Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Berbagai Sebab Komposer Ludwig van Beethoven Menjadi Tuli

image-gnews
Buku-buku yang dijual di Museum Beethoven yang kembali dibuka di masa pandemi, di Wina, Austria, 2 Juli 2020. Xinhua/Guo Chen
Buku-buku yang dijual di Museum Beethoven yang kembali dibuka di masa pandemi, di Wina, Austria, 2 Juli 2020. Xinhua/Guo Chen
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Komposer tenama Ludwig van Beethoven mulai kehilangan pendengaran atau tuli pada usia 31 tahun. Ketuliannya semakin parah hingga menjadi tuli total pada 1817 saat usianya 47 tahun.

Pada awal ketuliannya akibat penyakit otosleorosis, Beethoven perlahan menarik diri dari pergaulan masyarakat, bahkan terhadap teman-teman dan keluarganya. Beethoven sempat depresi karenanya, tapi perlahan dia mampu keluar dari dari keterpurukannya itu.

Dikutip dari www-classicfm-com penyebab pasti gangguan pendengarannya tidak diketahui. Teori berkisar dari sifilis hingga keracunan timbal, tifus, atau bahkan mungkin kebiasaannya membenamkan kepalanya ke dalam air dingin agar dirinya tetap terjaga.

Pada satu titik dia mengklaim bahwa dia jatuh pada 1798 di tempatnya bekerja. Setelah jatuh, katanya, dia bangun dan mendapati dirinya tuli. Di lain waktu ia menyebutkan soal masalah pencernaan.“Penyebabnya pasti karena kondisi perut saya selalu buruk dan semakin parah,” tulisnya, “karena saya selalu diganggu diare, yang menyebabkan kelemahan luar biasa.”

Otopsi yang dilakukan setelah Beethoven meninggal, menyebutkan telinga bagian dalam sang komposer itu bengkak, yang berkembang menjadi lesi seiring waktu.

Symphony No.5 Beethoven yang terkenal, ditulis pada tahun 1804. Motif pembukaannya yang terkenal sering disebut sebagai “fate knocking at the door” gangguan pendengaran yang kejam yang dia khawatirkan akan menimpanya selama sisa hidupnya. 

Baca: Kisah Ludwig Van Beethoven Komponis Termasyhur dengan Gangguan Pendengaran Akut

Beethoven Berusaha Sembuh dari Gangguan Pendengaran

Mandi air Danube yang suam-suam kuku tampaknya membantu penyakit perut Beethoven, tetapi ketuliannya semakin parah. "Saya merasa lebih kuat dan lebih baik, kecuali telinga saya bernyanyi dan berdengung terus-menerus, siang dan malam."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu obat aneh adalah mengikat kulit kayu basah ke lengan atasnya sampai mengering dan menghasilkan lepuh. Ini tidak menyembuhkan ketuliannya, itu hanya menjauhkannya dari pianonya selama dua minggu. Setelah 1822, Beethoven berhenti mencari pengobatan untuk pendengarannya. Ia mencoba berbagai alat bantu dengar, seperti alat semacam terompet pendengaran khusus.

Beethoven Tuli, Bagaimana Dia Mencipta Musik?

Beethoven telah mendengar dan memainkan musik selama tiga dekade pertama hidupnya, jadi dia tahu bagaimana instrumen dan suara terdengar dan bagaimana mereka bekerja bersama. Ketuliannya tidak serta merta, gangguan pendengarannya bukan datang secara tiba-tiba, jadi dia selalu bisa membayangkan dalam pikirannya seperti apa komposisinya.

Pengurus rumah tangga ingat bahwa ketika pendengaran Beethoven semakin memburuk, ia akan duduk di depan piano, memasukkan pensil ke dalam mulutnya, menyentuh ujung lainnya ke papan suara instrumen, untuk merasakan getaran nada.

Ludwig van Beethoven meninggal di Wina pada tahun 1827 pada usinya yang ke lima puluh tujuh tahun. Dalam hidupnya Bethoven telah merampungkan karya-karyanya meliputi 9 simfoni, 32 Sonata, 5 piano concerto, 10 sonata untuk pinao dan biola, serangkaian kuartet gesek yang menakjubkan, musik vokal, musik teater dan banyak lagi. 

YOLANDA AGNE  I  SDA

Baca juga: 5 Karya Legendaris Beethoven yang Mempengaruhi Musik Dunia

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Saran Pakar untuk Jaga Kesehatan Telinga

7 jam lalu

Ilustrasi wanita memegang telinga. Foto: Freepik.com/evening_tao
5 Saran Pakar untuk Jaga Kesehatan Telinga

Berikut saran dokter untuk menjaga kesehatan telinga dan apa saja yang mereka biasa hindari, jangan sampai kehilangan pendengaran pula.


Dokter THT Sebut 2 Jenis Tinnitus dan Bedanya

1 hari lalu

Ilustrasi wanita dengan gangguan telinga. shutterstock.com
Dokter THT Sebut 2 Jenis Tinnitus dan Bedanya

Dokter THT menjelaskan dua jenis tinnitus atau telinga berdenging, yakni objektif dan subjektif. Cek bedanya.


Tembus 4,6 Juta Penonton, Kang Mak From Pee Mak Gelar Nonton Bareng Teman Tuli

10 hari lalu

Pemain, sutradara, dan produser menghadiri acara ramah tamah film Kang Mak From Pee Mak di Jakarta pada Kamis, 18 Juli 2024. Dok. Falcon Pictures
Tembus 4,6 Juta Penonton, Kang Mak From Pee Mak Gelar Nonton Bareng Teman Tuli

Film Kang Mak From Pee Mak telah disaksikan lebih dari 4,6 juta penonton, para pemain tunjukan rasa syukur dengan berbagi kebahagiaan.


Gangguan Pendengaran yang Dialami Banyak Anak SD dan Dampaknya

21 hari lalu

Ilustrasi periksa telinga. Shutterstock
Gangguan Pendengaran yang Dialami Banyak Anak SD dan Dampaknya

Dokter THT menyarankan anak-anak menjalani skrining pendengaran sejak kelas 1 SD demi mendeteksi dini risiko gangguan pendengaran.


Mengenal Hiperakusis, Selalu Terganggu Suara Sehari-hari

22 hari lalu

Ilustrasi wanita menutup telinga. Freepik.com/Jcomp
Mengenal Hiperakusis, Selalu Terganggu Suara Sehari-hari

Meski tak terlalu banyak diketahui, sebenarnya hiperakusis sama umumnya dengan kehilangan pendengaran. Siapa saja yang rentan mengalami?


Tak Hanya Gangguan Pendengaran, Bekerja di Lingkungan Bising Juga Berisiko Hipertensi

31 hari lalu

Ilustrasi Pekerjaan Konstruksi
Tak Hanya Gangguan Pendengaran, Bekerja di Lingkungan Bising Juga Berisiko Hipertensi

Pakar mendapati pekerjaan dengan suasana berisik menambah risiko hipertensi selain gangguan pendengaran.


Konser Taylor Swift di London Dipastikan Tak Terdampak Teror Wina

37 hari lalu

Penyanyi Taylor Swift. Foto: Instagram/@taylorswift
Konser Taylor Swift di London Dipastikan Tak Terdampak Teror Wina

Taylor Swift dijadwalkan akan menggelar konser The Eras Tour di London selama lima hari


PBB Buka Lowongan Kerja dan Relawan bagi Anak Muda, WNI Bisa Daftar

55 hari lalu

Logo Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di pintu di kantor pusatnya di New York, AS.[REUTERS]
PBB Buka Lowongan Kerja dan Relawan bagi Anak Muda, WNI Bisa Daftar

PBB membuka lowongan pekerjaan dan sukarelawan melalui program perekrutan bagi anak muda dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Pendaftaran dibuka hingga Agustus 2024.


Anak Sering Batuk Pilek, Waspadai Risiko Gangguan Pendengaran

56 hari lalu

Ilustrasi anak sakit flu/pilek. Shutterstock.com
Anak Sering Batuk Pilek, Waspadai Risiko Gangguan Pendengaran

Spesialis THT mengingatkan anak yang sering batuk pilek bisa terkena risiko gangguan pendengaran. Pahami faktor risikonya.


Perayaan Hari Anak Nasional: Perjalanan dan Harapan bagi Anak Tuli

56 hari lalu

Co-Founder dan Direktur Eksekutif FeminisThemis, Nissi Taruli Felicia. Dok. Unilever.
Perayaan Hari Anak Nasional: Perjalanan dan Harapan bagi Anak Tuli

Hari Anak Nasional menjadi pengingat dalam menjamin hak dan perlindungan bagi seluruh anak di Indonesia.