 2 tahun 2011.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dijelaskan, sasaran efek jangka pendek yang diharapkan bisa langsung dicapai pada pelaksanaan kegiatan tersebut adalah membantu penyerapan potensi perputaran uang selama perayaan lebaran bagi para pelaku usaha kecil menengah di kota itu.

"Sehingga mampu memberikan kontribusi positif terhadap target pemasukan kas daerah dari sektor pajak dan retribusi dari sektor kepariwisataan," kata dia.

Sementara itu, salah seorang pelaku seni asal daerah itu, Adril Janggara, menyambut baik rencana kegiatan oleh dinas tersebut.

"Dalam pelaksanaannya nanti kami berharap ada upaya pemerataan dan perlakuan yang sama bagi seluruh kelompok kesenian yang ada, dengan mempertimbangkan kualitas penampilan masing - masing sebagai acuan utama," kata dia.

Menurutnya, penampilan seni yang tidak didasari pertimbangan musikalitas dan kelayakan sesuai standar seni pertunjukan, dikhawatirkan justru tidak akan membawa pengaruh besar terhadap sasaran yang ingin dicapai.

"Utamakan penampilan seni tradisi yang memiliki nilai - nilai budaya paling dekat kehidupan sosial masyarakat sekitar daerah ini, jika memang ingin meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan," tegasnya.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

54 hari lalu

Gapura Joyland Festival Bali 2024 di Peninsula Island, Nusa Dua Bali pada Jumat, 1 Maret 2024. TEMPO/Intan Setiawanty,
Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

Berikut keseruan Joyland Festival Bali 2024 yang insklusif dan ramah keluarga dengan menghadirkan stan White Peacock hingga pilihan panggung musik.


Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

15 Januari 2024

Aktor Butet Kertaredjasa melakukan pertunjukan seni teater yang digabungkan dengan seni musik dan seni tari dengan lakon
Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

Seniman Butet Kartaredjasa mempertanyakan alasan kenaikan harga gedung pertunjukan di DKI Jakarta


Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

5 Desember 2023

Pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo - Mahfud MD, dan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka
Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

Lima tema debat capres-cawapres telah disampaikan KPU, tak ada tema soal kesenian dan kebudayaan. Begini respons budayawan dan pekerja seni.


Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

5 Desember 2023

Akmal Nasery Basral. ANTARA
Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

Sastrawan Akmal Naseri Basral memberikan catatan tak adanya tema kebudayaan dankesenian dalam debat capres-cawapres pada Pilpres 2024.


Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

22 Agustus 2023

Ilustrasi Polisi Indonesia. Getty Images
Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

Panitia menyebut Gubernur Sulawesi menyekal bissu sehingga penampilan seni monolog "Rindu Bissu" pun dilarang.


Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

4 Juli 2023

Domba peserta kontes Domba Catwalk di Situ Bagendit, Garut, Jawa Barat, 21 Februari 2015. Acara tersebut untuk mempromosikan Domba Garut sekaligus kawasan wisata Situ Bagendit. TEMPO/Prima Mulia
Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

Domba Garut yang memiliki ciri khas pada fisiknya sering diikut sertakan dalam kontes atau diadu. Inilah asal usulnya.


WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

24 Februari 2023

Pertunjukan seni teater
WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

Royal Conservatoire of Scotland dan WM Mann Foundation menawarkan beasiswa pascasarjana khusus mahasiswa Indonesia di bidang seni pertunjukan.


Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

20 Januari 2023

Karya gambar berjudul
Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

Dede Wahyudin, memajang 67 gambar ukuran kecil dan empat berukuran besar yang dominan berwarna hitam putih dalam pameran tunggal itu.


Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

17 November 2022

Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

Kesenian Islam di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa besar


Masyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan

27 Oktober 2022

Pemain teater Syahid berperan dalam teater bertajuk
Masyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan

Masyarakat Kesenian Jakarta (MKJ) menilai musyawarah yang akan dilakukan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) tidak sesuai dengan Pergub DKI