Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengarak 9 Tumpeng, Mengharap Berkah Keselamatan Desa  

image-gnews
Gelar songo. (TEMPO/Ika Ningtyas)
Gelar songo. (TEMPO/Ika Ningtyas)
Iklan

TEMPO Interaktif, Banyuwangi - Tabuhan gamelan dan angklung bersahut-sahutan membelah keramaian. Para penabuh itu mengiringi para tetua adat yang menggotong sebuah tumpeng raksasa. Di barisan belakangnya, para perempuan membawa tumpeng yang ukurannya lebih kecil, sebanyak sembilan buah.


Mereka mengarak tumpeng keliling desa dan berakhir di Balai Desa Glagah, Kecamatan Glagah, sekitar 5 kilometer dari Banyuwangi. Di balai desa itulah, ribuah warga desa setempat berkumpul mengikuti puncak upacara selamatan desa.

Adat tersebut mereka namakan Gelar songo. Dalam bahasa Jawa, songo berarti sembilan. Upacara yang dilaksanakan setiap bulan Syuro itu memang kental dengan angka 9. Selain pada tumpeng, jumlah 9 juga nampak pada sarana upacara lainnya, seperti pisang goreng, ayam kampung, dan pisang cengkir.

Bagi warga Desa Glagah, angka sembilan memiliki banyak arti. Menurut salah satu tokoh adat, Teguh Eko Rahardi, sebelum dilahirkan, manusia berada di dalam kandungan ibu selama 9 bulan. Agama Islam di tanah Jawa, kata dia, disebarkan oleh sembilan wali Allah atau yang dikenal Wali Songo. "Banyaknya bintang umumnya juga sembilan," Ceritanya di depan ribuan warga desa.

Rangkaian adat Gelar Songo tersebut dimulai sejak pukul 05.30 Wib. Diawali dengan selamatan di sumber air Rejopuro. Sumber ini dipercaya menjadi sumber air utama yang menghidupi warga desa yang sebagian besar menjadi petani.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berikutnya mereka melakukan selamatan di makam Buyut Ka'i. "Buyut Ka'i adalah orang pertama yang membabat alas Desa Glagah," tutur Suminto, tokoh adat lainnya.

Menurut Teguh, adat Gelar Songo tersebut dilaksanakan secara turun-temurun sebagai wujud syukur dan penolak-balak musibah.

Setelah lelah mengarak tumpeng, warga kemudian bersama-sama menyantap nasi tumpeng dengan ayam kampung khas Desa Glagah. Tabuhan gamelan dan angklung berganti tawa riuh warga berebut makanan.


IKA NINGTYAS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

3 hari lalu

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

Festival yang menggelar beragam atraksi budaya diyakini mampu menghasilkan dampak positif untuk perekonomian.


Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

6 hari lalu

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

Sederet pertunjukan seni budaya dipertontonkan selama tiga hari. Diharapkan generasi muda bisa melestarikan warisan budaya.


3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

53 hari lalu

Puluhan ribu warga berpartisipasi dalam Festival Kanda Matsuri, Tokyo. Foto: @tokyoartsandculture
3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

Tiga festival budaya Jepang terbesar yang dirayakan di tanah Jepang.


Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

21 Desember 2023

Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

Festival ini menjadi langkah awal dalam menumbuhkan kepedulian terhadap budaya dan melestarikannya untuk generasi mendatang.


Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

28 November 2023

Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

Pemerintah Kabupaten Keerom melaksanakan Festival Budaya Keerom Ke VIII yang dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Swakarsa


Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

21 November 2023

Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

Ketahanan Pangan sebagai Modal Utama Dalam Implementasi Program Pemajuan Kebudayaan Desa" dan Galang Gerak Budaya Di Kawasan Tapal Kuda


Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

6 November 2023

Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

Ribuan masyarakat Kabupaten Keerom tumpah ruah memadati Lapangan Sepakbola Swakarsa, Arso, dalam memperingati Festival Seni Budaya dan Persembahan Hasil Bumi Klasis GKI Keerom, Senin, 6 November 2023.


Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

17 Oktober 2023

Festival budaya Bastar Dussehra di India (utsav.gov.in)
Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

Festival budaya Bastar Dussehra sudah berusia lebih dari 600 tahun di India Tengah, dimulai oleh keluarga kerajaan.


Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

24 September 2023

Festival Budaya Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.Dok. BPPD NTB
Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

Tradisi Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk merupakan salah satu warisan budaya Sasak yang kaya dan unik.


Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

27 Agustus 2023

Haeundae Beach, salah satu pantai yang populer di kota Busan. Selain jadi tujuan bisnis dan MICE, Busan juga menjadi kota wisata leisure. Foto: @the.rhodes.we.travel
Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

Penggemar budaya Korea bisa menikmati pilihan kegiatan menarik, hingga mendapatkan harga promosi tiket wisata ke Korea di festival itu.