TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin, menganggap pelarangan konser penyanyi asal Amerika Serikat Lady Gaga terlalu berlebihan. Pasalnya, berkesenian itu adalah bagian dari kreativitas. Sedangkan kreativitas tidak bisa dilarang.
Ia menyayangkan pelarangan ini justru dilakukan pihak kepolisian. Kepolisian, kata Didi, tidak memiliki tugas untuk melarang kreativitas. “Tugas polisi justru menertibkan pihak yang karena berbeda pandangan memaksakan kehendak dengan kekerasan,” katanya melalui keterangan tertulisnya yang diterima Tempo pada Jumat, 18 Mei 2012.
Menurut anggota Komisi Hukum, HAM, dan Keamanan Dewan Perwakilan Rakyat ini larangan yang dilakukan kepolisian itu membuat kesan mereka tidak tegas dan takut pada kelompok-kelompok itu. “Alhasil keamanan dan ketenteraman seolah telah menjadi barang mahal dan mewah di negeri ini,” katanya.
Sebelumnya konser Lady Gaga bertajuk Born This Way Ball yang akan digelar pada 3 Juni mendatang mendapat kecaman dari berbagai pihak. Bahkan Markas Besar Kepolisian RI pun tidak memberikan izin acara ini dengan alasan preventif. Namun kepastian jadi-tidaknya konser penyanyi nyentrik ini masih simpang siur.
Juru bicara Markas Besar Kepolisian RI, Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution, membantah tudingan bahwa Polri tunduk pada ormas tertentu. “Kami tidak takut kepada kelompok-kelompok tersebut,” katanya.
MITRA TARIGAN
Berita terkait:
Lady Gaga Nomor 1 di Media Sosial Versi Forbes
Politikus Senayan Bela Lady Gaga
Konser Lady Gaga Disorot Arab Sampai Barat
Penggemar Lady Gaga Tetap Ingin Konser Ibu Monster
10 Hal Kontroversi Lady Gaga
Lady Gaga, dari Bar Malam ke Grammy Award
Promotor Lady Gaga Merugi?
Giliran Wagub Dede Yusuf Tolak Lady Gaga
FPI: Aliran Musik Lady Gaga Penyembah Setan
PKS Dukung Polisi Larang Konser Lady Gaga
Lady Gaga, dari Bar Malam ke Grammy Award
Gagalnya Konser Lady Gaga
Noriyu Kecewa Batal Ajak Foke Nonton Lady Gaga
Promotor Lady Gaga Merugi?
Adrie Subono: Jangan Tanya Soal Lady Gaga