Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Samsara Karya Garin Nugroho Gabungkan Seni Tradisional Bali dan Musik Elektronik

Reporter

Editor

Marvela

image-gnews
Film Samsara karya sutradara Garin Nugroho yang dibintangi Ario Bayu dan Juliet Widyasari Burnett. Dok. thePUBLICIST
Film Samsara karya sutradara Garin Nugroho yang dibintangi Ario Bayu dan Juliet Widyasari Burnett. Dok. thePUBLICIST
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sutradara terkemuka Indonesia, Garin Nugroho akan kembali meluncurkan karya terbarunya yang berjudul Samsara. Esplanade Concert Hall di Singapura akan menjadi saksi pertunjukan perdana film yang menonjolkan elemen-elemen pada kebudayaan Bali ini pada 10 Mei 2024 mendatang. 

Setelah kesuksesannya menggarap Setan Jawa pada 2017, Samsara menjadi film kedua Garin yang memiliki format bisu dan disajikan dalam hitam putih pada catatan filmografinya. Dibintangi oleh aktor ternama Ario Bayu dan penari keturunan Indonesia-Australia, Juliet Widyasari Burnett, film ini menggabungkan kekayaan seni tradisional dengan inovasi kontemporer yang mencoba menantang batasan-batasan antara masa lalu dan masa kini.

Pertunjukan Samsara di Singapura mendatang akan dikemas dengan format cine-concert atau gabungan dari film dan konser musik. Tiket cine-concert dijual dengan kisaran harga 28-70 dolar Singapura atau setara Rp 350.000 - Rp 800.000 dan sudah bisa dibeli di situs resmi Esplanade.

Samsara Terinspirasi dari Film Klasik Jerman

Sutradara film Kucumbu Tubuh Indahku itu mengaku bahwa kecintaannya pada film klasik Jerman yang tayang di tahun 1920-an menjadi inspirasi utamanya dalam menciptakan Samsara. “Samsara terinspirasi dari kecintaan saya pada film klasik Jerman era 1920-an, Nesferatu (1922) dan Metropolis (1927), yang membawa saya kembali menggali tradisi lokal,” tutur Garin.

Poster film Samsara karya sutradara Garin Nugroho yang dibintangi Ario Bayu dan Juliet Widyasari Burnett. Dok. thePUBLICIST

Lebih lanjut, sutradara 62 tahun itu juga menceritakan proses kreatifnya dalam pembuatan film Samsara. Ia mengumpamakan dirinya sebagai pemimpin pelaksanaan upacara tradisi beragam profesi. Ia menekankan bahwa setiap bagian yang membentuk Samsara sama pentingnya, sehingga seluruh pihak harus mendalami aspek kebudayaan yang membentuk Samsara. 

“Membuat karya ini bagi saya seperti memimpin dan menjalankan upacara tradisi yang hidup di berbagai wilayah di Indonesia,” katanya. “Mencipta Samsara adalah berupacara dengan berbagai profesi, seperti juru rias, juru masak, juru panggung, penari, pemusik, ketua upacara, dan lain-lain. Setiap upacara merepresentasikan kondisi sosial ekonomi dan lingkungan masyarakat, sehingga dalam proses kreatif Samsara, setiap pemain harus mampu membawa dalam dirinya situasi sosial budaya dalam penciptaan Samsara.

Tentang Film Samsara

Mengambil latar di Bali pada tahun 30-an, Samsara mengisahkan cinta terhalang restu yang dialami seorang pria dari keluarga miskin yang mencintai perempuan dengan orang tua yang kaya raya. Di dalam keputusasaan, dia memilih untuk melakukan perjanjian gaib dengan Raja Monyet dan terlibat dalam ritual gelap untuk memperoleh kekayaan. Namun, seperti kisah-kisah kelam lainnya, upaya ini membawa kutukan yang mengerikan bagi istri dan anaknya, menyebabkan penderitaan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Berdasarkan informasi yang didapatkan, film produksi Garin Workshop, Cineria Film, dan Lynx Film ini merupakan hasil kolaborasi dengan Esplanade-Theatres on the Bay Singapura bekerja sama dengan Silurbarong.co. Kekayaan elemen kebudayaan khas Bali yang akan ditampilkan, seperti orkestra gamelan yang akan dibawakan oleh Wayan Sudirana, seorang komposer musik dan etnomusikologi lulusan University of British Columbia, Kanada; tarian klasik tradisional; pertunjukan topeng dan wayang; dipadukan dengan musik elektronik digital yang akan dibawakan oleh grup musik Gabber Modus Operandi, membuat film ini mendapat dukungan dari Kementerian Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

Seniman-seniman terkemuka dari Indonesia dan Bali, termasuk Gus Bang Sada, Siko Setyanto, Maestro tari I Ketut Arini, Cok Sawitri, Aryani Willems, dan para penari dari Komunitas Bumi Bajra, Bali, akan turut ambil bagian dalam produksi ini, memastikan bahwa Samsara bukan sekadar film, tetapi juga sebuah pengalaman budaya yang mendalam dan menyentuh. 

HANIN MARWAH NURKHOIRANI

Pilihan Editor: Sebab Garin Nugroho Angkat Tema Gender Film Kucumbu Tubuh Indahku

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

18 jam lalu

Glenn Fredly The Movie. Dok. Poplicist Publicist
Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

Film drama biopik Glenn Fredly The Movie mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Kamis, 25 April 2024


Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

2 hari lalu

Ryan Gosling dalam film The Fall Guy. Dok. Universal Pictures
Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

The Fall Guy film aksi stuntman produksi Universal Pictures yang tayang di bioskop Indonesia, pada Rabu, 24 April 2024


Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

2 hari lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".


Mengenang Mooryati Soedibyo, Alasannya Bersedia Jadi Produser Film Sultan Agung: Tahta, Perjuangan dan Cinta

3 hari lalu

Pendiri PT.Mustika Ratu Tbk Mooryati Soedibyo. ANTARA/Teresia May
Mengenang Mooryati Soedibyo, Alasannya Bersedia Jadi Produser Film Sultan Agung: Tahta, Perjuangan dan Cinta

Selain menjadi pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo pernah sebagai produser film tentang Sultan Agung. Ini alasannya saat itu.


FFI 2024 Angkat Tema Merandai Cakrawala Sinema Indonesia, Ini Artinya

4 hari lalu

Ario Bayu. Foto: Instagram @ariobayu.
FFI 2024 Angkat Tema Merandai Cakrawala Sinema Indonesia, Ini Artinya

Ketua Komite FFI menjelaskan tema FFI 2024 yakni Merandai Cakrawala Sinema Indonesia.


Film Festival Kurang Populer, Ario Bayu Tak Bisa Salahkan Selera Publik

4 hari lalu

Ario Bayu. (Tempo/Thea Fathanah)
Film Festival Kurang Populer, Ario Bayu Tak Bisa Salahkan Selera Publik

Penyelenggaraan FFI dapat memberdayakan produksi film lokal Indonesia dan membuka ruang bagi film festival agar lebih dikenal.


Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

8 hari lalu

The Beatles. Foto: Instagram/@thebeatles
Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be


Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

10 hari lalu

Cuplikan trailer Next Stop Paris, film hasil AI Generatif buatan TCL (Dok. Youtube)
Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.


7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

11 hari lalu

Poster film The Green Knight. Foto: Wikipedia.
7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

Film fantasi yang terinspirasi dari cerita legenda dan dongeng, ada The Green Knight.


8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

14 hari lalu

Mansion di film The Godfather (Paramount Picture)
8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

Untuk menemani liburan Idul Fitri, Anda bisa menonton deretan film terbaik sepanjang masa berdasarkan rating IMDb berikut ini.