TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar Kepolisian RI mulai memeriksa saksi kasus film Cinta Tapi Beda. Hari ini, Senin, 28 Januari 2013, polisi meminta keterangan dari tiga saksi, yaitu Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Badan Koordinasi Kemasyarakatan dan Kebudayaan Alam Minangkabau, Datuak Rajo Bagagar, dan Amri Asis, serta tokoh masyarakat Zulfahmi Burhan.
”Ada tiga orang yang diperiksa sebagai saksi pelapor,” kata Zulhendri Hasan, pengacara pelapor di Mabes Polri, hari ini. Ketiganya mulai diperiksa penyidik sejak pukul 10.00. Mereka datang berbarengan didampingi tim pengacara, yaitu Zulhendri, Edi Moras, Umar Limbong, dan Mulyadi.
Mengklaim mewakili masyarakat Minangkabau, pelapor mengadukan Hanung Bramantyo bersama produser film Cinta Tapi Beda, Raam Punjabi, ke Mabes Polri pada 22 Januari 2013. Mereka menuding cerita di dalam film Cinta Tapi Beda telah menanamkan kebencian di masyarakat.
Hanung dan Raam Punjabi pun dilaporkan dengan Pasal 156 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang menanamkan kebencian atau penghinaan junto Pasal 16 Undang-Undang 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis. “Karena film ini telah mendeskreditkan dan telah menyinggung perasaaan masyarakat Minang,” kata Zulhendri Hasan.
Zulhendri juga mengatakan film Cinta Tapi Beda telah mengungkap cerita yang tidak sesuai dengan kebenaran di dalam masyarakat Minang. Misalnya, cerita di dalam film yang menggambarkan masyarakat Minang adalah penganut Kristen Katolik yang taat, dan makanan favorit orang Minang adalah babi rica-rica. Padahal, kata dia, masyarakat Minang adalah penganut Islam yang taat, dan makanan favoritnya adalah masakan Padang.
Cinta Tapi Beda menggambarkan pernikahan beda agama oleh tokoh Thalib dan istrinya yang dimainkan oleh Leroy Osmani dan Diah Ayu Pasha. Di dalam cerita film, Thalib yang nonmuslim beristrikan seorang muslimah. Tokoh utama bernama Diana, yang diperankan oleh Agni Pratistha.
Sebelumnya, Hestu Saputra, juga sutradara film Cinta Tapi Beda, punya pandangan berbeda. “Kami tidak bicara etnis,” kata dia. Hestu merasa hanya menyebutkan tokoh Diana tinggal di Padang, bukan dari suku Minang.
RUSMAN PARAQBUEQ