Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

101 Tahun Chairil Anwar, Penyair Berjuluk Si Binatang Jalang Telah Menulis 94 Karya

image-gnews
Untuk memperingati 100 tahun usia Chairil Anwar, Galeri Salihara Jakarta menggelar pameran bertajuk
Untuk memperingati 100 tahun usia Chairil Anwar, Galeri Salihara Jakarta menggelar pameran bertajuk "Pameran 100 Tahun Chairil Anwar: Aku Berkisar Antara Mereka" yang berlangsung pada 28 Oktober-4 Desember 2022. Tempo melengkapi kisah kehidupan dan jejak karya Chairil Anwar dengan artikel tentang apa peran Chairil Anwar bagi kita sekarang.
Iklan

TEMPO.CO, JakartaChairil Anwar yang lahir pada 26 Juli 1922, tepat pada 101 tahun lalu adalah seorang penyair terkemuka dengan julukan Si Binatang Jalang (berasal dari karyanya berjudul Aku. Ia lahir dan dibesarkan di Medan oleh orang tua asal Sumatera Barat bernama Toeloes dan Saleha. Sebagai anak tunggal, orang tuanya selalu memanjakannya, tetapi Chairil cenderung bersikap keras kepala dan tidak ingin kehilangan apa pun yang dimiliki.

Berdasarkan alharaki.sch.id, sejak kecil, Chairil Anwar sangat suka membaca. Ia mengenyam pendidikan sekolah dasar di Hollandsch-Inlandsche School (HIS). Kemudian, ia melanjutkan pendidikan di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO). Lalu, ketika berusia 15 tahun, ia berkeinginan kuat untuk menjadi seorang seniman ketika sudah dewasa kelak. Saat sudah berusia 18 tahun, ia tidak meneruskan pendidikannya di sekolah. 

Pada usia 19 tahun, Chairil bersama ibunya pindah ke Batavia (sekarang Jakarta). Di kota itu, ia berkenalan lebih dekat dengan dunia sastra dan mulai membuat karya tulis berupa puisi serta syair. Kegemarannya dalam membaca sejak kecil membuat Chairil lebih mudah membuat karya tulis. Ia juga kerap mengirimkan karyanya ke beberapa majalah.

Setelah memublikasikan puisi pertamanya pada 1942, penyair ini semakin giat menulis. Hasil tulisan Chairil dipengaruhi oleh karya pengarang internasional dari bacaan sehari-harinya, seperti Rainer Maria Rilke, W.H. Auden, dan Archibald MacLeish. Akibatnya, secara tidak langsung, tulisan Chairil yang terpengaruh dari tokoh tersebut juga memengaruhi tatanan kesusastraan Indonesia.

Nama Chairil mulai terkenal dalam dunia sastra usai perilisan puisinya yang berjudul Nisan pada 1942. Namun, ketika pertama kali mengirimkan puisinya di majalah Pandji Pustaka, banyak yang tidak diterima untuk dimuat ke publik lantaran dinilai terlalu individualistis dan tidak sesuai dengan semangat Kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya. Puisinya mengangkat berbagai tema, di antaranya kematian, pemberontakan, eksistensialisme, individualisme, dan multi-interpretasi.

Sayangnya, gairah Chairil dalam dunia sastra Chairil tidak pernah diimbangi dengan kondisi fisiknya. Akibatnya, sebelum ia menginjak usia 27 tahun, beberapa penyakit telah dideritanya. Lalu, pada 28 April 1949 sekitar pukul 14.30 WIB, ia secara resmi dinyatakan meninggal dalam usia muda di Rumah Sakit CBZ (sekarang Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo), Jakarta. Penyebab kematiannya tidak diketahui pasti, tetapi menurut dugaan cenderung diakibatkan penyakit tuberkulosis (TBC). 

Mengacu p2k.stekom.ac.id, Chairil sempat dirawat di Rumah Sakit CBZ dari 22 April sampai 28 April 1949. Menurut catatan rumah sakit, ia dirawat karena tifus. Namun, ia sebenarnya sudah lama mengalami penyakit paru-paru dan infeksi sehingga semakin membuat dirinya lemah dan melahirkan penyakit usus.

Penyakit ini membuat ususnya pecah sehingga membuat nyawanya tidak tertolong. Menjelang embusan napas terakhirnya, ia mengigau karena suhu tubuhnya tinggi dan insaf kepada Tuhan dengan mengucap, "Tuhanku, Tuhanku.” 

Jenazah Chairil dimakamkan satu hari setelah dinyatakan meninggal, di Taman Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta. Hari meninggalnya juga selalu diperingati sebagai Hari Chairil Anwar. 

Selama hidupnya, Chairil Anwar telah menulis sekitar 94 karya, termasuk 70 puisi yang kebanyakan tidak dipublikasikan hingga kematiannya. Puisi terakhir Chairil berjudul Cemara Menderai Sampai Jauh ditulis pada 1949, sedangkan karya paling terkenal berjudul Aku dan Krawang Bekasi.

Pilihan Editor: Ridwan Saidi Dimakamkan di TPU Karet Bivak, Satu Area dengan Benyamin Sueb, Fatmawati dan Chairil Anwar

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gakkum KLHK Tetapkan Tiga Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi Berupa Sisik Trenggiling di Bukittinggi

2 jam lalu

Trenggiling. (ANTARA/HO-BKSDA Sumbar)
Gakkum KLHK Tetapkan Tiga Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi Berupa Sisik Trenggiling di Bukittinggi

Balai Penegakkan Hukum KLHK Wilayah Sumatera menetapkan tiga tersangka kasus perdagangan satwa dilindungi berupa 7,74 kilogram sisik trenggiling.


Rekam Jejak Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Bantah Ambil Formulir Pendaftaran Calon Wali Kota Medan

1 hari lalu

Benny Sinomba Siregar. Pemkomedan.go.id
Rekam Jejak Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Bantah Ambil Formulir Pendaftaran Calon Wali Kota Medan

Belum lama Benny Sinomba Siregar ditunjuk ponakannya, Bobby Nasution sebagai Plh Sekda Kota Medan. Dikabarkan ia membantah siap maju Pilwakot Medan.


Nikson Nababan Diundang Hadiri Peluncuran Buku Guru Patimpus

2 hari lalu

Nikson Nababan Diundang Hadiri Peluncuran Buku Guru Patimpus

Eks Bupati Tapanuli Utara dua periode, Nikson Nababan, diundang oleh sejumlah tokoh Karo dari marga Sembiring Pelawi garis keturunan Guru Patimpus, untuk menghadiri peluncuran buku Guru Patimpus


Sederet Penanganan Banjir dan Longsor Sumbar: Rekayasa Cuaca Hingga Relokasi Rumah

3 hari lalu

Warga berjalan di dekat rumah yang rusak akibat banjir bandang di Jorong Galuang, Nagari Sungai Pua, Agam, Sumatera Barat, Senin 13 Mei 2024. BNPB merilis penambahan korban akibat banjir bandang yang menerjang sejumlah daerah di kaki Gunung Marapi itu menjadi 41 orang meninggal dunia, sementara terdapat dua korban masih dalam pencarian di lokasi itu. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Sederet Penanganan Banjir dan Longsor Sumbar: Rekayasa Cuaca Hingga Relokasi Rumah

BNPB menyiapkan berbagai solusi penanganan bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor yang menerjang Sumatera Barat


Apa Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera Barat?

3 hari lalu

Tim SAR melakukan pencarian terhadap enam orang masyarakat yang terbawa arus banjir bandang di aliran Sungai Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman pada Senin, 13 Mei 2023. BNPB mencatat 41 orang dinyatakan meninggal akibat bencana banjir bandang yang melanda Sumatera Barat pada Sabtu 11 Mei 2024. TEMPO/Fachri Hamzah
Apa Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera Barat?

BMKG menyebut hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat merupakan pemicu banjir bandang, banjir lahar hujan, dan longsor di Sumbar.


Kemenhub: Jakarta Masuk Daftar 50 Kota Maritim Terkemuka di Dunia

3 hari lalu

Sejumlah pemudik yang menggunakan KRI Banda Aceh-593 tiba di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta, Senin 15 April 2024. KRI Banda Aceh-593 yang belayar dari Surabaya, Jawa Timur, dan Semarang, Jawa Tengah, itu menurunkan 810 pemudik serta 181 unit sepeda motor. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Kemenhub: Jakarta Masuk Daftar 50 Kota Maritim Terkemuka di Dunia

Jakarta masuk dalam daftar 50 kota maritim terkemuka di dunia, peringkat satu sebagai kota dengan kantor pusat perusahaan pelayaran terbanyak di dunia


Jalan Nasional Sumatera Barat Putus Diterjang Banjir, Pasokan Logistik Terancam

4 hari lalu

Tim SAR melakukan pencarian terhadap enam orang masyarakat yang terbawa arus banjir bandang di aliran Sungai Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman pada Senin, 13 Mei 2023. BNPB mencatat 41 orang dinyatakan meninggal akibat bencana banjir bandang yang melanda Sumatera Barat pada Sabtu 11 Mei 2024. TEMPO/Fachri Hamzah
Jalan Nasional Sumatera Barat Putus Diterjang Banjir, Pasokan Logistik Terancam

Banjir menyebabkan jalan nasional di Sumatera Barat terputus. Kadin khawatir akan terjadi ancaman pada pasokan komoditas.


Jokowi Ingin Turun Langsung ke Lokasi Banjir Lahar Dingin di Sumatera Barat

4 hari lalu

Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers usai melakukan kunjungan ke Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Konawe di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara pada Selasa, 14 Mei 2024. Foto Sekretariat Presiden
Jokowi Ingin Turun Langsung ke Lokasi Banjir Lahar Dingin di Sumatera Barat

Jokowi telah memerintahkan Kepala BNPB untuk segera mendatangi area yang terkena dampak untuk mengkoordinasikan upaya bantuan dan pemulihan.


Korban Jiwa Banjir dan Longsor di Sumbar Tembus 50 Orang, Begini Langkah BNPB di Lokasi

4 hari lalu

Kerusakan rumah yang akibat banjir bandang yang melanda Sumatera Barat pada Sabtu, 11 Mei 2024. Sejumlah warga di Kecamatan Koto Tuo, Kabupaten Agam mulai membersihkan puing-puing rerutuhan rumahnya. TEMPO/Fachri Hamzah
Korban Jiwa Banjir dan Longsor di Sumbar Tembus 50 Orang, Begini Langkah BNPB di Lokasi

Banjir lahar dingin dan longsor di enam kabupaten Sumatera Barat menelan hingga 50 korban jiwa. Sudah ada 3.396 warga terdampak yang harus mengungsi.


Update Peristiwa Banjir Bandang Sumatera Barat

4 hari lalu

Warga berjalan di atas tumpukan material akibat banjir bandang di Jorong Galuang, Nagari Sungai Pua, Agam, Sumatera Barat, Senin 13 Mei 2024. BNPB merilis penambahan korban akibat banjir bandang yang menerjang sejumlah daerah di kaki Gunung Marapi itu menjadi 41 orang meninggal dunia, sementara terdapat dua korban masih dalam pencarian di lokasi itu. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Update Peristiwa Banjir Bandang Sumatera Barat

Peristiwa banjir bandang di Sumatera Barat baru-baru ini terjadi, berikut updatenya