TEMPO.CO, Jakarta - Mengacu digitalspy, sebelum Indiana Jones and The Dial of Destiny, Harrison Ford telah menyampaikan bahwa film ini akan menjadi penampilan terakhirnya sebagai Indy.
Pernyataan Harrison Ford tersebut memberikan spekulasi bahwa Indiana Jones and The Dial of Destiny akan membunuh petualang globe-trotting. Namun, sekuel Indiana Jones terbaru tidak membunuh karakter utama. Film ini tidak berakhir dengan alasan kematian yang penuh ironi.
Film Indiana Jones sangat identik dengan akting Harrison Ford sebagai seorang petualang karismatik yang memukau. Ia lahir pada 13 Juli 1942 di Chicago, Illinois, AS. Setelah menempuh pendidikan di Ripon College, ia mengambil peran akting kecil dalam film dan televisi studio Columbia dan Universal. Namun, peran tersebut belum berhasil mengangkat namanya sebagai seorang aktor. Barulah, pada 1973, ia berhasil berperan dalam American Graffiti yang membuat namanya mulai terlihat sebagai aktor baru.
Ford berhasil mencapai kesuksesan besar sebagai seorang aktor melalui perannya sebagai Han Solo dalam Star Wars Lucas (1977). Han Solo yang diperankan Ford tersebut merupakan penyelundup yang disewa Ben Kenobi dan Luke Skywalker untuk mengirim mereka ke Alderaan sehingga dapat melancarkan rencana untuk Death Star. Meskipun Han Solo dibunuh oleh putranya, tetapi ia selalu dikenang oleh sang putra dan membantu menebusnya kembali ke sisi terang the Force.
Nama Ford sebagai aktor semakin melambung berkat perannya dalam Raiders of the Lost Ark (1981) sebagai Indiana Jones, profesor muda arkeologi dan sejarah di Marshall College fiktif. Meskipun Jones suka mengikuti ekstrakurikuler yang berupa perampokan makam dan petualangan, tetapi memiliki ketakutan hebat terhadap ular. Pada sekuel film selanjutnya, Jones menghindari kultus yang haus darah, menggagalkan plot Komunis, dan bersatu kembali dengan ayahnya dalam pencarian bersama untuk Holy Grail nan legendaris, sebagaimana tertulis dalam Britannica.
Baca juga:
Ford memperluas kelihaian aktingnya dalam serangkaian film beragam genre, seperti Blade Runner (1982), The Mosquito Coast (1986), Frantic (1988), dan Mike Nichols Working Girl (1988). Lalu, pada 1990-an ,Ford menerima peran utama yang dramatis dalam Presumed Innocent (1990) dan Regarding Henry (1991). Meskipun sudah berperan dalam beragam genre film, tetapi, ia lebih cenderung menyukai dan disukai berperan dalam genre aksi.
Ford kerap mengulangi perannya sebagai Indiana Jones dalam sekuel filmnya. Selain itu, ia juga mengulangi perannya sebagai Han Solo dalam beberapa film MCU, seperti Star Wars Episode IV: A New Hope, The Star Wars Holiday Special, Star Wars Episode V: The Empire Strikes Back, dan Star Wars Episode VI: Return of the Jedi, sebagaimana diberitakan Tempo.co.
Harrison Ford juga pernah meminjamkan suaranya dalam komedi animasi The Secret Life of Pets 2 pada 2019. Kemudian, pada 2023, aktor yang melekat dengan peran Indiana Jones ini membintangi drama komedi Apple TV+ berjudul Shrinking.
Pada drama tersebut, ia berperan sebagai terapis bijak dan lucu yang baru saja didiagnosis penyakit Parkinson. Perannya dalam serial tersebut sangat fenomenal sehingga beberapa penonton menganggap bahwa ia benar mengidap penyakit Parkinson dalam kehidupan nyata. Namun, anggap tersebut tidak benar adanya, ia hanya memasuki karakter tersebut dalam dirinya, seperti dilansir decider.
Pilihan Editor: 42 Tahun Harrison Ford Memainkan 5 Seri Film Indiana Jones, Terakhir Indiana Jones and the Dial of Destiny