TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang keberangkatannya, Bio One mengungkapkan persiapan yang dilakukan sebelum mengikuti Berlin Marathon pada Minggu, 24 September 2023. Bio One akan menempuh jarak maraton 42 kilometer bersama puluhan ribu peserta dari seluruh dunia dan ia sudah berlatih sejak 1,5 bulan lalu.
Hal utama yang menjadi perhatian Bio One ada cuaca di Jerman yang membuatnya harus beradaptasi. “Karena larinya di Berlin, sekalinya mendadak yang paling penting itu cuaca sih, beda banget immunity-nya di sini sama di Eropa itu, tips and trick-nya sih, satu hidrasi, terus napas, akan membawa hal yang baik,” ujar Bio One dalam konferensi pers Road to Berlin Marathon pada Jumat, 1 September 2023.
Target Marianne Rumantir di Berlin Marathon
Baca juga:
Baca juga:
Selain Bio One, Marianne Rumantir sebagai pendiri TS Media yang juga mengajak para artis untuk ikut Berlin Marathon, mengatakan komitmen adalah yang terpenting. “Karena beberapa kali nemenin suami, akhirnya aku iseng daftar dong, akhirnya aku dapet, akhirnya beruntung, dan karena aku punya banyak teman-teman pelari, maka aku tahu kalau komitmennya itu susah, ada yang latihannya 4 bulan 5 bulan, persiapan sih macam-macam ya, punya couching, latihan juga benar-benar, dan latihan berbeda-beda,” kata Marianne Rumantir.
(kanan ke kiri) Bio One, Marianne Rumantir, dan Aero Aswar setelah konferensi pers TS Media Road to Berlin Marathon, Jumat 1 September 2023. TEMPO/Layyin Aqila
Marianne juga mengatakan bahwa ia harus tetap menjaga kesehatannya. Dari pengalaman barunya ini, Marianne hanya ingin bersenang-senang tanpa beban yang terlalu berat. “Jaga kesehatan, kalau buat aku soalnya aku bukan orang yang loyo, aku ya target enggak aneh-aneh pokoknya yang penting selama lari bisa happy, selama finish tubuh enggak ada cedera apa-apa,” kata Marianne.
Aero Aswar Sebut Pentingnya Atasi Jet Lag dan Lakukan RecoveryIklan
Scroll Untuk Melanjutkan
Hal berbeda diungkap Aero Aswar, atlet jet ski yang juga ikut ke Berlin Marathon. Menurutnya mengatur jet lag atau kepenatan setelah melakukan penerbangan dan recovery atau pemulihan setelah lari maraton sangat penting.
“Atur jet lag sebelum sampai kita sampai ya, jadi mungkin jet lag-nya mesti harus diatur, dari Jakarta terus sampai sana kita enggak kayak orang kaget dan kalau bisa recovery-nya penting banget, karena enggak tahu kenapa di Indonesia orang itu selalu lupa sama yang namanya recovery, jadi kalau bisa recovery-nya diyakini juga sebelum kita pergi biar kita jet lag-nya di sana gak terlalu capek” ungkap Aero Aswar.
LAYYIN AQILA
Pilihan Editor: Hobi Lari Maraton, Daniel Mananta: Ini Wujud Kebaikan untuk Diri Sendiri