Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

The Big 4 Hadirkan Pertarungan Sengit dengan Sentuhan Komedi yang Segar

Reporter

Editor

Marvela

image-gnews
(kiri ke kanan) bimana Aryasatya, Arie Kriting, Kristo Immanuel, dan Lutesha dalam film The Big 4. Foto: Dok. Netflix
(kiri ke kanan) bimana Aryasatya, Arie Kriting, Kristo Immanuel, dan Lutesha dalam film The Big 4. Foto: Dok. Netflix
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - The Big 4 merupakan film dari program Waktu Netflix Indonesia (WNI) yang pertama kali dirilis. Film komedi laga karya sutradara Timo Tjahjanto mulai tayang Kamis, 15 Desember 2022 di Netflix secara global.

Secara garis besar, film ini bercerita tentang perjalanan seorang detektif perempuan bernama Dina yang diperankan oleh Putri Marino. Dina menyelidiki kematian ayahnya, Petrus (Budi Ros) dan mengikuti jejak hingga ke sebuah pulau tropis.

Setelah menemukan jati diri sesungguhnya sang ayah sebagai pemimpin kelompok pembunuh bayaran, kejaran musuh Antonio (Marthino Lio) membuat Dina terpaksa bekerja sama dengan para murid ayahnya dahulu. Mereka adalah empat mantan pembunuh bayaran, yaitu Topan Si Pemimpin (Abimana Aryasatya), Jenggo Si Sniper (Arie Kriting), Alpha Si Garang (Lutesha), dan Pelor Si Umpan (Kristo Immanuel).

Penuh Adegan Tembak Menembak dan Pertumpahan Darah

Dari awal film, penonton akan langsung diperlihatkan adegan laga yang intens. Tanpa basa-basi terlalu panjang, keempat anggota The Big 4 menunjuukan keahliannya dalam bela diri dan menggunakan beragam senjata api untuk mengalahkan musuh.

Putri Marino dalam film The Big 4. Foto: Netflix

Mungkin film ini tidak direkomendasikan untuk penonton yang memiliki trauma terhadap darah dan adegan sadis. Sepanjang film berdurasi hampir 2,5 jam ini, banyak adegan yang memperlihatkan darah hingga potongan tubuh akibat pertarungan sengit. Suara ledakan dan tembak menembak akan menjadi bagian yang terpisahkan dalam film ini.

Para aktor mengikuti serangkaian workshop latihan yang menggabungkan berbagai teknik bela diri, termasuk Jujitsu, Taekwondo, dan Karate selama tiga bulan agar semakin menguasai koreografi.

Selipan Komedi yang Tak Mengganggu

Perlu diingat kalau ini adalah film komedi laga, tentu saja adegan-adegan pertarungan tersebut tetap diselipkan unsur komedi di dalamnya. Komedi yang dihadirkan sangat dekat dengan penonton Indonesia. Penonton akan diajak merasakan ketegangan sekaligus dibuat tertawa dengan dialog maupun tingkah laku dari para karakter.

Sutradara Timo Tjahjanto berhasil memadukan elemen laga yang tajam dengan komedi. Menurut Timo, ada sisi komedi dari kekerasan dan tragedi. "Semoga The Big 4 bisa sedikit memperkenalkan itu, Ini film pertama saya di mana kekerasan dan kekacauan menjadi bagian dari unsur komedinya," katanya saat konferensi pers di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 15 Desember 2022.

Abimana Aryasatya, Kristo Immanuel, Lutesha, dan Arie Kriting dalam film The Big 4. Foto: Netflix

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Komedi yang dihadirkan dalam film ini terasa pas dan tidak berlebihan, diseimbangkan dengan adegan laga yang juga digarap dengan serius. Timo yang dikenal dengan film-film horor dan thriller sangat terbantu dengan kehadiran Arie Kriting dan Kristo Immanuel khususnya dalam sisi komedi untuk film ini.

"Mereka bisa menjembatani apa sebenarnya yang lucu untuk konteks action comedy. Kami mau ke arah slapstick tapi juga bukan yang terlalu konyol, kelucuan itu adalah bagian dari karakter mereka," kata Timo.

Hadirkan Nuansa Pulau yang Indah

Film ini sebagian besar mengambil latar pemandangan di pinggir pantai. Pulau fiktif bernama Pulau Bersi dalam film ini digambarkan asri dan damai. Namun mendadak berubah kacau akibat pertarungan The Big 4 dan musuhnya.

Lanskap arsitektur dan berbagai bangunan dibuat khusus untuk film ini dan menunjukkan jejak kolonialisme serta budaya Indonesia yang kaya, karya art director Antonius Boedy bersama 25 kru dan 120 pembuat set. Ini juga menjadi misi Timo untuk mengenalkan keindahan Indonesia ke dunia lewat film The Big 4. "Untuk film ini gue pengen yang fresh, yaitu keindahan Indonesia," kata Timo.

(kiri ke kanan) Putri Marino, Abimana Aryasatya, dan Lutesha dalam film The Big 4. Foto: Netflix

Cerita Belum Selesai

Meski berdurasi cukup panjang, film ini sepertinya masih kurang untuk mengenalkan secara lebih dalam masing-masing anggota The Big 4. Latar belakang setiap karakter belum diceritakan dengan detail dan jelas. Mungkin hal tersebut memang bagian dari rencana Timo yang berharap akan ada sekuel nantinya dari film The Big 4

"Gue pengen orang lihat Big 4 itu seperti mutiara yang kecil tapi bersinar besar banget. Karena gue merasa cerita mereka yang selamat belum selesai," katanya. "Ekspektasi gue sekuel sebenarnya."

Baca juga: The Big 4 Jadi Salah Satu Film Favorit yang Pernah Dibuat Timo Tjahjanto

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Review Film Cash Out: Serba Kurang Meyakinkan

1 hari lalu

Film Cash Out yang dibintangi John Travolta. Dok. Saban Films
Review Film Cash Out: Serba Kurang Meyakinkan

Review film Cash Out yang dibintangi John Travolta sebagai dalang kriminal yang menghadapi pengkhianatan terbesar pada karier pencuriannya.


Menonton How to Make Millions Before Grandma Dies, Siapkan Tisu yang Banyak

8 hari lalu

Poster film How to Make Millions Before Grandma Dies. Foto: Twitter.
Menonton How to Make Millions Before Grandma Dies, Siapkan Tisu yang Banyak

Film Thailand, How to Make Millions Before Grandma Dies ini sukses membuat satu bioskop beruraian air mata.


Review Film The Ministry of Ungentlemanly Warfare: Lugas dan Menyenangkan

9 hari lalu

The Ministry of Ungentlemanly Warfare. Dok. Black Bear Pictures dan Lionsgate
Review Film The Ministry of Ungentlemanly Warfare: Lugas dan Menyenangkan

Dibintangi Henry Cavill, film The Ministry of Ungentlemanly Warfare diangkat dari kisah nyata saat berlangsungnya Perang Dunia II, berikut ulasannya:


Review Film Kingdom of the Planet of the Apes: Fiksi Klan Kera yang Menyeret Banyak Makna

11 hari lalu

Poster film Kingdom of the Planet of the Apes. Foto: Istimewa.
Review Film Kingdom of the Planet of the Apes: Fiksi Klan Kera yang Menyeret Banyak Makna

Kingdom of the Planet of the Apes ini juga menyeret makna-makna yang juga membuat penonton terenyuh.


Ini Daftar Film Romansa Putri Marino selain The Architecture of Love dan Prestasinya

11 hari lalu

Putri Marino/Foto: Instagram/Putri Marino
Ini Daftar Film Romansa Putri Marino selain The Architecture of Love dan Prestasinya

Film yang menggunakan Putri Marino sebagai pemeran utama tak jarang mendapatkan banyak prestasi.


Landmark Kota New York di Film The Architecture of Love, Ada Favorit Nicholas Saputra dan Putri Marino

12 hari lalu

Danau Central Park. Unsplash.com/Emily Kessler
Landmark Kota New York di Film The Architecture of Love, Ada Favorit Nicholas Saputra dan Putri Marino

Bintang The Architecture of Love Putri Marino dan Nicholas Saputra memiliki lokasi favorit mereka sendiri saat syuting di New York.


Review Film Abigail: Horor Thriller Penculikan Vampir Dibalut Komedi dan Drama

16 hari lalu

Poster film Abigail. Foto: Istimewa.
Review Film Abigail: Horor Thriller Penculikan Vampir Dibalut Komedi dan Drama

Film Abigail bercerita tentang kawanan penculik menangkap seorang putri balerina, anak seorang tokoh dunia bawah tanah yang kuat


Cara Nicholas Saputra dan Putri Marino Bangun Chemistry di Film The Architecture of Love

24 hari lalu

Film The Architecture of Love dibintangi Putri Marino dan Nicholas Saputra. Foto: Instagram/@filmtaol
Cara Nicholas Saputra dan Putri Marino Bangun Chemistry di Film The Architecture of Love

Putri Marino dan Nicholas Saputra dipertemukan pertama kali dalam satu film di The Architecture of Love.


Film Putri Marino dan Nicholas Saputra, The Architecture of Love Tayang 30 April

24 hari lalu

Film The Architecture of Love dibintangi Putri Marino dan Nicholas Saputra. Dok. Poplicist
Film Putri Marino dan Nicholas Saputra, The Architecture of Love Tayang 30 April

Diadaptasi dari novel, film The Architecture of Love bercerita tentang penulis dan arsitek yang tidak sengaja bertemu kemudian saling menyembuhkan.


Review Film Glenn Fredly The Movie: Nostalgia hingga Menguras Air Mata

24 hari lalu

Glenn Fredly The Movie. Dok. Poplicist Publicist
Review Film Glenn Fredly The Movie: Nostalgia hingga Menguras Air Mata

Glenn Fredly The Movie mengisahkan perjalanan hidup, karier, hingga cinta dari Bung Glenn yang diperankan apik oleh Marthino Lio.