Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Deretan 16 Film Indonesia yang Ikut Festival Film Busan

image-gnews
Film Posesif. Foto: Netflix
Film Posesif. Foto: Netflix
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Festival Film Busan, Korea Selatan, adalah salah satu festival film terkemuka di Asia. Ajang bertajuk lengkap Busan International Film Festival (BIFF) ini selalu menjadi ajang yang dinanti-nantikan oleh para sineas, termasuk insan film Indonesia dan penikmat film antar benua. 

Setiap tahunnya, festival ini menampilkan berbagai film dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Berikut adalah daftar 16 film Indonesia yang ikut serta dalam Festival Film Busan yang berlangsung 4-13 Oktober 2023 tersebut:

  1. Basri & Salma in a Never-Ending Comedy - Khozy Rizal

Film ini mengisahkan kisah Basri dan Salma, seorang pasangan yang menjalankan wahana hiburan anak-anak. Kehidupan mereka yang tampak bahagia mulai terungkap retaknya ketika mereka tidak memiliki anak. Film ini mengungkapkan bagian yang jarang dibicarakan dari kehidupan pasangan yang mencoba menjaga citra kebahagiaan mereka.

  1. Posesif - Edwin

"Posesif" adalah film yang mengisahkan kisah cinta remaja antara Lala, seorang atlet selam, dan Yudhis, seorang siswa transfer tampan. Namun, kisah ini berubah ketika Lala merasa Yudhis terlalu obsesif padanya. Perilaku posesif Yudhis menjadi semakin merugikan Lala dan orang-orang di sekitarnya. Film ini menggali hubungan toksik dan bagaimana seorang gadis muda mencari cara untuk mengatasi dan sembuh dari pengalaman traumatis.

  1. Cigarette Girl (Gadis Kretek) - Kamila Andini dan Ifa Isfansyah

Film ini mengambil latar Indonesia pada tahun 1960-an saat industri tembakau kretek berkembang. "Cigarette Girl" mengisahkan perjuangan Dasiyah dalam menciptakan aroma tembakau yang tak terlupakan. Serial ini mengambil format thriller dan mengungkapkan cerita tersembunyi tentang perjuangan Dasiyah dalam mencapai mimpinya di tengah kewajiban keluarga dan sosial.

  1. What They Don't Talk About When They Talk About Love - Mouly Surya

Film ini membawa penonton ke sekolah khusus untuk anak-anak dengan disabilitas. Di sini, cerita cinta antara Fitri dan Diana, dua remaja tunanetra, berkembang. Mereka menghadirkan dunia cinta remaja yang penuh imajinasi. "What They Don't Talk About When They Talk About Love" adalah kisah yang menghangatkan hati dan penuh kelembutan.

  1. Jamojaya - Justin Chon

Film ini mengisahkan James, seorang rapper muda Indonesia dengan karier yang sedang naik daun. Hubungannya dengan ayahnya diuji ketika sang ayah juga adalah manajernya, dan mereka harus menghadapi masa lalu mereka. "Jamojaya" adalah drama yang mengharukan tentang cinta dan konflik antara ayah dan anak.

  1. Tales of The Other Words - BW Purba Negara

Film ini mengikuti perjalanan Mbah Sri, seorang wanita berusia sembilan puluh tahun yang mencari suaminya yang belum pernah kembali setelah perang pada tahun 1940-an. Film ini menggambarkan perjalanan yang tidak biasa dengan sentuhan sejarah komunisme dan invasi Belanda di Indonesia.

  1. 24 Hours With Gaspar - Yosep Anggi Noen

Film ini berlatar tahun 2032 di Indonesia, mengikuti Gaspar, seorang detektif amatir yang menyelidiki kasus pembantaian yang melibatkan pemerintah. Namun, ia hanya memiliki 24 jam hidup karena masalah jantung buatan. Dengan bantuan teman-temannya, ia mencari balas dendam. Film ini menampilkan alur cerita cepat dan visual yang menarik.

  1. Dancing Colors - M. Reza Fahriyansyah

Film ini mengisahkan Dika, seorang remaja dengan sensitivitas luar biasa. Ketika orangtuanya mencoba mengusir jin yang ada dalam dirinya, Dika merasa bahwa tindakan itu hanyalah pertunjukan.

  1. The Sea Calls for Me (Laut Memanggilku) - Tumpal Tampubolon

Cerita ini mengikuti Sura, seorang anak yatim piatu yang hidup sendiri di desa nelayan. Ketika ia menemukan boneka seks yang rusak di pantai, ia mencoba memperbaikinya.

  1. Vania on Lima Street - Bayu Prihantoro Filemon
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Vania tinggal di sebuah toko obat Cina besar. Ia mencoba membantu orang dewasa, tetapi terlalu muda. Suatu malam, ia bertemu dengan seorang perampok terluka dan memutuskan untuk merawatnya secara rahasia.

  1. Where the Wild Frangipanis Grow - Nirartha Bas Diwangkara

Aditya adalah asisten pribadi seorang guru Hindu yang karismatik. Ia jatuh cinta pada seorang rekrutan baru, tetapi harus menghadapi eksploitasi oleh kekuasaan dan otoritas.

  1. Impetigore - Joko Anwar

Film ini mengisahkan Maya, yang tiba-tiba dihadang oleh seorang pria asing yang mengenalnya sebagai "Rahayu" dan mengungkapkan rahasia keluarganya yang tidak diketahuinya. Ketika Maya mengetahui bahwa orangtuanya memiliki rumah di desa terpencil, ia pergi bersama temannya untuk mengecek warisan tersebut. Namun, kutukan masa lalu Maya menunggu mereka.

  1. Sara - Ismail Basbeth

Sara adalah seorang transgender yang harus kembali ke desanya yang terpencil setelah kematian ayahnya. Di desa, ia menemukan perubahan besar dan ibunya yang menderita demensia. Film ini menggali tema pengorbanan, trauma masa kecil, keluarga, dan rekonsiliasi.

Produser, sutradara, dan pemain film Sara dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 2 Oktober 2023. Dok. GoodWork

  1. Ali Topan - Sidharta Tata

"Ali Topan" adalah dongeng zaman modern yang mengisahkan Ali, seorang anak muda yang menjalani kehidupan di jalanan. Meskipun dianggap sebagai remaja nakal, kebaikannya membuatnya menjadi sosok seperti Robin Hood. Ia bertemu dengan Anna, seorang gadis kaya, dan keduanya memulai perjalanan petualangan untuk mencari kebebasan dan masa depan yang lebih baik.

  1. Women from Rote Island - Jeremias Nyangoen

Film ini mengisahkan perjuangan Orpa, seorang janda dengan tiga anak perempuan, di sebuah pulau di Indonesia. Orpa harus menghadapi diskriminasi gender dan tradisi yang selalu menjadikan wanita sebagai gender kedua dalam masyarakat. "Women from Rote Island" adalah kisah yang menggugah hati tentang isu-isu perempuan yang sering diabaikan.

  1. The Rootless Bloom - Rein Maychaelson

Film ini mengikuti dua saudari yang melarikan diri dari lingkungan rumah yang menekan mereka karena perceraian orangtua mereka. Mereka berdua berusaha memutuskan antara ibu yang tinggal di kota atau ayah yang kembali ke kampung halaman mereka.

Film-film ini menampilkan beragam cerita dan bakat sinematik Indonesia dalam kancah perfilman internasional. Dari kisah cinta hingga drama psikologis, dari cerita masa lalu hingga masa depan, film-film ini mencerminkan keberagaman dan kreativitas dari dunia film Indonesia

M RAFI AZHARI | INTAN SETIAWANTY | BIFF
Pilihan editor: Rayakan HUT RI ke 78, Dua Film Nasional Beda Genre Hadir di Klik Film

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gairah Nonton Film Indonesia Meningkat, Sandiaga: Sudah Jadi Tuan Rumah di negeri Sendiri

33 hari lalu

Menparekraf Sandiaga Uno saat menghadiri acara Batam Wonderfood & Art Ramadan, Sabtu, 1 Maret 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra.
Gairah Nonton Film Indonesia Meningkat, Sandiaga: Sudah Jadi Tuan Rumah di negeri Sendiri

Sandiaga mengatakan, kemajuan film Indonesia bisa dilihat dari angka penonton yang setiap tahun melampaui target.


Hari Film Nasional Momen Tepat untuk Tingkatkan Literasi dan Apresiasi Film

35 hari lalu

Ilustrasi Buka Puasa. shutterstock.com
Hari Film Nasional Momen Tepat untuk Tingkatkan Literasi dan Apresiasi Film

Hari Film Nasional bisa menjadi momen untuk menyoroti berbagai program peningkatan literasi dan apresiasi film


Film Indonesia yang Menuai Kontroversi, Terbaru Film Kiblat

35 hari lalu

Film Kiblat. Instagram
Film Indonesia yang Menuai Kontroversi, Terbaru Film Kiblat

Kontroversi publik kerap tertuju pada beberapa film Indonesia. Simak artikel ini untuk mengetahui daftar film tersebut, salah satunya ada film Kiblat!


Hari Film Nasional, Reza Rahadian Ingin FFI Jaga Marwah dan Netralitas

36 hari lalu

Hari Film Nasional diperingati setiap 30 Maret. Sosok Usmar Ismail, yang melahirkan karya-karya legendaris pada 1950-an hingga 1970-an, menjadi catatan penting dalam sejarah perfilman Indonesia. ISTIMEWA
Hari Film Nasional, Reza Rahadian Ingin FFI Jaga Marwah dan Netralitas

Di momen Hari Film Nasional, Reza Rahadian berharap siapa pun yang akan menggantikannya bisa membawa kebaikan bagi film Tanah Air.


Hari Film Nasional, Riri Riza Melihat Sosok Usmar Ismail

36 hari lalu

Riri Riza Sutradara Film Laskar pelanggi berfoto di depan salah panel yang dipamerkan dalam Pameran Usmar Ismail. Pameran Usmar Ismail tersebut diadakan di Kopigo,  Kota Bukittinggi pada 28 Maret hingga  8 April 2024. TEMPO/ Fachri Hamzah.
Hari Film Nasional, Riri Riza Melihat Sosok Usmar Ismail

Riri Riza juga menjelaskan, bahwa karya-karya Usmar Ismail identik dengan keIndonesiaannya.


Lewat Film Djenderal Kantjil, Sako Academy Kenalkan Sosok Usmar Ismail

36 hari lalu

Poster film Djenderal Kantjil. Foto: Wikipedia.
Lewat Film Djenderal Kantjil, Sako Academy Kenalkan Sosok Usmar Ismail

Sako Academy menyelenggarakan pemutaran film yang diproduseri oleh Usmar Ismail di Kota Bukittinggi. Film yang diputar berjudul Djenderal Kantjil.


Hari Film Nasional, Prilly Latuconsina Punya Harapan Besar untuk Sineas Muda

36 hari lalu

Prilly Latuconsina dalam acara konferensi pers Hari Film Nasional bersama Netflix Indonesia di Jakarta, Rabu, 27 Maret 2024. TEMPO/Marvela
Hari Film Nasional, Prilly Latuconsina Punya Harapan Besar untuk Sineas Muda

Memperingati Hari Film Nasional, Prilly Latuconsina mengungkapkan harapannya untuk sineas muda dan masa depan industri perfilman Indonesia.


Sako Academy Gelar Putar Film Usmar Ismail di Kota Kelahiran

36 hari lalu

Pembukan perayaan Hari Film Nasional i oleh Arif Malin Mudo yang merupakan Founder Sako Academy. Perayaan Hari Film Nasional tersebut dilakukan pada Kamis 28 Maret 2024 di Kota Bukitinggi.Foto TEMPO/Fachri Hamzah.
Sako Academy Gelar Putar Film Usmar Ismail di Kota Kelahiran

Sako Academy mengelar peringatan Hari Film Nasional di Kota Bukitinggi, Sumatera Barat pada Kamis 28 Maret 2024 dengan cara memutar film Usmar Ismail.


Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

36 hari lalu

Usmar Ismail. Dok.Kemendikbud
Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

Usmar Ismail dikenal sebagai bapak film nasional karena peran penting dalam perfilman Indonesia, Diberi gelar pahlawan nasional oleh Jokowi.


Kisah Darah dan Doa, Film Longmarch of Siliwangi yang Jadi Hari Film Nasional

37 hari lalu

Film Darah dan Doa karya Usmar Ismail. wikipedia
Kisah Darah dan Doa, Film Longmarch of Siliwangi yang Jadi Hari Film Nasional

Pengambilan gambar film Darah dan Doa dijadikan peringatan Hari Film Nasional setiap 30 Maret