TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah video diunggah food blogger bernama Hamada Shagoura, di akun Instagram @hamadashoo pada Rabu, 12 Juni 2024 menjadi viral di kalangan masyarakat Indonesia. Video tersebut memperlihatkan, Hamada bersama anak-anak Palestina memasak hidangan menggunakan mie instan terkemuka di Indonesia, Indomie dalam jumlah besar. Berdasarkan keterangan yang tertulis, video tersebut diambil di kamp pengungsian Al-Mawasi yang berada dekat dengan wilayah Rafah, Palestina.
Food Blogger Masak Indomie untuk Anak Palestina
“Ini adalah kolaborasi yang Anda tunggu-tunggu! Saya bergabung dengan beberapa koki terbaik di dunia! Saya mengunjungi kamp pengungsi di Mawasi, setelah para koki muda itu meminta untuk memasak bersama saya. Tentu saja saya menjawab ya! Dan mereka sangat bersemangat untuk mencicipi hasil akhirnya meskipun hidangannya sederhana,” tulis food blogger tersebut di bawah unggahan. Di akhir keterangan, ia juga tidak lupa menambahkan slogan dari Indomie yang sangat akrab di telinga masyarakat Indonesia, “Indomie, Seleraku!”
Di dalam video lain, food blogger tersebut menjelaskan maksud dari format ASMR (Autonomous Sensory Meridian Response) tanpa teks yang ia gunakan dalam video-video memasaknya. Baginya, cara tersebut bisa membantu menembus batasan-batasan kebahasaan untuk pesan-pesan yang ingin ia sampaikan tentang kondisi warga yang ada di Palestina.
“Saya melakukan video ASMR, berharap ini akan berhasil. Jika mereka tidak bisa mengerti apa yang saya ucapkan, mereka akan merasa terhubung melalui masakan yang saya buat,” ujarnya pada video yang berkolaborasi dengan akun Seen Palestine yang juga membagikan konten-konten terkini soal situasi di Palestina.
“Memasak adalah sebuah seni yang semua orang paham, dan aku ingin membuatnya dipahami secara global.” Ketika video tersebut diunggah pada 15 Mei 2024, praktik genosida yang dilakukan tentara Israel terhadap warga Palestina sudah berlangsung selama 201 hari sejak 7 Oktober 2023.
Pada hari ke-284 sejak serangan brutal militer Israel dimulai, dilaporkan sedikitnya 37.616 warga Palestina yang terbunuh. Dari jumlah tersebut, 37.084 korban jiwa berada di Jalur Gaza, sementara 532 lainnya tercatat meninggal di Tepi Barat.
Manfaatkan Bantuan Pangan untuk Warga Palestina
Di dalam video yang sama, Hamada juga menjelaskan bahwa ia berupaya sebisa mungkin untuk memanfaatkan bantuan pangan yang mereka dapatkan dan menyulapnya menjadi hidangan-hidangan yang mirip dengan makanan yang biasa mereka makan sebelum genosida terjadi. Ia berusaha sebisa mungkin mencari di toko-toko yang masih beroperasi serta menggunakan bahan-bahan pengganti yang ia dapat, seperti kacang-kacangan dan makanan-makanan kalengan, untuk menciptakan rasa yang semirip mungkin dengan yang asli.
“Saya ingin mengirim pesan kepada dunia bahwa ada orang-orang Palestina yang dikepung dan ditindas serta dalam keadaan yang sulit kami memasak dan berbagi resep dengan Anda dengan cara yang Anda pahami,” ujar Hamada melanjutkan. Kemudian, ia mengakhiri video dengan mengatakan, “kami mencintai kehidupan dan kami ingin hidup, kami hanya membutuhkan dukungan.”
INSTAGRAM| TEMPO
Pilihan Editor: Konten Kreator Kuliner di Palestina Banjir Followers Selama Ramadan