TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang beranggapan lagu zaman dulu berumur panjang. Meski sudah berusia puluhan tahun, masih enak diperdengarkan hingga sekarang. Tak sedikit pula generasi muda yang menyanyikan ulang lagu-lagu lawas dengan aransemen dan tampilan yang berbeda.
Penyanyi Titiek Puspa turut mengamati hal tersebut. Lantas menurut dia, kenapa popularitas lagu-lagu di masa lalu bisa bertahan sampai sekarang, sementara lagu-lagu masa kini tampak silih berganti begitu sja?
"Kondisinya sudah berbeda ya. Kalau dulu, lagu itu keluarnya satu per satu. Sekarang, lagu itu keluarnya satu truk, dua truk, tiga truk," kata Titiek Puspa dalam jumpa daring
"Merayakan 69 Tahun Perjalanan Karier" bersama Musica Studio's pada Senin, 1 November 2021.
Titiek Puspa menjelaskan, dunia musik saat ini begitu beragam. Semakin banyak genre lagu, jumlah lagu juga berlimpah, banyak pencipta lagu, dan penyanyinya juga banyak. "Kalau dulu, lagu itu keluar satu.... satu.... satu...., jadi pendengar punya waktu untuk meresapi isinya," ujarnya. "Sekarang lagu itu "numplek". Belum dirasakan bener, sudah muncul lagi yang baru."
Titiek Puspa menegaskan bahwa hal ini bukan karena karya musik zaman sekarang tidak bagus. Melainkan semata karena kondisi dunia musik yang berbeda dibandingkan pada masa lalu. "Terus terang, saya banyak kagum pada lagu anak-anak sekarang," ujarnya.
Baca Juga:
Salah satu lagu yang dia sukai adalah lagu berjudul "Bendera" yang dinyanyikan oleh Band Cokelat. "Saya suka lagu-lagu yang nasionalis," katanya.
Titiek Puspa menceritakan, saat dia membuat lagu "Marilah ke Mari" pada 1964, lirik ye... ye... dan hey... hey... adalah improvisasi supaya tidak membosankan. "Waktu itu belum ada lagu yang ada "ye... ye-nya". Saya bikin buat variasi saja," ujarnya.
Baca juga:
Perempuan Ini Mampu Bikin Titiek Puspa Keluar Rumah Saat Pandemi Covid-19
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.