Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Buya Hamka: Sastrawan sekaligus Ketua MUI Pertama

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Buya Hamka, Jakarta, 1981. Dok.TEMPO/Ed Zoelverdi
Buya Hamka, Jakarta, 1981. Dok.TEMPO/Ed Zoelverdi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Di tanggal 24 Juli 1981, sastrawan Indonesia Buya Hamka meninggal dunia. Semasa hidupnya, ia telah menyumbangkan banyak karya sastra. Selain itu, ia juga aktif dalam berbagai organisasi keislamanan di Indonesia.

Buya Hamka memiliki nama panjang Haji Abdul Malik Karim Amrullah. Buya adalah panggilan khas untuk orang Minangkabau. Melansir kebudayaan.kemdikbud.go.id, disebutkan bahwa Hamka hanya menamatkan sekolahnya pada umur 10 tahun atau kelas dua di SD Maninjau.

Namun, ia juga memiliki ketertarikan untuk belajar pada ilmu agama. Oleh karena itu, ia mendalami ilmu tersebut saat di Sumatera Thawalib, Padang Panjang. Tempat itu merupakan sekolah islam yang didirikan oleh ayahnya sendiri sepulangnya dari kota suci Makkah.

Setelahnya sekitar tahun 1927, ia akhirnya diangkat menjadi guru agama di Perkebunan Tebing Tinggi, Medan. Melihat pengabdiannya sebagai guru agama terpandang, lalu ia juga mulai mendirikan Madrasah Mubalighin untuk anak-anak Islam di sana.

Dengan ilmu agamanya ia lalu diamanahkan oleh para ulama untuk menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI). Selain itu, ia pernah menjadi Ketua Umum Yayasan Pesantren Islam Al Azhar.

Selain ilmu agama, ia dikenal dengan dengan ketertarikannya pada konsep jurnalistik sekitar tahun 1920-an. Hal tersebut yang membuat dirinya sempat berkarir di berbagai penerbit surat kabar. Kemandiriannya membuat ia menerbitkan sendiri majalah tengah bulanan, Panji Masyarakat.

Secara bersamaan, Muhamadiyyah sebagai tempat yang dikenal untuk melatih pendakwah dan pembelajaran ilmu agama islam merupakan salah satu hasil pendirian dan gagasannya. Sebagai imbalan jasa, namanya diabadikan menjadi sebuah perguran tinggi di Yogyakarta dan Jakarta.

Hamka dapat dikatakan sebagai manusia yang multitalenta. Disebutkan juga dalam catatan Tempo, ia telah memiliki lebih dari 90 karya tulis yang didominasi berbagai genre seperti agama, sejarahnya, filsafat, dan bahkan romansa anak muda.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karyannya pun masih bertahan hingga saat ini, bahkan ada sempat dicetak ulang beberapa kali dan dinikmati dari berbagai kalangan. Beberapa karya fiksinya ada yang diangkat menjadi film oleh rumah produksi perfilman Starvision Plus dan Falcon Pictures, yaitu pada film berjudul  Di Bawah Lindungan Ka'bah serta Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck.

Novel berjudul Si Sabariah merupakan karya pertamanya di tahun 1928. Namun resmi diterbitkan dengan judul Di Bawah Lindungan Ka’bah pada tahun 1936. Hingga saat ini sejumlah karyanya telah dietak ulang sampai berpuluh-puluh kali.

Sementara menurut ahli Sejarah Indonesia, R. Rush dalam bukunya berjudul Hamka’s Great Story A Master Writer’s Vision of Islam for Modern Indonesia, mengatakan bahwa segala karya yang telah dibuatnya memiliki tujuan besar di balik pembuatannya. Paling dapat diamati bahwa ia mampu mendidik masyarakat dengan sejumlah gagasan pemikirannya.

Tak tanggung-tanggung, ia kemudian diberikan gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Al Azhar atas karya-karyanya. Buya Hamka berpulang pada 24 Juli 1981 dan jenazahnya dimakamkan di TPU Tanah Kusir.

FATHUR RACHMAN
Baca juga : Profil Nagari Sungai Batang, Desa Wisata Tempat Kelahiran Buya Hamka

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gelar Halalbihalal Nasional, MUI Ingatkan Kembali Pesan Kemanusiaan Terkait Palestina

1 hari lalu

Ulama-ulama dari negara mayoritas Islam yang mendukung Palestina terlihat berpose untuk sesi foto saat berkunjung ke Kantor Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta, Jumat (1 Maret 2024). ANTARA/HO-MUI/nbl.
Gelar Halalbihalal Nasional, MUI Ingatkan Kembali Pesan Kemanusiaan Terkait Palestina

MUI ingin merawat tali silaturahmi dengan berbagai mitra kerja dan komponen bangsa


Muhammadiyah Jawab Soal Kursi Menteri Pendidikan di Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Upacara peringatan Hari Guru di Gedung Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Jakarta Pusat pada Sabtu, 25 November 2023. TEMPO/Aisyah Amira Wakang.
Muhammadiyah Jawab Soal Kursi Menteri Pendidikan di Kabinet Prabowo

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti buka suara terkait jatah kursi menteri di Kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Apa katanya?


Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

1 hari lalu

Sisifus. Ilustrasi TEMPO/Imam Yunianto
Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.


PP Muhammadiyah Tekankan Jamaah soal Jaga Lingkungan Menjelang Ibadah Haji

2 hari lalu

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti dalam acara Launching Program 1000 Cahaya Majelis Lingkungan Hidup di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Defara
PP Muhammadiyah Tekankan Jamaah soal Jaga Lingkungan Menjelang Ibadah Haji

Ada tiga larangan di Al-Qur'an bagi jamaah saat melaksanakan ibadah haji.


Muhammadiyah Tegaskan Nikah Beda Agama Tidak Diperbolehkan

2 hari lalu

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti ketika ditemui di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Defara
Muhammadiyah Tegaskan Nikah Beda Agama Tidak Diperbolehkan

Abdul Mu'ti mengimbau masyarakat mematuhi ketentuan dalam kompilasi hukum Islam bahwa nikah beda agama tak diperbolehkan.


Muhammadiyah Klaim Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo soal Kursi Menteri

2 hari lalu

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti ketika ditemui di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Defara
Muhammadiyah Klaim Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo soal Kursi Menteri

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menanggapi soal jatah kursi menteri di Kabinet Prabowo-Gibran.


Muhammadiyah Buka Suara soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto selaku Inspektur Upacara (Irup) memimpin Upacara Parade Senja di Lapangan Bela Negara, Kementerian Pertahanan, Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Upacara Parade Senja diselenggarakan dalam rangka Reuni sekaligus Silaturahmi, Halal Bihalal & Syukuran Abituren Akabri 1971-1975. Dok. Humas Setjen Kemhan
Muhammadiyah Buka Suara soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Abdul Mu'ti mengaku pihaknya akan mendegasikan kadernya dengan senang hati apabila Muhammadiyah diberi amanah oleh Prabowo.


Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

6 hari lalu

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menghadiri acara Halalbihalal dan Silaturahmi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Senen, Jakarta, Minggu, 28 April 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?


Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

8 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat


Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

9 hari lalu

Ilustrasi pendidikan di sekolah.
Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.