Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Realita Hidup yang Diungkap Drama Bad Boys vs Crazy Girls 2

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Poster Bad Boys Crazy Girls 2. Dok. Viu.
Poster Bad Boys Crazy Girls 2. Dok. Viu.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Serial Bad Boys vs Crazy Girls 2 mulai ditayangkan pada awal Desember ini. Ceritanya masih tentang anggota geng yang kini mulai beranjak dewasa dan menghadapi realita hidup sesungguhnya.

Pemeran Bad Boys vs Crazy Girls 2 yang tayang di Viu ini masih sama seperti musim sebelumnya. Megan Domani sebagai Kate, Devano Danendra sebagai Liam, Montserrat Gizelle sebagai Anna, Grace Emanuela sebagai Alexa, Zenia Zein sebagai Jane, Lachlan Gibson sebagai Arsen, Adam Farrel sebagai Angga, Reza A. Fahlevi sebagai Dilan, dan Gabriella Ekaputri sebagai Laura. Lalu ada dua tokoh baru, Davina Karamoy sebagai Mika dan Antonio Blanco (Destan).

Bad Boys vs Crazy Girl musim pertama menampilkan akhir yang bahagia. Kate dan Liam sama-sama lulus dari sekolah Merah Putih dan keduanya meresmikan status mereka sebagai sepasang kekasih. Sedangkan di musim kedua, para tokohnya akan menghadapi dunia orang dewasa yang lebih rumit berikut ini.

1. Dunia fashion yang tidak seindah bayangan

Kate yang berhasil meyakinkan kedua orang tuanya untuk menempuh kuliah sambil bekerja di Paris. Di sana dia berhadapan dengan kenyataan persaingan di dunia fashion yang saling sikut dan banyak intrik. Beruntung sahabatnya selalu mengingatkan tujuan awal yang membuat Kate berani mengambil keputusan untuk pergi ke Paris.

2.  Menerima belasan penolakan

Saat lulus SMA Liam mendapat kesempatan satu tahun dari orang tuanya, untuk membuktikan kemampuannya bermusik. Jika Liam tidak bisa membuktikan dirinya bisa sukses di industri musik, maka ia harus mengikuti keinginan Ayahnya untuk kuliah bisnis di London.

Dua bulan jelang masa yang ia janjikan pada Ayahnya, Liam semakin gelisah. Belasan label telah menolaknya. Walau Kate menyemangatinya dan bilang akan terus mendukung usaha Liam, namun tidak dipungkiri kalau ia semakin kehilangan rasa percaya diri. 

3. Privilege tidak selalu berlaku

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kate, Liam, dan teman-temannya berasal dari keluarga berkecukupan yang bisa terbang ke Paris dan London dengan mudah. Namun berhadapan dengan masyarakat luas, privilege itu kadang tidak memberikan mereka kemudahan meraih impian. Liam tetap sulit menembus label rekaman sementara Kate harus memulai dari nol dengan bekerja sebagai anak magang di perusahaan fashion. 

4. Bullying juga terjadi di luar sekolah

Bullying tak hanya terjadi di dalam lingkungan sekolah. Tapi juga di tempat kursus hingga tempat kerja. Seperti yang dialami oleh Anna, yang mengalami perundungan setelah masuk fasilitas rehabilitasi remaja yang disebut Rumah Bangkit. Perundungan dilakukan oleh Laura, mantan Liam yang menyimpan dendam pada Kate. Laura berencana membuat mental Anna yang sudah terpuruk semakin menderita.

5. Kesibukan yang membuat kesepian

Dalam Bad Boys vs Crazy Girls 2 persahabatan mereka mendapat ujian tapi juga sebagai penyelamat hidup. Setelah lulus SMA anggota Bad Boys dan Crazy Girls sibuk dengan urusan masing-masing. Mereka pun juga jarang bertemu.

Kesepian mulai melanda Anna. Dia diliputi rasa kecewa, karena ayahnya menjalin hubungan baru setelah ibunya meninggal dunia. Emosinya semakin tidak terkendali karena teman-temannya yang dulu jadi tempatnya untuk berbagi cerita tidak ada.

Pilihan editor: Proses Megan Domani Syuting di Paris untuk Serial Bad Boys vs Crazy Girls 2

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Jadi Teman yang Baik dan Menghindari Perpisahan

23 hari lalu

Ilustrasi teman mendukung temannya yang berduka. Foto: Unsplash.com/Gemma Chua-Tran
Tips Jadi Teman yang Baik dan Menghindari Perpisahan

Tak mudah mempertahankan persahabatan tetap terjalin dengan baik namun Anda bisa berusaha menjadi teman yang baik dengan cara berikut.


Agensi Jeon Jong Seo Bantah Tuduhan Bullying dan Siap Tempuh Jalur Hukum

24 hari lalu

Jeon Jong Seo. Foto: Instagram/@andmarq_official
Agensi Jeon Jong Seo Bantah Tuduhan Bullying dan Siap Tempuh Jalur Hukum

Agensi memastikan kasus bullying yang dituduhkan kepada Jeon Jong Seo tidak benar dan mereka akan menempuh jalur hukum.


Dramanya Baru Tamat, Jeon Jong Seo Dituduh Lakukan Bullying di Sekolah

24 hari lalu

Jeon Jong Seo dalam drama Wedding Impossible. Dok. Prime Video
Dramanya Baru Tamat, Jeon Jong Seo Dituduh Lakukan Bullying di Sekolah

Pemeran utama Wedding Impossible, Jeon Jong Seo dituduh melakukan bullying di sekolah sebelum dia dan keluarganya pindah ke Kanada.


Agensi Bantah Song Ha Yoon Lakukan Bullying di Sekolah 20 Tahun Lalu

26 hari lalu

Song Ha Yoon dalam drama Marry My Husband. Dok. Prime Video
Agensi Bantah Song Ha Yoon Lakukan Bullying di Sekolah 20 Tahun Lalu

Agensi membantah rumor Song Ha Yoon menjadi pelaku bullying di sekolahnya 20 tahun lalu.


Teaser Malam Pencabut Nyawa Rilis di Youtube, Dibintangi Devano Danendra dan Keisya Levronka

38 hari lalu

Poster film
Teaser Malam Pencabut Nyawa Rilis di Youtube, Dibintangi Devano Danendra dan Keisya Levronka

Berdurasi hampir satu menit, trailer Malam Pencabut Nyawa berhasil memperlihatkan kisah horor adaptasi dari novel karya Ragil J.P. berjudul Respati.


Proses Diversi Kasus Bullying di Binus School Serpong Gagal, Keluarga Korban Pilih Dilanjutkan ke Proses Hukum

40 hari lalu

Suasana di depan sekolah internasional Binus School Serpong pasca viralnya berita  perundungan di antara siswanya di Tangerang, Banten, Rabu, 21 Februari 2024. Pihak sekolah memastikan seluruh siswa yang terlibat kasus perundungan oleh geng pelajar Binus sudah dikeluarkan dari sekolah. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Proses Diversi Kasus Bullying di Binus School Serpong Gagal, Keluarga Korban Pilih Dilanjutkan ke Proses Hukum

Keluarga anak korban bullying geng pelajar Binus School Serpong enggan berdamai. Mereka tetap akan melanjutkan kasus ke proses hukum.


KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

47 hari lalu

Ilustrasi persekusi, bullying. Shutterstock
KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

Sepanjang awal 2024, KPAI mencatat ada 46 kasus anak mengakhiri hidup akibat kekerasan anak, yang hampir separuhnya terjadi di satuan pendidikan.


Kuasa Hukum Korban Perundungan Geng Tai Binus School Serpong Minta 4 Pelaku Segera Ditahan

49 hari lalu

Geng Tai Binus School Serpong Beri Keuntungan ke Anggota: dari Uang Parkir hingga Derajat Dinaikkan
Kuasa Hukum Korban Perundungan Geng Tai Binus School Serpong Minta 4 Pelaku Segera Ditahan

Kuasa hukum korban perundungan Geng Tai SMA Binus School Serpong meminta agar empat tersangka segara ditahan.


Sudah Ada 9 Generasi, Aksi Perundungan di Geng Tai Muncul Sejak 4 Tahun Terakhir

49 hari lalu

Binus School Serpong. Tempo/Muhammad Iqbal
Sudah Ada 9 Generasi, Aksi Perundungan di Geng Tai Muncul Sejak 4 Tahun Terakhir

Aksi perundungan Geng Tai di Binus School Serpong sudah terjadi sejak empat tahun lalu.


Kasus Bullying Binus School, Korban Ingin Bergabung ke Geng GT untuk Dapat Tempat Parkir

50 hari lalu

Binus School Serpong. Tempo/Muhammad Iqbal
Kasus Bullying Binus School, Korban Ingin Bergabung ke Geng GT untuk Dapat Tempat Parkir

Polres Tangerang Selatan menetapkan delapan anak berhadapan dengan hukum (ABH) dan empat orang tersangka dalam kasus bullying di Binus School Serpong.