Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Orang Ditangkap dalam Penyelidikan Kematian Matthew Perry, Termasuk Asisten hingga Dokter

Reporter

Editor

Marvela

image-gnews
Matthew Perry. Foto: Instagram/@friends
Matthew Perry. Foto: Instagram/@friends
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lima orang ditetapkan sebagai terdakwa di tengah penyelidikan kasus narkoba atas kematian bintang serial Friends, Matthew Perry. Kelimanya dianggap telah memanfaatkan persoalan kecanduan Matthew Perry atas konsumsi narkotika jenis ketamin untuk memperkaya diri mereka sendiri.

Matthew Perry ditemukan meninggal di usia 54 tahun pada 28 Oktober 2023, di bak mandi air panas rumahnya di Los Angeles. Pada saat itu, kematiannya ditetapkan sebagai overdosis yang tidak disengaja karena adanya jejak ketamin yang ditemukan dalam tubuhnya. Namun, pada Mei lalu, Departemen Kepolisian Los Angeles atau LAPD mengatakan sedang bekerja sama dengan otoritas federal untuk menyelidiki sumber ketamin yang dikonsumsinya.

Sebagaimana yang dilaporkan Departemen Kehakiman dalam konferensi pers Kamis, 15 Agustus 2024, penyelidikan yang dilakukan berhasil mengungkap adanya jaringan kriminal bawah tanah yang luas, termasuk di dalamnya melibatkan asisten dan dokter medis yang menangani mendiang. Mereka didakwa atas upaya mengambil keuntungan dari aktor tersebut dengan menjual ketamin kepadanya.

"Jaringan ini mencakup asisten yang tinggal di rumah, berbagai perantara, dua dokter medis, dan sumber utama pasokan narkoba yang dikenal sebagai ‘The Ketamin Queen’," kata Jaksa AS Martin Estrada, dilansir dari Variety. "Para terdakwa ini mengambil keuntungan dari masalah kecanduan Tn. Perry untuk memperkaya diri mereka sendiri. Mereka tahu apa yang mereka lakukan salah. Mereka tahu apa yang mereka lakukan berisiko membahayakan Tn. Perry, tetapi mereka tetap melakukannya. Pada akhirnya, para terdakwa ini lebih tertarik untuk mengambil untung dari Tn. Perry daripada peduli dengan kesejahteraannya."

Lima Terdakwa dan Hukuman yang Ditetapkan

Terdakwa utama dalam kasus ini adalah dokter Salvador Plasencia dan pengedar narkoba Jasveen Sangha. Keduanya bekerja sama dengan dokter Mark Chavez, asisten Matthew Perry yang tinggal di rumah Kenneth Iwamasa. Satu orang lainnya yang terlibat dan ditetapkan sebagai terdakwa adalah seorang broker bernama Erik Fleming. 

Selama periode dua bulan pada musim gugur tahun 2023, mereka mendistribusikan sekitar 20 botol ketamin kepada Matthew Perry dengan imbalan uang tunai sebesar 55.000 dolar AS atau sebesar Rp 864 juta. Mereka berkomunikasi melalui pesan singkat yang kemudian juga menjadi barang bukti dalam penyelidikan ini. Meski begitu, diketahui Salvador Plasencia dan Jasveen Sangha mengaku tidak bersalah atas tuduhan pidana terhadap mereka. 

Sebagaimana tertulis pada laman BBC, Mark Chavez, Kenneth Iwamasa, dan Erik Fleming telah mengaku bersalah atas berbagai tuduhan yang dilayangkan. Sedangkan dua lainnya, Salvador Plasencia dan Jasveen Sangha yang juga dikenal sebagai “The Ketamin Queen” baru ditangkap dan hadir di Pengadilan Distrik AS di pusat kota Los Angeles, Kamis, 15 Agustus 2024. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mark Chavez setuju untuk mengaku bersalah atas satu tuduhan konspirasi untuk mendistribusikan ketamin, mengakui dalam perjanjian pembelaannya bahwa ia menjual ketamin kepada Plasencia. Ia dijadwalkan untuk didakwa pada Jumat, 30 Agustus 2024 dan menghadapi hukuman penjara hingga 10 tahun. Sedangkan Mark Fleming dan Kenneth Iwamasa telah menandatangani perjanjian pembelaan yang telah disepakati dan menghadapi hukuman penjara masing-masing hingga 25 dan 15 tahun.

Sebagai seorang dokter, Salvador Plasencia dinilai mengetahui bahaya yang dapat Matthew Perry alami, tetapi tetap menawarkan ketamin kepadanya. Ia bahkan sengaja menjual satu botol ketamin seharga 12 dolar menjadi 2 ribu dolar kepada mendiang. 

Pemerintah berpendapat bahwa ia seharusnya tidak boleh menjalankan klinik atau merawat pasien manapun sebagai syarat pekerjaannya. Meski demikian, Hakim Alka Sagar membebaskan Salvador Plasencia dengan jaminan sebesar 100.000 dolar atau sekitar Rp 1,571 miliar dengan alasan kebutuhan pasien yang sedang ia tangani. Hakim juga menahan paspornya dan meminta ia memasang tanda di kliniknya yang menyertakan informasi seputar kasus federal yang sedang berlangsung dan meminta tanda tangan dari pasien yang ingin berobat bahwa mereka mengetahui kasus yang melibatkan sang dokter. Sidang berikutnya untuk Salvador dijadwalkan pada 8 Oktober.

Sementara itu, Jasveen Sangha awalnya muncul di pengadilan pada Maret dan dibebaskan dengan jaminan, meskipun Hakim Sagar mencabut jaminannya pada Kamis, 15 Agustus dan mengembalikannya ke tahanan US Marshal. Hakim mengatakan bukti menunjukkan Sangha berkomitmen pada perdagangan narkoba dan hidup dari hasil penjualannya, sebagaimana dilaporkan laman ABC News. Sidang lanjutannya akan dilakukan pada 15 Oktober mendatang.

ABC NEWS | VARIETY | BBC

Pilihan Editor: Hasil Autopsi Ungkap Matthew Perry Meninggal karena Efek Akut Ketamine

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BNN Tangkap Bos Kartel Narkoba di Kalimantan Tengah, 2 Tahun Buron

19 jam lalu

Ilustrasi penjahat narkoba. ANTARA/Galih Pradipta
BNN Tangkap Bos Kartel Narkoba di Kalimantan Tengah, 2 Tahun Buron

MA mengabulkan kasasi jaksa penuntut umum dan menjatuhi bandar narkoba itu vonis 7 tahun penjara, dan denda sebesar Rp 1 miliar.


Pramono Anung Janji Akan Pasang CCTV untuk Atasi Masalah Tawuran hingga Narkoba di Jakarta

1 hari lalu

Bakal Calon Gubernur Jakarta, Pramono Anung saat menghadiri peresmian relawan di Gedung Joang 45, Jakarta, 11 September 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Pramono Anung Janji Akan Pasang CCTV untuk Atasi Masalah Tawuran hingga Narkoba di Jakarta

Calon Gubernur Jakarta Pramono Anung memaparkan janjinya soal atasi permasalahan di Jakarta.


Polda Bali Pecat 9 Polisi Imbas Kasus Pelecehan Seksual, Pencurian hingga Narkoba

2 hari lalu

Polisi membawa foto anggota Polri yang diberhentikan saat upacara pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) di Polrestabes Surabaya, Senin, 14 Februari 2022. Kedua belas polisi tersebut dipecat karena telah melakukan pelanggaran disiplin, Kode Etik Profesi Polri ataupun terlibat tindak pidana. ANTARA/Didik Suhartono
Polda Bali Pecat 9 Polisi Imbas Kasus Pelecehan Seksual, Pencurian hingga Narkoba

Polda Bali memecat sembilan anggota polisi berpangkat Bintara karena melakukan tindak kejahatan, di antaranya kekerasan, pelecehan seksual, hingga penyalahgunaan narkoba.


Pengendara yang Acungkan Senjata Tajam di Pulogadung jadi Tersangka

4 hari lalu

Tangkapan layar seorang petugas polisi menghampiri pengendara mobil yang sempat mengamuk dan mengacungkan senjata tajam di Pulogadung, Jakarta Timur. Foto: Instagram/Kabar.jaktim
Pengendara yang Acungkan Senjata Tajam di Pulogadung jadi Tersangka

Hasil tes urine Danovan Sembiring Meliala, pengendara yang acungkan senjata tajam, positif mengonsumsi metamfetamin


Polisi Tangkap Satu Keluarga Pengedar Sabu di Cikarang Selatan

5 hari lalu

Ilustrasi Sabu. TEMPO/M. Taufan Rengganis
Polisi Tangkap Satu Keluarga Pengedar Sabu di Cikarang Selatan

Polisi menangkap enam tersangka pengedar sabu di Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi. Tiga di antaranya adalah satu keluarga.


Ambil dan Jual Barang Bukti Sabu 1 Kilogram, Kasat Narkoba Polres Barelang Dipecat

8 hari lalu

Ketua Harian Kompolnas Benny Jozua Mamoto saat diwawancarai awak media setelah mendatangi Mapolda Kepri di Batam, Kamis, 5 September 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Ambil dan Jual Barang Bukti Sabu 1 Kilogram, Kasat Narkoba Polres Barelang Dipecat

Kasat Narkoba Polres Barelang, Batam, dan dua anggotanya dipecat karena menilap barang bukti sabu sebanyak 1 kilogram lalu menjualnya


Propam Polda Kepri Masih Periksa Kasat Narkoba Polresta Barelang Soal Hilangnya Barang Bukti Sabu 1 Kg

9 hari lalu

Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Zahwani Pandra Arsyad. Foto Yogi Eka Sahputra
Propam Polda Kepri Masih Periksa Kasat Narkoba Polresta Barelang Soal Hilangnya Barang Bukti Sabu 1 Kg

Propam Polda Kepri masih memeriksa Kasat Narkoba dan 9 anak buahnya soal hilangnya barang bukti sabu 1 kg.


Polri Minta Filipina Barter Alice Guo dengan Bandar Narkoba Gregor Haas

9 hari lalu

Foto yang beredar di media sosial, diduga Walikota Alice Guo dari Bamban ditangkap di sebuah apartemen di Kota Tangerang, sumber dari Biro Imigrasi. Dok. Twitter
Polri Minta Filipina Barter Alice Guo dengan Bandar Narkoba Gregor Haas

Polisi menangkap Mantan Wali Kota Bamban, Alice Guo di Tangerang. Mau dibarter dengan bandar narkoba Gregor Haas.


Yoo Ah In Langsung Ditahan Usai Divonis 1 Tahun Penjara karena Kasus Narkoba

10 hari lalu

Yoo Ah In ketika menjalani pemeriksaan di kantor polisi di Seoul, Korea. Foto: Allkpop.
Yoo Ah In Langsung Ditahan Usai Divonis 1 Tahun Penjara karena Kasus Narkoba

Yoo Ah In divonis satu tahun penjara dan langsung ditahan karena ada kekhawatiran berusaha melarikan diri atas kasus penyalahgunaan narkoba.


Tahanan Tewas di Rutan Depok, Diduga Pelaku Aniaya Korban Menggunakan Kabel Listrik

12 hari lalu

Didampingi Karutan Depok Lamarta Surbakti (kiri) dan Kasat Reskrim Polres Metro Depok Kompol Suardi Jumaing, Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdan menjelaskan tahanan titipan Kejari tewas dikeroyok di Rutan Depok saat prescon di Mapolres Metro Depok. Sabtu, 31 Agustus 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Tahanan Tewas di Rutan Depok, Diduga Pelaku Aniaya Korban Menggunakan Kabel Listrik

Rizky Akbari adalah tahanan titipan Kejaksaan Negeri Depok diduga menjadi korban pengeroyokan sesama tahanan.