Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Usai Panen Hujatan, Agnez Mo Dipuji karena Mau Belajar dari Kekeliruan

Reporter

image-gnews
Penyanyi Agnez Mo bagikan pengalaman dia naik tuk tuk di Thailand untuk kali pertama. Foto: Tangkapan layar Instagram/@agnezmo
Penyanyi Agnez Mo bagikan pengalaman dia naik tuk tuk di Thailand untuk kali pertama. Foto: Tangkapan layar Instagram/@agnezmo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi, Agnez Mo akhirnya menuai pujian netizen karena dianggap mau belajar usai memanen hujatan akibat unggahan-unggahannya tentang pembantaian warga sipil di Rafah, Palestina. Sekitar empat jam lalu, penyanyi bernama lahir Agnes Monica Muljoto ini membuat unggahan mengikuti gerakan seruan viral di seluruh dunia, All Eyes on Rafah

Pada Kamis, 30 Mei 2024, Agnez Mo mengunggah gambar tenda-tenda di Rafah yang viral di seluruh dunia bertuliskan, "All Eyes on Rafah." Unggahan ini dilakukan seusai ia menerima hujatan akibat unggahan-unggahan sebelumnya yang menyamakan genosida warga Palestina oleh tentang Israel (IDF) sebagai akibat dari perang. Alih-alih menyerukan All Eyes on Rafah, pada unggahan sehari sebelumnya, Agnez Mo justru menyerukan, "Stop the War."  

Agnez Mo Serukan Gencatan Senjata

Penyanyi yang memulai karier keartisannya sejak masih anak-anak ini juga meminta agar gencatan senjata dilakukan. "Cease fire now (gencata senjata sekarang)." Ia pun mengulang unggahan sebelumnya dengan penegasan. "I said it again (saya katakan lagi). There is no such thing as killing children legally (tidak ada pembenaran untuk pembantaian anak-anak)," tulisnya mengutip pernyataan aktris Amerika, Yara Shahidi.

Secara khusus, Agnez Mo menitikberatkan pada penyelamatan anak-anak. Ia menuliskan dalam Bahasa Inggris. "Semuanya. Anda tidak bisa memilih siapa yang ingin diselamatkan. Tidak ada satu nyawa yang lebih berharga dari yang lain. Anda harus menyelamatkan semuanya. Anda tidak bisa membuat persyaratan siapa yang lebih dikasihi, disayangi, dan lebih dipedulikan. Tak ada seorang pun, kataku, yang pantas dibunuh, diperkosa, atau diculik. Tidak peduli apapun rasnya. Jika Anda memilih siapa yang perlu diselamatkan, maka Anda sama sekali tidak berbicara tentang kemanusiaan. Anda harus membela seluruh umat manusia," tulisnya. 

Agnez Mo Disebut Mau Belajar dari Kekeliruan

Unggahan-unggahan ini membuatnya menuai pujian di aplikasi X. Ia dinilai bersedia belajar dari kesalahan yang sudah dibuatnya kala menyamakan genosida itu dengan perang. "Dia belajar, terima kasih Agnez Mo," tulis @tanyakanrl. Salah satu akun penggemar Agnez Mo juga berterima kasih pada artis idola mereka yang menggunakan platform media sosialnya untuk mengkampanyekan seruan kemanusiaan. 

"Agnez Mo menyerukan gencatan senjata di Gaza dan berpihak pada solidaritas rakyat Palestina. Terima kasih telah menggunakan platformmu, @agnezmo," tulisnya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada unggahan-unggahan kemarin, Agnez Mo memang mengundang kemarahan publik lantaran menilai kebiadaban yang terjadi di Rafah adalah perang. Ia meminta agar perang dihentikan. Netizen pun ramai-ramai menghujatnya dan mengingatkan bahwa apa yang terjadi di Rafah dan Gaza adalah genosida. 

Perempuan berusia 37 tahun ini memulainya dengan unggahan foto seorang pria membentangkan spanduk bertuliskan, "Peace is cheaper," atau perdamaian lebih murah. Agnez selanjutnya mengunggah seorang perempuan yang ikut berdemonstrasi dengan mengusung tulisan di atas potongan kardus yang dikutip dari pendapat Tupac Shakur, rapper, penyair, dan aktivis dari Amerika Serikat. "They got money for wars, but can’t feed the poor (Mereka mendapatkan uang untuk perang namun tidak bisa memberi makan untuk orang miskin)," demikian sepenggal lirik yang ditulis di atas lembaran kardus, yang diambil dari lagu Tupac berjudul 'Keep Ya Head Up.'

Seperti diketahui, viral di seluruh dunia, netizen ramai-ramai mengkampanyekan All Eyes on Rafah sebagai gerakan seluruh warga dunia memperhatikan daerah pengungsian yang Jumat lalu, 24 Mei 2024 dibombardir tentara Israel. Akibatnya sebanyak 45 warga sipil, kebanyakan perempuan dan anak-anak tewas dan puluhan orang lainnya luka-luka. 

Pilihan Editor: Anggap Pembantaian di Rafah adalah Perang, Agnez Mo Panen Hujatan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aktivis Pro-Palestina di London Bersumpah untuk Terus Protes demi Gaza

7 jam lalu

Demonstrasi pro-Palestina  di London, Inggris, 21 Oktober 2023. REUTERS/Hannah McKay
Aktivis Pro-Palestina di London Bersumpah untuk Terus Protes demi Gaza

Para aktivis pro-Palestina menggelar demonstrasi untuk menunjukkan solidaritas warga di Jalur Gaza.


Konflik Agnez Mo vs Ari Bias Berujung Laporan ke Polisi

1 hari lalu

Agnez Mo. Foto: Instagram/@agnezmo
Konflik Agnez Mo vs Ari Bias Berujung Laporan ke Polisi

Ari Bias melaporkan Agnez Mo ke polisi setelah somasinya tak mendapatkan tanggapan.


Sempat Mandek, Qatar Lanjutkan Upaya Mediasi Gencatan Senjata Hamas dan Israel

1 hari lalu

Perdana Menteri Qatar dan Menteri Luar Negeri Sheikh Mohammed Bin Abdulrahman Bin Jassim Al Thani berbicara saat konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan, di Doha, Qatar 25 Oktober 2023. REUTERS/Imad Creidi
Sempat Mandek, Qatar Lanjutkan Upaya Mediasi Gencatan Senjata Hamas dan Israel

Perdana Menteri Qatar mengatakan upaya negosiasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel berlanjut tanpa gangguan selama beberapa hari terakhir.


Serangan Israel Tewaskan 45 Warga Palestina di Gaza dalam Sehari

1 hari lalu

Sebuah tank Israel bermanuver di Jalur Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Israel, 17 Juni 2024. Reuters
Serangan Israel Tewaskan 45 Warga Palestina di Gaza dalam Sehari

Korban tewas terbesar terjadi di daerah al-Mawasi, dekat Rafah di Gaza selatan, di mana serangan tank Israel di sebuah kamp tenda menewaskan 25 orang


Militer Israel Lanjutkan Serangan ke Rafah, Setidaknya 32 Warga Gaza Tewas

1 hari lalu

Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 5 Mei 2024. Israel memiliki rencana untuk memindahkan warga Palestina di Rafah ke al-Mawasi, yang merupakan sebidang tanah di sepanjang pantai selatan Gaza. REUTERS/Hatem Khaled
Militer Israel Lanjutkan Serangan ke Rafah, Setidaknya 32 Warga Gaza Tewas

Militer Israel menghujani bom wilayah Rafah serta area lain di Jalur Gaza hingga menewaskan setidaknya 32 warga Gaza.


Cara Kolombia Hentikan Genosida Netanyahu di Gaza: Stop Ekspor Batu Bara ke Israel

1 hari lalu

Presiden Kolombia, Gustavo Petro. REUTERS/Vannessa Jimenez
Cara Kolombia Hentikan Genosida Netanyahu di Gaza: Stop Ekspor Batu Bara ke Israel

Presiden Kolombia Gustavo Petro membalas genosida Netanyahu terhadap bangsa Palestina di Gaza dengan menyetop ekspor batu bara ke Israel.


Vladimir Putin Tahu Alasan Ukraina Minta Tentara Rusia Ditarik

2 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin memberi isyarat di atas panggung dalam sebuah acara bersama Presiden Vietnam To Lam, yang dihadiri oleh Asosiasi Persahabatan Vietnam dan generasi alumni Vietnam yang belajar di Rusia di Hanoi Opera House di Hanoi pada 20 Juni 2024. MANAN VATSYAYANA/Pool via REUTERS
Vladimir Putin Tahu Alasan Ukraina Minta Tentara Rusia Ditarik

Vladimir Putin menyebut permintaan Ukraina agar tentara Rusia ditarik hanyalah rencana Kyev untuk tetap berkuasa.


Agnez Mo Dilaporkan Ari Bias ke Polisi karena Nyanyi Lagu Bilang Saja Tanpa Izin

3 hari lalu

Agnez Mo. Foto: Instagram/@agnezmo
Agnez Mo Dilaporkan Ari Bias ke Polisi karena Nyanyi Lagu Bilang Saja Tanpa Izin

Pihak Ari Bias akhirnya melaporkan kasus ini ke polisi karena Agnez Mo tidak menunjukkan itikad baik terhadap somasi yang mereka layangkan sebelumnya.


Pasukan Israel Tangkap 90 Warga Palestina di Tepi Barat Selama Idul Adha

4 hari lalu

Warga Palestina memeriksa bangunan yang rusak, di kamp pengungsi Al-Faraa dekat Tubas, di Tepi Barat yang diduduki Israel pada 10 Juni 2024. REUTERS/Raneen Sawafta
Pasukan Israel Tangkap 90 Warga Palestina di Tepi Barat Selama Idul Adha

Pasukan Israel menangkap 90 warga Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat saat hari raya Idul Adha


Netanyahu Kecam AS karena 'Tahan' Pengiriman Senjata

4 hari lalu

Anak-anak Palestina melihat puing-puing yang terbakar pasca serangan Israel di daerah yang diperuntukkan bagi para pengungsi, di Rafah di selatan Jalur Gaza, 27 Mei 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Netanyahu Kecam AS karena 'Tahan' Pengiriman Senjata

Netanyahu mengatakan AS berjanji untuk bekerja untuk menghapus pembatasan, namun Washington mengatakan pengiriman bom masih dalam proses peninjauan.