Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyair W.S. Rendra Pernah Bintangi Beberapa Film, termasuk Yang Muda yang Bercinta dan Kantata Takwa

image-gnews
Foto File: W.S Rendra membaca puisi dalam konser Suluk Hijau di Manggala Wanabhakti, Jakarta, Kamis, 27 Maret 2008. TEMPO/Dimas Aryo
Foto File: W.S Rendra membaca puisi dalam konser Suluk Hijau di Manggala Wanabhakti, Jakarta, Kamis, 27 Maret 2008. TEMPO/Dimas Aryo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, 6 Agustus 2009, merupakan hari yang menyedihkan bagi dunia sastra Indonesia. Sang maestro puisi, W.S. Rendra mengembuskan napas terakhirnya. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi para pecinta sastra dan seni di seluruh negeri.

Willibrordus Surendra Broto Narendra, atau lebih dikenal dengan nama pena W.S. Rendra, adalah sosok yang tak terpisahkan dari sejarah sastra Indonesia. Lahir di Solo pada 7 November 1935, Rendra dikenal sebagai penyair, dramawan, aktor, dan sutradara teater yang sangat produktif. Karya-karyanya, seperti "Ballada Orang-Orang Tercinta", "Siksa Neraka", dan "Nyanyi Sunyi Seorang Bisu", telah menjadi bagian tak terpisahkan dari khazanah sastra Indonesia.

Rendra dikenal sebagai "pujangga rakyat" karena puisinya yang sarat akan kritik sosial dan perjuangan rakyat kecil. Gaya bahasanya yang lugas dan penuh emosi mampu menyentuh hati pembaca dari berbagai kalangan. Selain itu, Rendra juga aktif mengembangkan teater di Indonesia melalui Bengkel Teater yang didirikannya di Yogyakarta.

Selain dikenal sebagai penyair ulung dan tokoh teater, W.S. Rendra juga pernah terjun ke dunia perfilman. Kehadirannya di layar lebar tentu saja menjadi daya tarik tersendiri, mengingat pengaruh besarnya dalam dunia seni dan budaya Indonesia.

Beberapa film yang pernah dibintangi W.S. Rendra.

1. Kantata Takwa (2008)
Diarahkan oleh Eros Djarot dan Gotot Prakosa, film Kantata Takwa adalah sebuah dokumentasi dari konser musik monumental yang digelar pada tahun 1991 di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Film ini menghadirkan kritik tajam terhadap kondisi politik Indonesia di bawah pemerintahan Orde Baru. Proses pembuatan film ini sangat panjang dan penuh tantangan, baru dapat dirilis ke publik pada tahun 2008.

Kantata Takwa merupakan sebuah karya sinematik yang menggabungkan kekuatan musik dan dokumenter untuk mengungkap semangat perlawanan terhadap otoritarianisme di Indonesia. Film ini, yang diadaptasi dari konser besar pada tahun 1991, menjadi saksi bisu atas perjuangan seniman dalam menyuarakan kebenaran di tengah represi politik.

2. Al Kautsar

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam film religi Al Kautsar, Saiful Bachri (W.S. Rendra), seorang guru mengaji yang cerdas dan tampan, dihadapkan pada berbagai tantangan saat mencoba menerapkan ilmu pertaniannya di desa. Kemampuannya yang serba bisa membuatnya menjadi pusat perhatian sekaligus menimbulkan konflik dengan beberapa pihak.

3. Yang Muda, Yang Bercinta

Yang Muda, Yang Bercinta adalah film Indonesia yang dirilis pada tahun 1977 yang disutradarai oleh Sjuman Djaya dan dibintangi oleh W.S. Rendra dan Yati Octavia. 

Sony, seorang penyair muda yang masih bergantung pada ayahnya, dihadapkan pada jurang pemisah antara dirinya dan paman kaya raya. Kesenjangan sosial ini memicu konflik batin yang ia tuangkan dalam puisi. Ketika mendapat hadiah skuter dari pamannya, Sony harus mengambil keputusan sulit. Kehamilan pacarnya, Titiek, semakin memperumit masalahnya. Sony berusaha mencari jalan keluar dari permasalahan kompleks ini.

4. Terminal Cinta

Terminal Cinta adalah film Indonesia yang dirilis pada tahun 1977 dengan disutradarai oleh Abrar Siregar. Film ini dibintangi antara lain oleh WS Rendra dan Marini.

Joki Tobing, seorang wartawan muda pemberontak, dipecat dari pekerjaannya karena berani mengungkap korupsi paman dan ayahnya sendiri. Ditolak oleh keluarga dan kehilangan pekerjaan, Joki menemukan cinta pada diri Widuri. Namun, hubungan mereka diuji oleh berbagai masalah, termasuk kehadiran sosok lain dalam hidup Widuri dan desakan keluarga agar Joki menikah dengan wanita pilihan mereka. Konflik ini semakin memanas ketika Joki mengungkapkan ketidaksetujuannya terhadap generasi tua.

Pilihan Editor: 15 Tahun Kepergian W.S. Rendra, Berikut Profil Sang Burung Merak

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Yogyakarta Mulai Diguyur Hujan, BMKG Ingatkan Potensi Angin Kencang hingga Petir Wilayah Ini

1 hari lalu

Ilustrasi hujan lebat yang terjadi di Yogyakarta. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/ed/nz/pri.)
Yogyakarta Mulai Diguyur Hujan, BMKG Ingatkan Potensi Angin Kencang hingga Petir Wilayah Ini

Selain hujan lebat dan angin kencang, BMKG Yogyakarta ingatkan bahaya lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.


Ide Awal Tim Mahasiswa UGM Manfaatkan Limbah Tulang Hewan untuk Filtrasi Air Limbah dan Irigasi Sawah

2 hari lalu

Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. (ugm.ac.id)
Ide Awal Tim Mahasiswa UGM Manfaatkan Limbah Tulang Hewan untuk Filtrasi Air Limbah dan Irigasi Sawah

Tim mahasiswa UGM menciptakan inovasi dengan memanfaatkan limbah gigi dan tulang hewan sebagai filter air limbah yang diolah menjadi air irigasi sawah


Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

2 hari lalu

Beragam permainan yang dipamerkan komunitas board game di Yogyakarta, Sabtu, 7 September 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

Ratusan pelaku industri kreatif berkumpul di Yogyakarta menyoroti tentang ekosistem board game dan kontribusinya bagi sektor wisata di Tanah Air.


Ramai Penolakan Tempat Hiburan Malam di Yogya, Ini Respon Sultan HB X

4 hari lalu

Gubernur DIY Sri Sultan HB X. Dok. Pemda DIY.
Ramai Penolakan Tempat Hiburan Malam di Yogya, Ini Respon Sultan HB X

Sultan HB X merespon penolakan warga terhadap rencana beroperasinya hiburan malam di Sleman, Yogyakarta


Profil Prof Mubyarto, Sosok Penggagas Ekonomi Kerakyatan

5 hari lalu

Prof Mubyarto. Foto : Wikipedia
Profil Prof Mubyarto, Sosok Penggagas Ekonomi Kerakyatan

Prof Mubyarto merupakan akademisi dan penggagas ide-ide mengenai konsep Ekonomi Kerakyatan dan Ekonomi Pancasila


Jaga Sumbu Filosofi Steril Alat Peraga Kampanye Pilkada, Yogyakarta Revisi Aturan

5 hari lalu

Bus Jogja Heritage Track (JHT) beroperasi dengan rute kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Jaga Sumbu Filosofi Steril Alat Peraga Kampanye Pilkada, Yogyakarta Revisi Aturan

Kawasan Sumbu Filosofi merujuk garis imajiner yang membentang dari Tugu Yogyakarta-Malioboro-Keraton- Panggung Krapyak Yogyakarta.


Melihat Tengkorak Gajah Blora hingga Senjata Prajurit Pangeran Diponegoro di Vredeburg Fair 2024

5 hari lalu

Tengkorak fosil Gajah Blora yang dipamerkan di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, bagian dari Vredebur Fair 4-29 September 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Melihat Tengkorak Gajah Blora hingga Senjata Prajurit Pangeran Diponegoro di Vredeburg Fair 2024

Replika raksasa Tengkorak Gajah Blora hingga Homo Erectus P-VIII, yang dulu dikenal sebagai Pithecanthropus erectus, ada di Vredeburg Fair.


Sultan HB X Minta Para Politisi Ikut Jaga Yogyakarta Tetap Aman selama Pilkada

6 hari lalu

Jalan Malioboro Yogyakarta. TEMPO/Mila Novita
Sultan HB X Minta Para Politisi Ikut Jaga Yogyakarta Tetap Aman selama Pilkada

Yogyakarta yang memiliki destinasi populer di tiap kabupaten/kota dinilai butuh suasana kondusif termasuk dalam momentum Pilkada ini.


Awal September, Ada Pesta Rakyat Sepanjang Pekan di Teras Malioboro Yogyakarta

6 hari lalu

Suasana di Teras Malioboro 1 Yogyakarta saat pagi hari. Tempo/Pribadi Wicaksono
Awal September, Ada Pesta Rakyat Sepanjang Pekan di Teras Malioboro Yogyakarta

Wisatawan tidak hanya sekadar bisa berbelanja berbagai cinderamata unik, namun juga bisa menikmati berbagai kuliner tradisional Yogyakarta.


Peringati 12 Tahun UU Keistimewaan, Yogyakarta Siapkan 487 Acara Selama 30 Hari

7 hari lalu

Bus Jogja Heritage Track (JHT) beroperasi dengan rute kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Peringati 12 Tahun UU Keistimewaan, Yogyakarta Siapkan 487 Acara Selama 30 Hari

Event itu tersebar di lima kabupaten/kota di DI Yogyakarta pada 12 Agustus hingga 12 September 2024.