TEMPO.CO, Jakarta - Film kartun produksi Disney Pixar, The Good Dinosaur, bakal menjadi film pertama yang rilis dalam dua versi di Indonesia. Film ini akan tayang di layar bioskop Tanah Air dalam dua pilihan, versi bahasa Inggris dengan subtitle bahasa Indonesia serta versi sulih suara ke bahasa Indonesia dengan judul Dino yang Baik.
Aslinya, suara tokoh utama dalam film ini, Arlo, diisi Raymond Ochoa. Namun, dalam versi bahasa Indonesia, aktor cilik Adam Farrel didapuk menjadi pengisi suara Arlo, si dinosaurus baik hati. “Saya merasa gembira karena ditunjuk sebagai pengisi suara film produksi Disney Pixar ini,” kata Adam dalam siaran pers, Jumat, 27 November 2015.
Adam berhasil menyisihkan pesaingnya sebagai pengisi suara Arlo setelah melalui audisi di Singapura. Ia mengalahkan aktor dan penyanyi cilik Indonesia lainnya.
General Manager Studio Entertainment The Walt Disney Company Asia Tenggara Amit Malhetra mengatakan The Good Dinosaur sengaja disajikan dalam dua versi untuk mempersembahkan konten film yang dapat dinikmati penonton segala usia. “Menonton film ini akan memberikan pengalaman berbeda dan menarik,” ujar Amit.
Indonesia merupakan salah satu dari tiga negara di kawasan Asia Tenggara yang memiliki versi dubbing The Good Dinosaur. Indonesia, kata Amit, dipilih karena merupakan salah satu pasar Disney Pixar paling penting di Asia Tenggara.
Baca Juga:
Film The Good Dinosaur atau Dino yang Baik bercerita tentang persahabatan antara Arlo si dinosaurus berleher panjang dan anak manusia bernama Spot. Di dunia Arlo, meteor tak menghantam bumi dan menyebabkan kepunahan dinosaurus, sehingga makhluk raksasa itu dapat hidup pada masa yang sama dengan manusia.
Dinosaurus digambarkan dapat hidup berkeluarga, bahkan bercocok tanam. Arlo adalah anak bungsu dari keluarga Apatosaurus. Ia bertubuh paling kecil dan tak seberani kedua kakaknya. Suatu hari, Arlo terjatuh ke sungai berarus deras dan terpisah dari kawanannya.
Saat tersesat, Arlo bertemu dengan Spot, manusia purba cilik tapi pemberani. Bersama Spot, Arlo berusaha menemukan kembali rumahnya dan harus berhadapan dengan kerasnya alam liar, termasuk kehadiran dinosaurus jahat.
Film yang disutradarai Peter Sohn ini berdurasi 1 jam 40 menit. Ceritanya sederhana dan gampang ditebak, tapi Dino yang Baik menghadirkan kualitas gambar yang menakjubkan. Detail seperti lanskap dunia purba, ekspresi para dinosaurus, bahkan air yang mengalir dibuat begitu sempurna sehingga nyaris terlihat seperti asli.
Dino yang Baik cocok ditonton bersama keluarga. Alur cerita sederhana bahkan versi sulih suara ke dalam bahasa Indonesia membuat film ini lebih mudah dinikmati penonton cilik.
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA