TEMPO.CO, Jakarta - Jargon “Gak Bahaya Ta?” seringkali diucapkan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, calon wakil presiden yang dampingi Anies Baswedan pada Pemilu 2024. Cak Imin juga sempat menjelaskan maksud dari kalimat yang diucapkannya tersebut dalam deklarasi bakal capres Anies Baswedan.
Cak Imin mengatakan jika pernyataan tersebut merupakan bahasa akrab khas Jawa Timur. Istilah tersebut juga sering digunakan dengan maksud humor atau satire.
"Tapi sebetulnya ada makna di balik itu, Kiai Kholil ini memerintah berdasarkan keyakinan langit. Saya nggak berani menolak, karena beliau selalu langit," kata Cak Imin dalam program Mata Najwa, pada Senin, 4 September 2023.
Muhaimin Iskandar pun mengaku tidak asal merespons perintah dari Kiai Kholil yang merupakan putra pendiri Nahdlatul Ulama, Kiai Asad Syamsul Arifin meskipun perintah tersebut diterima Cak Imin pada 2021 silam.
Cak Imin mengatakan jika dirinya juga memikirkan dampak dari perintah tersebut, yakni agar Cak Imin berpasangan dengan Anies Baswedan di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. Dirinya mengaku jika dalam hati hanya bergumam 'lho, lho, lho, gak bahaya ta?".
"Selalu begitu. Perintah langit dan perintah bumi harus menyesuaikan. Kalau perintah buminya, tidak memungkinkan, terus kita laksanakan, itu harus diantisipasi akibat-akibatnya," kata Cak Imin dalam Program Special Interview Metro TV yang ditayangkan pada Senin, 4 September 2023.
Pernyataan “Gak Bahaya Ta?” tersebut dilontarkan Cak Imin merujuk pada kondisi politik yang serba dinamis menuju Pilpres 2024. Dalam pidato tersebut, Cak Imin menceritakan bahwa dirinya diminta Kiai Kholil As'ad untuk berpasangan dengan Anies Baswedan. Simak awal kemunculan jargon “Gak Bahaya Ta?” berikut.
Awal kemunculan “Gak Bahaya Ta?”
Istilah “Gak Bahaya Ta?” pertama kali ramai di media sosial Twitter atau X karena supporter bola Surabaya, yakni Bonek. Selain itu, istilah ini juga popular hingga ke TikTok dengan jumlah penggunanya yang banyak dan berasal dari seluruh dunia. Akhirnya, istilah ini mulai digunakan banyak influencer, selebritas, dan menyebarluas di seluruh kalangan Gen Z.
Sebenarnya, “Gak Bahaya Ta?” merupakan kalimat yang mempertanyakan apakah suatu komentar atau postingan sebenarnya berbahaya atau tidak. Biasanya, penggunaan kalimat ini ditujukan kepada sebuah konten yang cukup berbahaya untuk dipublikasi di media sosial. Misalnya, postingan mengenai sindiran terhadap pemerintah, atau postingan yang tidak senonoh yang ditampilkan di media sosial.
Hal tersebut mengingat bahwa media sosial merupakan sebuah ruang untuk kebebasan berekspresi, walaupun terkadang banyak orang yang kemudian tidak tahu akan batasan yang harus diterapkan, seperti norma dan aturan yang berlaku di masyarakat Indonesia.
Istilah tersebut semakin viral hingga dibuat lagu oleh salah satu penyanyi lokal Jawa Timur asal Banyuwangi, Vita Alvia. Lirik patah hati hingga diselingkuhi pasangan mewarnai lagu tersebut.\
Lirik lagu “Gak Bahaya Ta?” dalam lagu Vita Alvia
Vita Alvia merupakan seorang penyanyi dangdut Indonesia asal Banyuwangi, Jawa Timur. Lagu-lagu yang dinyanyikannya kebanyakan memiliki lirik dengan bahasa Jawa, termasuk lagu terbarunya yang diciptakan oleh Hendra Mandor berjudul “Gak Bahaya Ta?”. Simak liriknya berikut.
Vita Alvia - Gak Bahaya Ta?
Awan bengi ra iso turu
Gak bahaya ta
Awan bengi ra enak mangan
Gak bahaya ta
Awan bengi kepikiran
Lo Lo Lo Lo gak bahaya ta
Tak kiro aku sing dadi siji-sijine neng atimu
Tibake aku mung dadi salah sijine
Tegone kowe ninggalno karo liyane
Tanpa onok salah, ra onok alasane
Remuk mbok gawe dolanan aku edan kepikiran
Pilihan Editor: Cak Imin Mengaku Sempat Deg-degan Tak Lolos Tes Kesehatan Capres-Cawapres