Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Sedih Lagu Lancang Kuning Dinyanyikan Massa Aksi di Pulau Rempang, Ini Liriknya

image-gnews
Masyarakat Melayu Bersatu menggelar demonstrasi di depan Kantor BP Batam pada Rabu, 23 Agustus 2023. Mereka menolak rencana relokasi 16 kampung adat di Pulau Rempang dan Pulau Galang. TEMPO/YOGI EKA SAHPUTRA
Masyarakat Melayu Bersatu menggelar demonstrasi di depan Kantor BP Batam pada Rabu, 23 Agustus 2023. Mereka menolak rencana relokasi 16 kampung adat di Pulau Rempang dan Pulau Galang. TEMPO/YOGI EKA SAHPUTRA
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKonflik di Pulau Rempang yang bermula dari penolakan masyarakat setempat terhadap pembangunan proyek Rempang Eco City semakin memanas. Tidak pantang menyerah demi menyelamatkan eksistensi masyarakat adat Pulau Rempang, demonstrasi pun dilakukan. Ratusan massa melakukan demo di depan kantor BP Batam tak jauh dari pelabuhan sambil menyanyikan lagu Lancang Kuning. Ini lagu rakyat Riau.

Tidak ada kericuhan, lagu Lancang Kuning menggema di lokasi demo. Lancang memiliki arti sebuah perahu dengan ukuran berbeda atau alat perhubungan air pada masa lalu. Berdasarkan kamparkab.go.id, lancang kuning berasal dari kerajaan di Bukit Batu, wilayah Kabupaten Bengkalis. Kerajaan ini diperintah oleh Datuk Laksamana Perkasa Alim yang dibantu oleh Panglima Umar dan Panglima Hasan. 

Suatu hari, Umar menghadap Datuk Laksamana menyampaikan keinginannya mempersunting Zubaidah. Permohonan Umar disambut baik oleh datuk, tetapi tidak untuk Panglima Hasan karena juga mencintai Zubaidah. Hasan melakukan balas dendam dengan menyuruh bomo untuk menyampaikan kepada datuk bahwa ia bermimpi datuk membuat lancang kuning yang mengamankan perairan dari Lanun. Datuk Laksamana pun melakukannya.

Lalu, ketika lancang kuning hampir selesai, ada berita bahwa Bathin Sanggoro melarang para nelayan Bukit Batu mencari ikan di Tanjung Jati. Mendengar berita tersebut, datuk memerintahkan Umar menemui Bathin Sanggoro, meskipun sang istri sedang hamil tua dan sebentar lagi akan melahirkan. Saat bertemu dengan Umar, Bathin Sanggoro terkejut, karena tidak pernah melarang nelayan menangkap ikan. Bathin Sanggoro pun menyarankan Umar agar berita ini diselidiki dari mana asal muasalnya. 

Berdasarkan smkabdurrab.sch.id, tepat pada purnama, lancang kuning diluncurkan ke laut yang dihadiri petinggi kerajaan dan warga. Semua warga bergembira, kecuali Zubaidah karena Umar sudah satu bulan pergi dan belum juga kembali. Setelah semua keperluan peluncuran lancang kuning siap, Pawang Domo memberikan petunjuk kepada datuk untuk memulai acaranya.

Namun, ketika ingin diluncurkan, lancang kuning tidak bergerak sehingga acara diundur. Domo mengatakan kepada datuk bahwa perlu ada korban agar lancang kuning tetap jalan, yaitu perempuan hamil sulung yang termenung.

Hasan memutuskan untuk pergi ke rumah Zubaidah dan melihatnya sedang duduk termenung. Saat Zubaidah menolak permintaan Hasan untuk menjadi suaminya, ia ditarik dan ditutup matanya untuk diluncurkan lancang kuning. Hasan pun mendorong Zubaidah ke bawah lancang kuning untuk diluncurkan ke laut. Hanya didorong beberapa orang saja lancang kuning dapat meluncur dengan cepat. Setelah lancang kuning sampai di laut, darah dan daging Zubaidah berserakan di tanah. Saat itu juga, Umar berlabuh dan langsung menjumpai sang istri.

Hasan menjelaskan bahwa Zubaidah telah dijadikan gilingan lancang kuning oleh Datuk Laksamana. Saat bertemu, Umar langsung menyerang datuk dengan pedang sehingga nyawanya tidak tertolong. Saat itu, Pawang Domo juga datang dan menceritakan bahwa kematian Zubaidah adalah ulah Hasan. Umar yang langsung melihat Hasan dengan cepat menancapkan pedang ke tubuhnya sampai tak sadarkan diri.

Setelah itu, Umar mengakui perbuatannya kepada warga sehingga akan pergi dengan lancang kuning untuk selama-lamanya. Lancang kuning memiliki makna sebagai kebesaran Kerajaan Riau dalam menguasai maritim yang dijadikan lagu berjudul Lancang Kuning dan dinyanyikan massa aksi penolakan di Pulau Rempang.

Lirik Lagu Lancang Kuning

Lancang kuningLancang kuning belayar malamBelayar malam...

Lancang kuningLancang kuning belayar malamHai belayar malam...

Haluan menujuHaluan menuju ke laut dalam...Haluan menujuHaluan menuju ke laut dalam...

Lancang kuning belayar malam... Kalau nakhodaKalau nakhoda kuranglah fahamKuranglah faham...

Kalau nakhodaKalau nakhoda kuranglah fahamHai kuranglah faham...

Alamatlah kapalAlamatlah kapal akan tenggelam...Alamatlah kapalAlamatlah kapal akan tenggelam...

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lancang kuning belayar malam... Lancang kuningLancang kuning menentang badaiMenentang badai...

Lancang kuningLancang kuning menentang badaiHai menentang badai...

Tali kemudiTali kemudi berpilit tiga...Tali kemudiTali kemudi berpilit tiga...

Lancang kuning belayar malam...

RACHEL FARAHDIBA R  I  SDA

Pilihan Editor: Konflik Pulau Rempang: respons Jokowi, Anies Baswedan, Mahfud MD, Panglima TNI sampai Masyarakat Adat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rumah Contoh Relokasi PSN Rempang Rampung, Warga: Kampung Kami Lebih Berharga

7 hari lalu

Badan Pengusahaan (BP) Batam, Kepulauan Riau (Kepri) menargetkan pembangunan empat unit rumah contoh di Kawasan Tanjung Banon bagi warga Rempang
Rumah Contoh Relokasi PSN Rempang Rampung, Warga: Kampung Kami Lebih Berharga

BP Batam menyampaikan pembangunan rumah contoh relokasi untuk warga terdampak PSN Rempang Eco-city sudah rampung. Masyarakat tempatan tegaskan menolak pindah


8 Tersangka Kasus Rempang Dibebaskan Usai Dapat Restorative Justice, Ini Harapan Tim Solidaritas Kepada Polisi

13 hari lalu

Manggara Sijabat (tengah) menyampaikan pernyataan usai mengikuti sidang aksi bela Rempang di Pengadilan Negeri Batam. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
8 Tersangka Kasus Rempang Dibebaskan Usai Dapat Restorative Justice, Ini Harapan Tim Solidaritas Kepada Polisi

Tim Advokasi Solidaritas Nasional untuk Rempang mengeluarkan pernyataan usai 8 tersangka kasus bentrok dengan aparat saat demo Bela Rempang dibebaskan


Pria di Riau Edit Suara Hakim MK Soal Putusan Sengketa Pilpres, Tambah Narasi Selamat Pendukung 02

14 hari lalu

MA diamankan Polda Riau karena diduga memanipulasi suara hakim MK soal sengketa hasil pilpres. ANTARA/HO-Polda Riau
Pria di Riau Edit Suara Hakim MK Soal Putusan Sengketa Pilpres, Tambah Narasi Selamat Pendukung 02

Polda Riau menciduk seorang pria di Rokan Hilir Riau karena mengedit suara hakim MK soal putusan sengketa pilpres. Ada narasi jogetin aja.


Libur Lebaran 2024: 5 Rekomendasi Destinasi Wisata di Pekanbaru dan Sekitarnya

17 hari lalu

Pengunjung berfoto dengan latar belakang Istana Siak Sri Inderapura ketika mengisi libur akhir tahun di Kabupaten Siak, Riau, Minggu 30 Desember 2018. Istana ini merupakan peninggalan Kesultanan Siak Sri Inderapura yang selesai dibangun pada tahun 1893. ANTARA FOTO/Rony Muharrman
Libur Lebaran 2024: 5 Rekomendasi Destinasi Wisata di Pekanbaru dan Sekitarnya

Pekanbaru dan sekitarnya menawarkan pengalamanbaru bagi para wisatawan libur Lebaran 2024. Antara lain Istana Siak dan Asia Farm Pekanbaru.


Cerita Pengemudi Wisata Perahu di Ancol yang Sepi Peminat saat Libur Lebaran

19 hari lalu

Pengemudi perahu wisata, Darno (75), saat bekerja di kawasan Pantai Ancol, Jakarta Utara, Jumat, 12 April 2024. Tempo/Adil Al Hasan.
Cerita Pengemudi Wisata Perahu di Ancol yang Sepi Peminat saat Libur Lebaran

Wisatawan di Ancol saat musim liburan tembus 100 ribu, tetapi yang naik perahu wisata tak banyak


Satu Anak Gajah Sumatera Lahir di Pusat Konservasi Gajah Riau

24 hari lalu

Potret anak Gajah Sumatera yang baru lahir. ANTARA
Satu Anak Gajah Sumatera Lahir di Pusat Konservasi Gajah Riau

Satu anak Gajah Sumatera lahir di Pusat Konservasi Gajah Provinsi Riau, Sabtu 6 April 2024.


Kepala BP Batam Sebut PSN Rempang Lanjut, Tim Solidaritas: Rudi Abai Suara Masyarakat

36 hari lalu

Kepala BP Batam Muhammad Rudi menyampaikan rencana lanjutan pengembangan investasi Rempang Eco-city di Hotel Swissbel Batam, Senin 18 Desember 2023. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Kepala BP Batam Sebut PSN Rempang Lanjut, Tim Solidaritas: Rudi Abai Suara Masyarakat

Tim Solidaritas Nasional menilai Kepala BP Batam tidak kunjung mendengarkan permintaan masyarakat Rempang.


Divonis Bersalah, 34 Warga Rempang Lanjutkan Perjuangan Menolak PSN Rempang Eco-city

37 hari lalu

Warga Rempang yang menolak relokasi ikut memberikan dukungan kepada terdakwa aksi bela Rempang dalam sidang, Senin 4 Maret 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Divonis Bersalah, 34 Warga Rempang Lanjutkan Perjuangan Menolak PSN Rempang Eco-city

Hakim Pengadilan Negeri Batam memvonis bersalah 34 warga Rempang menggelar demo Aksi Bela Rempang menolak PSN Rempang Eco-city.


Polisi Tangkap Mahasiswa Pelaku Persetubuhan Anak di Bawah Umur di Riau

38 hari lalu

Ilustrasi pemerkosaan anak.. hindustantimes.com
Polisi Tangkap Mahasiswa Pelaku Persetubuhan Anak di Bawah Umur di Riau

Mahasiswa yang menyetubuhi anak di bawah umur diciduk polisi Riau. Terungkap setelah korban cerita ke orang tua.


34 Terdakwa Aksi Bela Rempang Divonis Hari ini, Begini Perjalanan Kasusnya

38 hari lalu

Terdakwa aksi bela Rempang saat menjalankan sidang di Pengadilan Negeri Batam, Rabu 13 Maret 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
34 Terdakwa Aksi Bela Rempang Divonis Hari ini, Begini Perjalanan Kasusnya

Nasib 34 orang terdakwa aksi bela Rempang di Kantor BP Batam akan ditentukan dalam sidang putusan siang ini.