TEMPO.CO, Los Angeles - Legenda musik pop asal Inggris, Sir Elton John, tampaknya memiliki sikap yang sama dengan Adele dalam menghadapi kampanye presiden Amerika Serikat.
Setelah sebelumnya Adele melarang penggunaan lagunya dalam setiap kampanye salah satu kandidat calon presiden Amerika, Donald Trump, kini giliran seniornya, Elton John, yang memberlakukan aturan yang sama terhadap politikus Partai Republik tersebut.
Seperti dilansir New Zealand Herald pada 3 Februari 2016, pelarangan oleh Elton John tersebut dikeluarkan setelah baru-baru ini Trump menggunakan dua lagu hitnya, "Rocket Man" dan "Tiny Dancer", dalam kampanyenya. Setelah itu, melalui staf humasnya, Elton John langsung mempublikasikan larangan tersebut.
"Musik Elton belum diminta untuk digunakan dalam kapasitas resmi oleh Donald Trump," kata sang staf. "Setiap penggunaan musik tidak harus dilihat sebagai suatu dukungan untuk Donald Trump oleh Elton."
The Rock and Roll Hall of Fame menolak memberi izin kepada pengusaha properti kaya raya Amerika tersebut untuk menggunakan musiknya hanya sehari setelah Adele meminta Trump berhenti menggunakan musiknya dan mengatakan tidak ada kampanye politik akan mendapatkan izin untuk menggunakannya.
Seperti yang dilansir UPI.com, penolakan Elton John mungkin bagian dari protes terhadap laporan terbaru yang menyebutkan Trump akan mencoba membatalkan keputusan terbaru Mahkamah Agung dalam mendukung pernikahan sesama jenis. Diketahui Elton John menikah dengan pasangan sesama jenisnya, David Furnish, pada 2014.
"Jika saya terpilih, saya akan sangat kuat dalam menempatkan hakim tertentu di bangku yang mungkin bisa mengubah sesuatu," kata Trump kepada Fox News beberapa waktu lalu.
Neil Young, Aerosmith, dan R.e.m. juga telah mengeluarkan pernyataan tidak akan memberi izin kepada Trump untuk menggunakan musik mereka dalam kampanyenya.
NZ HERALD|UPI|YON DEMA