Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nan Jombang Tampilkan Tarian Malam di IPAM  

image-gnews
Adegan pertunjukan Tari yang dibawakan oleh Nan Jombang Dance Company dengan judul
Adegan pertunjukan Tari yang dibawakan oleh Nan Jombang Dance Company dengan judul "Tarian Malam" dalam Gradi Resik di Teater Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (22/10). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Grup Nan Jombang menghasilkan 60 pertunjukan yang dipentaskan di Padang, beberapa daerah di Indonesia, dan luar negeri. Mereka mendapat pengakuan dalam hal tema, koreografi, dan artistik, yang tidak banyak dimiliki oleh grup tari kontemporer Indonesia lainnya.

Gempa yang mengguncang Kota Padang pada 30 September 2009 memberi ilham bagi koreografer Ery Mefri, 54 tahun, dari Nan Jombang Dance Company, mengembangkan karya baru berjudul Tarian Malam. Pentas ini akan ditampilkan kembali pada hari kedua penyelenggaraan Indonesia Performing Arts Market (IPAM) 2013 yang digelar pada 13-16 November 2013 di beberapa tempat di Jakarta.

Perpaduan gerakan bersumber dari silat Minang, tari randai, tari piring, kemampuan berteater yang ditingkahi oleh suara ratapan perempuan, pukulan gendang, dan gerakan penari bertenaga.

Menurut Ery, gendang adalah simbol dari upeti. Perempuan di atas gendang, perempuan yang ditonjolkan untuk menerima upeti. “Dulu di Padang, carano ini dibawa para lelaki, sekarang dibawa perempuan,” kata Ery tentang Tarian Malam yang akan dipentaskan kembali di teater Salihara.

Tarian Malam menampilkan posisi perempuan sebagai ibu bumi dan penjaga harmoni dunia. Gempa dipandang sebagai hukuman atas dosa-dosa manusia dan tugas perempuan mengembalikannya kepada tata semula.

Menurut Ery, para penari berlatih keras. Sejak usia belia, “Mereka latihan sehari selama enam jam, tiga jam sore dan tiga jam malam,” kata Ery. Salah satu penari, istri Ery sendiri, Angga Mefri, 35 tahun, belajar menari sejak tahun 1992, saat dia masih duduk dibangku kelas II SMP. Selama 20 tahun Angga menari.

Sejak didirikan pada 1983, Nan Jombang Dance Company telah memproduksi pelbagai koreografi dan dipentaskan pada acara kesenian di dalam dan di luar negeri. Misalnya, The Big Question di Indonesian Dance Festival pada 1994, Ratok Piring dan Sarikaik di Brisbane Powerhouse, Australia (2007), dan Rantau Berbisik di Haus der Kulturen der Welt, Berlin, Jerman (2011).

Perkenalan Ery dengan Andrew Ross, Direktur Brisbane Powerhouse (kini menjadi konsultan di IPAM 2013), diawali pada 2004, ketika Nan Jombang menampilkan tarian kontemporer budaya Minangkabau di acara International Art Market di Bali.

Di ajang yang difasilitasi Departemen Pariwisata itu hadir para direktur festival dari 43 negara. Andrew langsung tertarik dan menawarkan Ery tampil di Australia, didanai Brisbane Powerhouse Australia. (Baca: Penari Indonesia Bawa Kisah Gempa ke Australia |

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah tampil di Australia, beberapa kerja sama berlanjut, di antaranya tampil di Singapura, dan Darwin Festival, Australia. Dance Company ini mendapat pujian dari Associate Producer Esplanade Theater Singapore, Norhayati Yosoff, yang menilai  penggarapan, tema, dan kualitas pertunjukan grup ini punya nilai jual besar.

Tarian Malam pernah ditampilkan di Salihara pada Oktober 2012, menjadi akhir dari pertunjukan keliling yang dilakukan para penari setelah tampil di beberapa tempat. Koreografi ini produksi bersama pada 2012 di Brisbane Powerhouse, Darwin Festival, Australia, dan Esplanade-Theaters on the Bay, Singapura. Nan Jombang juga pernah menampilkan Tarian Malam pada Mei lalu di Afrika Selatan.

Ery Mefri, lahir di Saningbakar, Solok, Sumatera Barat, yang mengawali karier menari bersama grup Gumarang Sakti pimpinan Gusmiati Suid. Lulusan Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI) Padangpanjang ini mengembangkan gerak dan suara bersumber dari tradisi Minang dan memperkaya dengan tarian kontemporer. Ayahnya, Jamin Manti Jo Sutan (almarhun), penari tradisi yang karyanya wajib dipelajari di sekolah kesenian di Sumatera Barat.

Tahun 1994, Ery mendapat undangan dari Asian Cultural Council di New York untuk mengikuti workshop koreografi selama enam minggu di American Dance Festival di Durham, North Carolina, Amerika Serikat.

Kembali dari Amerika Serikat, Ery menggarap Big Question pada 1994, yang ditampilkan di Indonesian Dance Festival III di Jakarta. Pada 2005, Ery diundang ke Australia dan mementaskan Garih ka Pintu, Cangka, dan Sangketo Kato.

Tahun-tahun berikutnya, ia bersama kelompok Nan Jombang melawat ke Singapura dan Tokyo. Tahun 2008, Ery tampil lagi di Indonesian Dance Festival (IDF IX) dalam pementasan Malin Kundang.

EVIETA FADJAR


Topik Terhangat:
Prabowo Subianto|FPI Geruduk Lurah Susan| Misteri Bunda Putri| Dinasti Banten| Suap Akil Mochtar


Berita Terpopuler:

Taktik Pius Mendekati Prabowo Subianto
Aksi Mengusik Lurah Susan, FPI Beri Contoh Buruk
Mendagri Tak Tahu FPI Mulai Mengusik Lurah Susan
Rekam Jejak Prabowo 24 Tahun Jadi Tentara
Ada Landasan Helikopter di Rumah Mewah Prabowo
Ini Cerita Prabowo Kenapa Trauma pada Pers

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenang Harry Roesli dan Jejak Pengaruhnya di Budaya Musik Kontemporer

11 Desember 2023

Mengenang Musikus Bengal: Harry Roesli
Mengenang Harry Roesli dan Jejak Pengaruhnya di Budaya Musik Kontemporer

Pada 11 Desember 2004, musisi Harry Roesli tutup usia. Ia merupakan seorang pemain musik yang dijuluki Si Bengal dan pencipta lagu yang produktif.


Asyiknya Merakit Gundam Plastik

22 Oktober 2023

Asyiknya Merakit Gundam Plastik

Berawal dari anime serial Gundam, banyak orang tertarik merakit model kit karakter robot tersebut.


Khadir Supartini Gelar Pameran Tunggal "Behind The Eye"

30 Juni 2023

Konferensi pers  Solo Exhibition
Khadir Supartini Gelar Pameran Tunggal "Behind The Eye"

Pameran seni kontemporer ini dibuka untuk umum tanpa reservasi dan tidak diperlukan biaya masuk.


Kritik Dogma Seni Kontemporer, Zazu Gelar Pameran Tunggal di Orbital Dago

28 Agustus 2021

Pameran tunggal Zahrah Zubaidah alias Zazu bertajuk Studi Karantina. (Dok.Orbital Dago)
Kritik Dogma Seni Kontemporer, Zazu Gelar Pameran Tunggal di Orbital Dago

Zahra Zubaidah tidak menyangka, sekolah seni ternama itu terbatas hanya mengandalkan seni kontemporer.


Artjog MMXXI Digelar, Terapkan Konsep Pameran Luring dan Daring

8 Juli 2021

Karya seni instalasi karya sutradara Riri Riza berjudul Humba Dreams (un)Exposed dipajang di Artjog 2019. TEMPO | Shinta Maharani
Artjog MMXXI Digelar, Terapkan Konsep Pameran Luring dan Daring

Menparekraf Sandiaga Uno mengapresiasi penyelenggaraan Artjog sebagai ruang yang mempertemukan karya seni para seniman dengan publik secara luas.


Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

20 Februari 2021

Tari Legong Semarandana dalam pertunjukan Budaya Pusaka Kita: Bangga pada Budaya Nusantara yang digelar Wulangreh Omah Budaya., Sabtu, 13 Februari 2021. Tempo/Inge Klara Safitri.
Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

Omah Wulangreh menggelar pertunjukan seni dan budaya Pusaka Kita. Menampilkan musik gamelan Tari Legong Semaradana.


Sutradara Riri Riza Juga Bisa Bikin Seni Instalasi, Ada di Artjog

28 Juli 2019

Sutradara Riri Riza saat menghadiri gala premiere film Athirah di XXI Epicentrum, Jakarta, 26 September 2016. Film ini diperankan aktor diantaranya Cut Mini, Christoffer Nelwan, Indah Permatasari, Tika Bravani, dan Jajang C Noer. TEMPO/Nurdiansah
Sutradara Riri Riza Juga Bisa Bikin Seni Instalasi, Ada di Artjog

Seni instalasi karya Riri Riza bersama seniman lainnya berjudul Humba Dreams (un) Exposed ditampilkan di Artjog 2019 di Yogyakarta.


Sri Mulyani Buka Artjog 2019, Bicara Populasi dan Toleransi

26 Juli 2019

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membuka Artjog 2019 di Jogja National Museum Yogyakarta. TEMPO | Shinta Maharani
Sri Mulyani Buka Artjog 2019, Bicara Populasi dan Toleransi

Menteri Keuangan Sri Mulyani membuka Artjog 2019 dan berbicara di panggung selama 10 menit tanpa teks.


Fakta Cooke Maroney, Art Dealer Tunangan Jennifer Lawrence

7 Februari 2019

Cooke Maroney (Artforum)
Fakta Cooke Maroney, Art Dealer Tunangan Jennifer Lawrence

Tunangan Jennifer Lawrence, Cooke Maroney, adalah seorang art dealer seni kontemporer. Ia pernah bekerja dengan beberapa tokoh seni Amerika.


Nuit Blanche Taiwan 2018, Museum Tanpa Dinding

7 Oktober 2018

Pengunjung Nuit Blanche Taipei 2018 berfoto di instalasi bertajuk Hug di kota Taipei, Taiwan, Sabtu, 6 Oktober 2018. (Martha Warta Silaban/ TEMPO)
Nuit Blanche Taiwan 2018, Museum Tanpa Dinding

Sejak Sabtu malam hingga pagi hari, pengunjung Nuit Blanche dapat menikmati 70 pertunjukan dan 43 instalasi seni yang tersebar di kota Taipei, Taiwan.