TEMPO.CO, Los Angeles - Jangan pernah menggunakan lagu untuk kampanye hitam atau pesan kebencian. Inilah yang diperingatkan penyanyi yang populer di era 1980-an, Cindy Lauper. Ia meradang setelah mengetahui salah satu hits-nya, True Colors, dijadikan lagu pengiring iklan kampanye negatif salah satu calon presiden Amerika Serikat, Mitt Romney.
Melalui akun Twitter-nya, Lauper curhat lagu yang merajai tangga lagu 1986 ini sedang digunakan dalam iklan negatif oleh mantan gubernur Massachusetts itu. ia mengetahui pertama kali tentang hal ini dari informasi melalui telepon.
"Ol, baru saja kembali dari Kinky Boots dan mendapat panggilan telepon yang mengatakan versi saya, True Colors, digunakan dalam iklan sampah Romney," tulis Lauper seperti dikutip ABC News.
Penyanyi yang populer sejak 1983 setelah menelurkan album Girls Just Wanna Have Fun ini juga mengatakan bahwa ia bukan pendukung terdepan Partai Republik. Dia juga mengatakan tidak pernah menyetujui penggunaan True Colors dalam iklan apapun.
"Saya tidak akan mengizinkan lagu saya digunakan dengan cara itu," kicau Lauper. "Romney bisa mendiskreditkan dirinya sendiri tanpa menggunakan lagu saya."
True Colors, sebuah lagu tentang penerimaan, telah menjadi lagu kebangsaan bagi gerakan kesetaraan. Lauper telah mengatakan secara terbuka dia adalah pendukung besar Presiden Barack Obama, termasuk dalam pencalonan untuk periode berikutnya.
Mitch Stewart, Direktur Obama for America wilayah Battleground, merespons kicauan Lauper dengan menulis di akun Twitter-nya, "Cyndi Lauper tidak pernah mengucapkan kata-kata lebih benar (truer words)."
Sejak protes Lauper mengemuka, kini lagu tersebut telah dihapus dari iklan, dan juga diturunkan dari YouTube.
Ini bukan pertama kalinya politikus menggunakan lagu tanpa izin untuk kampanye komersial mereka. Sebelumnya, Tom Petty meradang setelah American Girl digunakan tanpa izinnya untuk kampanye kandidat presiden Partai Republik, Michele Bachmann.
TRIP B