Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Buku Perjalanan Kreatif Perupa Made Budhiana

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Denpasar - Rabu malam kemarin, perupa senior Bali Made Budhiana meluncurkan buku autobiografi bertajuk Melintas Cakrawala di Maha Art Gallery,Sanur, Denpasar, Bali. Perupa berusia 51 tahun itu merasa perlu membuat buku itu setelah mendapat dorongan dari sejumlah sahabat terdekatnya. “Buku ini merangkum perjalanan kreatif saya,” kata Wayan Suardhika, penulis buku tersebut.


Perjalanan Budhiana dimulai dari masa kanak-kanak di mana ia telah memperlihatkan talenta menggambar, masa sekolah menengah, masa studi seni di Institut Seni Indonesia (ISI), Yogyakarta, hingga olah kreatif pasca studi. Plus, perantauannya ke mancanegara. “Diakhiri dengan sejumlah harapan dan impiannya yang ia semai hingga kini di rumah/studio kesayangannya, Snerayuza,” Suardhika menjelaskan.


Budhiana sendiri lebih dulu dikenal sebagai pelukis abstrak. Tetapi kini ia dikenal sebagai seorang perupa yang kreatif, baik dari aspek gagasan maupun dari aspek eksperimentasi media. Ia tak selalu terpaku pada bidang kanvas belaka; melainkan juga memanfaatkan kemungkinan- kemungkinan baru dalam pemanfaatan media lain sebagai ekspresi kreatifnya. Kencederungan ini semakin kuat ketika ia menamatkan studinya di ISI Yogyakarta pada 1987.


Dengan memanfaatkan media-media sederhana dan bahkan yang tak berharga sekalipun – seperti kertas koran bekas, poster-poster iklan, kardus-kardus, kertas roti, kulit rokok dan benda-benda lainnya – Budhiana menjadikan media tersebut sebagai ekspresi artistiknya. Karena itu, salah satu kredo yang paling penting yang ia pegang hingga kini ialah “keindahan berserak di sekitar kita”. Ia yakin bahwa segala hal berpeluang untuk dijadikan hasil keindahan jika kita mau kreatif. Ia menghendaki bahwa setiap orang dengan kemampuannya tidak hanya tergantung pada satu hal.


Salah satu sikapnya yang tak populer adalah memilih “tak laku” daripada bersekutu dengan pasar. “Perjalanan dan saksi-saksi sejumlah orang membuktikan keyakinannya. Bagi Budhiana, pasar bukanlah penentu, dan abstrak tidak bisa dihakimi estetiknya oleh pasar. Sejarah seni rupa mencatat, yang tak diterima pada jamannya, bisa jadi diterima pada masa yang akan datang.


Menurut Budhiana, kebebasan menjadi dasar sikapnya dalam berkesenian. Ia tak ingin mengikat-ngikat diri dalam hal apapun, termasuk juga oleh aliran abstrak. Ia melepaskan eksistensi keseniannya dalam perantauan bentuk, warna, tema, dwimatra-trimatra, juga dalam berbagai pikiran-pikiran eksperimental. “Kesenian ialah wilayah ‘bermain’, tetapi untuk bisa bermain harus berlaku serius dan mengerti apa yang harus dipersiapkan,” ujarnya.


Serius tapi bermain-main, atau bermain-main tapi serius adalah dunia yang dinikmati Budhiana dalam seni rupa. Ia mengaku selalu kaya akan kejutan bentuk, spontanitas, dan kejujuran dalam menuangkan gagasan-gagasannya.


Karena itu, tutur Budhiana, menggambar abstrak sama ringannya ketika ia menoreh-noreh kayu atau batu. Sama ringannya manakala ia asyik dengan fotografi atau men-shooting para sahabatnya yang sedang melukis atau bermain musik dengan perlatan apa adanya. Seringkali ia juga melukis model dengan siapapun berpeluang ‘direkamnya’ hanya dengan menggunakan tinta China. “Saya berharap bisa berbagi gagasan dan pengalaman melalui buku ini,” katanya.


Sementara itu, bagi Suardika, cakrawala seni rupa Budhiana ialah alam nyata sebagai gagasan dan perantauan serta alam imaji sebagai eksistensi estetik. Ia masuk dan keluar dalam dua dunia itu sama menariknya bagi banyak orang. “Budhiana adalah sosok yang low profile namun menyimpan kontroversi- kontroversi dalam dua dunia itu (pribadi dan estetik).”



ROFIQI HASAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Akademisi Dorong Metode Nikson Nababan Bangun Desa Diterapkan Nasional

8 hari lalu

Akademisi Dorong Metode Nikson Nababan Bangun Desa Diterapkan Nasional

Nikson Nababan menggunakan model NIKSON (needs, innovation, knowledge, synergy, operation and norm) dalam perencanaan pembangunan daerah berbasis data presisi.


Buku Awan Merah: Cerita Colombus hingga Cyrus Habib dalam Refleksi Rohaniwan

28 September 2023

Suasana peluncuran Buku Awan Merah: Catatan Sepanjang Jalan di Yogyakarta Selasa, 26 September 2023. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Buku Awan Merah: Cerita Colombus hingga Cyrus Habib dalam Refleksi Rohaniwan

Rohaniwan yang juga pengajar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Baskara T. Wardaya menulis buku bertajuk Awan Merah: Catatan Sepanjang Jalan.


Konsisten Berkarya, Komunitas Saya Belajar Hidup Meluncuran Buku ke-12 di Yogyakarta

11 Juni 2023

Peluncuran buku #sayabelajarhidup karya S. Dian Andryanto di Ace Ambarrukmo Plaza Yogyakarta, Sabtu, 10 Juni 2023. Foto: Eko Rini
Konsisten Berkarya, Komunitas Saya Belajar Hidup Meluncuran Buku ke-12 di Yogyakarta

Komunitas Saya Belajar Hidup konsisten berkarya dan menerbitkan buku. Komunitas menulis ini sudah berjalan selama 8 tahun dan menerbitkan 12 buku


Hari Pendidikan Nasional, BRIN dan Sultanate Institute Luncurkan Buku

2 Mei 2023

Merayakan Hari Pendidikan Nasional 2023, BRIN bekerja sama dengan Sultanate Institute mengadakan webinar dan peluncuran buku 'Keajaiban Negeri Emas Zabaj - Indonesia dalam catatan dunia Islam masa Abbasiyah'. (Tangkapan layar)
Hari Pendidikan Nasional, BRIN dan Sultanate Institute Luncurkan Buku

Buku Keajaiban Negeri Emas Zabaj menjelaskan tentang kawasan Asia Tenggara dari sudut pandang pelayar abad 9 dan 10.


Jelang HUT ke-68, SYL Luncurkan Dua Buku

16 Maret 2023

Jelang HUT ke-68, SYL Luncurkan Dua Buku

Dua buku perjalanan tersebut berujudul "The SYL Way: The Miracle of Hardworking" dan "The SYL Way: I Love My Job".


NU Cabang Tiongkok Luncurkan Buku, Tekankan Pentingnya Santri Belajar ke Cina

7 Februari 2023

Pengurus Cabang Istimewa NU Tiongkok meluncurkan buku bertajuk Santri Indonesia di Tiongkok di UIN Sunan Ampel, Surabaya, Senin, 6 Februari 2022. Foto: Istimewa
NU Cabang Tiongkok Luncurkan Buku, Tekankan Pentingnya Santri Belajar ke Cina

Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok meluncurkan buku bertajuk "Santri Indonesia di Tiongkok"


Wartawan Senior Tempo Arif Zulkifli Luncurkan Buku Jurnalisme di Luar Algoritma

28 Januari 2023

Wartawan senior Tempo Arif Zulkifli melakukan peluncuran buku berjudul Jurnalisme di Luar Algoritma, berlangsung di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat pada Sabtu, 28 Januari 2023. TEMPO/Tika Ayu
Wartawan Senior Tempo Arif Zulkifli Luncurkan Buku Jurnalisme di Luar Algoritma

Buku itu dibuat, kata wartawan Tempo Arif Zulkifli, untuk mencoba memberikan insight dalam pemberitaan berbentuk reportase.


Rilis Buku Baru, Bamsoet Hargai Pentingnya Pertemanan

10 September 2022

Ketua MPR Bambang Soesatyo merilis buku terbarunya,
Rilis Buku Baru, Bamsoet Hargai Pentingnya Pertemanan

Pertemanan dan membina jaringan menjadi kunci penting dalam perjalanan karier Bambang Soesatyo.


Ketua MPR RI Apresiasi Terbitnya Buku 'NKRI Harga Mati'

24 Agustus 2022

Ketua MPR RI Apresiasi Terbitnya Buku 'NKRI Harga Mati'

Merujuk aspek yuridis, gagasan negara kesatuan merupakan pengejawantahan rumusan sila ketiga Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia


Peluncuran Buku 'Anies Baswedan: Gagasan, Narasi, dan Karya', Penulis: Dia Pemimpin Otentik

15 Juli 2022

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai meresmikan Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin di kawasan Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, pada Kamis, 7 Juli 2022. TEMPO/Moh Khory Alfarizi
Peluncuran Buku 'Anies Baswedan: Gagasan, Narasi, dan Karya', Penulis: Dia Pemimpin Otentik

Anies Baswedan disebut sebagai pemimpin otentik dalam peluncuran buku 'Anies Baswedan: Gagasan, Narasi, dan Karya'.