Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tempo Gelar Pameran Mural dan Instalasi Memperingati Kartini

Editor

Bagja

image-gnews
Poster Pameran Mural Kartini
Poster Pameran Mural Kartini
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Untuk merayakan peringatan Hari Kartini, Tempo menggelar pameran mural dan instalasi yang akan dibuka besok, 4 April 2017. Dinding kantor Tempo di Jalan Palmerah Barat Nomor 8 Jakarta Selatan menjadi objek mural para seniman. “Mereka menafsirkan pikiran-pikiran Kartini yang terekam dalam surat-suratnya,” kata Pemimpin Redaksi Majalah Tempo Arif Zulkifli pada Senin, 3 April 2017.

Kartini atau Raden Ajeng Kartini, lahir di Jepara pada 21 April 1879 dan meninggal pada usia 25. Ia anak Bupati Jepara yang menginginkan kedudukan setara antara perempuan dengan laki-laki di zaman Nusantara masih sebagai Hindia Belanda karena bagian dari kolonialisme Kerajaan Belanda.

Keinginan-keinginan Kartini tersebut ia tuangkan dalam banyak surat kepada para pejabat Hindia, para penulis di majalah feminis Belanda, hingga guru-guru besar yang meninjau Hindia dan berkenalan dengannya. Ia juga menulis beberapa nota kepada pemerintah Belanda tentang apa yang harusnya dilakukan pemerintah memajukan Hindia Belanda.

Ia menekankan pentingnya pembekalan pendidikan dan pengetahuan, terutama kepada perempuan. “Perempuan adalah pendukung peradaban!” tulisnya dalam surat kepada Stela Zeehandelaar, feminis dan sosialis radikal Belanda, dalam surat tanggal 9 Januari 1901. Kartini sangat keras menentang hukuman-hukuman yang tak adil bagi masyarakat Bumiputera seraya mengkritik sistem ekonomi dan politik yang mengekang masyarakat bersuara.

BACA: Kreavi dan Tempo Gelar Pameran Grafis Hari Pahlawan

Pikiran dan semangat Kartini tersebut ditafsir ulang oleh para seniman menjadi mural, lukisan, hingga instalasi. Karya-karya tersebut dipilih oleh dua kurator: Bambang Budjono dan Seno Joko Suyono. Bambang adalah mantan wartawan senior Tempo yang kini menjadi pengamat kesenian. Seno tak lain Redaktur Pelaksana Majalah Tempo bidang Seni dan Budaya. “Mereka yang terlibat dalam pameran ini punya pengalaman panjang dalam pameran-pameran internasional,” kata Bambang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain di dinding, seniman Hardiman Radjab membuat tafsir atas Kartini melalui instalasi manekin yang melayang di atas pusat kendali berita di jantung newsroom Tempo. Arif mengatakan, karya-karya itu akan dipajang setidaknya selama enam bulan. Pengunjung bisa berkeliling melihat karya-karya itu seraya melihat redaksi Tempo bekerja. “Pengunjung bisa datang dan bercengkrama dengan para wartawan sambil melihat pameran,” katanya.

Bagi Tempo, pameran di ruang redaksi ini yang kedua. Pada November tahun lalu, komunitas Kreavi juga menggambar dinding-dinding Tempo dengan menafsirkan semangat kepahlawanan. November adalah hari pahlawan, sama seperti April identik dengan Kartini. “Kami pilih Kartini karena semangat dan seruannya makin relevan dengan Indonesia hari ini,” kata Arif.

BACA: Tempo Gelar Pesta Rakyat Hari Pahlawan di Museum BI

Pembukaan pameran ini merupakan rangkaian dari banyak acara peringatan Kartini. Pada 7 April 2017 akan ada pemutaran perdana film Kartini bekerja sama dengan Legacy Pictures yang memproduksi film arahan Hanung Bramantyo itu. Pada 11 April di Museum Bank Indonesia akan ada pentas musik dan pembacaan surat-surat Kartini oleh para menteri, pengusaha, wali kota/bupati, dan para artis pendukung film Kartini seperti Christine Hakim, Dian Sastrowardoyo, Acha Septriasa.

BHD

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Profil Ratih Kumala Penulis Novel Gadis Kretek Selain Tabula Rasa dan Larutan Senja

25 hari lalu

Ratih Kumala, penulis buka Gadis Kretek. Dok Pribadi
Profil Ratih Kumala Penulis Novel Gadis Kretek Selain Tabula Rasa dan Larutan Senja

Gadis Kretek yang sedang tayang di Netflix diadaptasi dari novel karya Ratih Kumala. Ini profil dan karya-karyanya yang lain.


Nadin Amizah Nyanyikan Kala Sang Surya Tenggelam untuk Ost Serial Gadis Kretek, Begini Liriknya

25 hari lalu

Nadin Amizah/Foto: Instagram/Nadin Amizah
Nadin Amizah Nyanyikan Kala Sang Surya Tenggelam untuk Ost Serial Gadis Kretek, Begini Liriknya

Nadin Amizah menjadi pengisi soundtrack dalam serial Netflix, Gadis Kretek yang berjudul Kala Sang Surya Tenggelam. pernah dipopulerkan Chrisye.


Dian Sastro di Serial Gadis Kretek Kerap Memakai Kebaya Janggan seperti Nyi Ageng Serang

25 hari lalu

Nyi Ageng Serang. jogjaprov.go.id
Dian Sastro di Serial Gadis Kretek Kerap Memakai Kebaya Janggan seperti Nyi Ageng Serang

Nyi Ageng Serang kerap memakai kebaya janggan, seperti Dian Sastro dalam serial Gadis Kretek. Ia pahlawan wanita dalam Perang Diponegoro.


Ragam Kebaya di Indonesia, Termasuk Kebaya Janggan Dikenakan Dian Sastro dalam Serial Gadis Kretek

26 hari lalu

Dian Sastrowardoyo dan Ario Bayu dalam serial Gadis Kretek. Dok. Netflix
Ragam Kebaya di Indonesia, Termasuk Kebaya Janggan Dikenakan Dian Sastro dalam Serial Gadis Kretek

Dian Sastro memerankan Jeng Yah dalam serial Gadis Kretek, yang selalu mengenakan kebaya jenis kebaya janggan.


Kebaya Janggan Sering Dikenakan Dian Sastro dalam Serial Gadis Kretek, Ini Artinya

26 hari lalu

Tissa Biani dan Dian Sastrowardoyo dalam serial Gadis Kretek. Dok. Netflix
Kebaya Janggan Sering Dikenakan Dian Sastro dalam Serial Gadis Kretek, Ini Artinya

Karakter Jeng Yah yang diperankan Dian Sastro kerap tampak mengenakan kebaya janggan. Apakah itu kebaya janggan?


Aktor yang Pernah Berperan Pahlawan, Ario Bayu sebagai Sukarno, Roy Marten Berlakon Siapa?

30 hari lalu

Film Soekarno. Foto: Netflix
Aktor yang Pernah Berperan Pahlawan, Ario Bayu sebagai Sukarno, Roy Marten Berlakon Siapa?

Berikut sederet aktor yang pernah mainkan peran sosok pahlawan, Ario Bayu sebagai Sukarno, Dian Sastro menjadi RA Kartini, Roy Marten berlakon siapa?


Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

47 hari lalu

Karya instalasi buatan Michelle Jovita berjudul Massa Manusa. (Dok.pameran).
Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance


Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Pameran Lengan Terkembang: Ruas Lintas - Abilitas di Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space Bandung melibatkan belasan peserta seniman difabel.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.


Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Artsiafrica#2 di Galeri Pusat Kebudayaan Bandung berlangsung 16 - 30 September 2023. Foto: Dok.Galeri.
Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.


Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Pameran kelompok Ambari di Galeri Orbital Dago Bandung hingga 17 September 2023. (TEMPO/ANWAR SISWADI)
Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.