TEMPO.CO, Denpasar - Kelompok musik Komunitas Rarekual dari Bali meraih penghargaan dalam grand final 'Kompetisi Musik Paling Aksi dan Kreatif' di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Jumat malam, 7 Juni 2013. Kelompok musik ini meraih juara pertama dalam ajang kompetisi musik etnik bertema 'Harmoni Untuk Negeri' yang diselenggarakan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk sejak tahun 2009.
D'Licio, grup musik asal Jawa Barat meraih juara kedua. Sedangkan juara ketiga diraih oleh D'Explode, grup musik dari Gianyar, Bali. Kompetisi musik yang membawa tema 'Harmoni Untuk Negeri'. Tiga grup musik etnik lainnya yang menjadi juara harapan satu hingga tiga berturut-turut adalah Cah bagus Ekperimental, Holiday dan Muda Mudi Maimunah ( 3 M) yang berasal dari Surakarta. Kompetisi ini juga memberikan penghargaan terhadap Best Player, Penyanyi Terbaik dan Lagu Terbaik.
Untuk best player diraih oleh Edward Saputra dari kelompok musik Tumaritis. Penyanyi terbaik diraih oleh Anggar Sofi Gusti dari grup Cah Bagus Eksperimental. Sedangkan lagu terbaik adalah 'Lovina' yang dibawakan oleh Komunitas Rarekual. Dewan juri dalam kompetisi musik ini adalah Sawung Jabo, Djaduk Ferianto dan Oppie Andaresta. Oppie mengatakan, dewan juri menemui kesulitan dalam menilai penampilan para finalis. "Semuanya bagus-bagus," katanya.
Oppie mengatakan, kompetisi ini menjadi ajang untuk musisi muda bertalenta tinggi dan berbakat. Menurut dia, dibutuhkan musisi bertalenta tinggi untuk mengaransemen musik pop dengan musik bercitarasa Indonesia. Penilaian terhadap para pemenang ini dilakukan pada 3 Juni 2013 di Kuta. Even Kompak ini diikuti oleh 3.000 grup musik etnik dari Jawa Timur, Jawa Barat, DKI, Banten, Bali, Lombok dan DIY.
Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero), Dwi Sucipto mengatakan kegiatan ini untuk membangun generasi muda yang produktif, proaktif dan penuh inovasi. "Unsur kreatif musik yang ditonjolkan," kata Dwi.
DAVID PRIYASIDHARTA
Topik terhangat:
Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Membangkang | Ahmad Fathanah
Berita terkait:
Pramugari Sriwijaya Air Dipukul Pejabat Daerah
Pramugari Sriwijaya Air Banjir Dukungan di Twitter
Pemerintah Tegaskan Larangan Ponsel di Pesawat