Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Goenawan Mohamad Gelar Pameran Di Muka Jendela: Enigma

image-gnews
Sastrawan Goenawan Mohamad saat menjadi pembicara dalam diskusi publik bertajuk `Menolak Pembusukan Filsafat` di kawasan Cikini, Jakarta, 13 Februari 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sastrawan Goenawan Mohamad saat menjadi pembicara dalam diskusi publik bertajuk `Menolak Pembusukan Filsafat` di kawasan Cikini, Jakarta, 13 Februari 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sastrawan Goenawan Mohamad menggelar pameran seni rupa bertajuk Di Muka Jendela: Enigma. Selain itu, ia juga meluncurkan buku berjudul Rupa, Kata, Objek, dan yang Grotesk.

Kurator dan penyunting buku tersebut, Hendro Wiyanto mengatakan pameran seni rupa tersebut merupakan dari seorang penyair yang selama lima tahun terakhir lebih intens melukis dan membuat sketsa. "Pameran seorang penyair yang mungkin tidak cukup hanya dengan kata-kata," kata Hendro dalam pembukaan pameran secara virtual, Jumat, 30 Juli 2021.

Hendro menilai bahwa Goenawan Mohamad (GM) percaya kata-kata tidak bebas sepenuhnya dari imaji. Dia mengatakan entah dari mana imaji itu selalu menusuk dalam kata-kata dan kalau melihat kata semua pasti tidak akan terlepas dari rupa.

Hal itu yang menurut dia, menggugah penyair untuk menuliskan puisinya. "Saya mencatat pernyataan Mas Gun (Goenawan Mohamad) dalam katalog (Pameran bersama Hanafi) bahwa sudah saatnya hubungan antara puisi dan seni rupa menjadi dekat kembali," ujarnya.

Hendro mengatakan bahwa menyiapkan buku itu ada keinginan untuk menjelaskan pergulatan Goenawan Mohamad dalam konteks seni rupa. Seni rupa dalam artian, tak harus dimaknai dengan karya, tapi juga pikiran-pikiran, serta perbincangan tentang seni rupa.

Ia menilai buku ini mungkin buku seni rupa dengan ilustrasi atau foto-foto karya paling banyak. "Dalam satu esai bisa 10-15 karya seni rupa dan mengaitkannya dengan estetika, filsafat seni, identitas, hubungan seni dan politik dan sebagainya. Mungkin hanya bisa disaingi dengan buku koleksi bung Karno (Soekarno)," kata Hendro.

Pada kesempatan itu, Goenawan mengatakan pameran yang digelar saat memasuki usia 80 tahun ini merupakan upaya melanjutkan sejarah kreatif bangsa agar tidak punah.

"Jadi apa yang bisa diberikan oleh mereka yang muda atau tua pada kesenian, kesenian saya atau orang lain. Yang saya kerjakan hanya melanjutkan sejarah kreatif bangsa kita supaya tidak mati," kata Goenawan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia mengatakan dalam proses penciptaan karya dibutuhkan diam. Karena dalam diam ada suatu meditatif yang diperlukan yang dinilai tidak dramatis, tidak luar biasa, tapi ada suatu momen yang diperlukan, seperti mengheningkan cipta.

"Di sana bisa timbul macam-macam. Ini semacam kebatinan, tapi tidak seserius itu," ujar dia.

GM menuturkan beberapa tahun ini mulai merumuskan bahwa keindahan yang indah itu bukan apik, cantik atau molek. Namun sesuatu yang menyiapkan kita untuk mengalami yang tidak terduga-duga, kejutan dalam pengalaman, dan keindahan selalu ada kebaruan.

Adapun pameran ini berlangsung di Salihara Art Center dan Nadi Gallery. Di Salihara Art Center akan berlangsung satu bulan dari 29 Juli sampai 29 Agustus 2021. Sedangkan di Nadi Galerry akan berlangsung selama dua bulan, dari 29 Juli-29 September 2021.

Pecinta seni dan pemilik Nadi Gallery, Biantoro Santoso, mengatakan pameran seni rupa Goenawan Mohamad menampilkan lukisan di atas kanvas besar sebanyak 50 dan drawing ada lebih dari 120 karya.

Baca juga: Goenawan Mohamad Gelar Pameran Lukisan Tunggal 'Warna'

HENDARTYO HANGGI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


MK Terima 52 Amicus Curiae Terhadap Sengketa Pilpres 2024, Berapa Amicus Curiae yang Akan Dipakai?

5 hari lalu

Perwakilan dari tiga ratus guru besar, akademisi dan masyarakat sipil, Sulistyowari Iriani (kanan) dan Ubedilah Badrun memberikan keterangan pers saat menyampaikan berkas Amicus Curiae terkait kasus Perkara Nomor 1/PHPU.PRES/XXII/2024 dan Perkara Nomor 2/PHPU.PRES/XXII/2024 perihal Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 kepada Mahkamah Konstitusi (MK) di Gedung 2 MK, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024. TEMPO/Subekti
MK Terima 52 Amicus Curiae Terhadap Sengketa Pilpres 2024, Berapa Amicus Curiae yang Akan Dipakai?

Hakim MK telah memutuskan hanya 14 amicus curiae, yang dikirimkan ke MK sebelum 16 April 2024 pukul 16.00 WIB yang akan didalami di sengketa Pilpres.


Akademisi Dorong Metode Nikson Nababan Bangun Desa Diterapkan Nasional

9 hari lalu

Akademisi Dorong Metode Nikson Nababan Bangun Desa Diterapkan Nasional

Nikson Nababan menggunakan model NIKSON (needs, innovation, knowledge, synergy, operation and norm) dalam perencanaan pembangunan daerah berbasis data presisi.


Inilah 3 Pihak yang Mengirim Amicus Curiae ke MK terkait Sengketa Pilpres 2024

22 hari lalu

Perwakilan dari tiga ratus guru besar, akademisi dan masyarakat sipil, Sulistyowari Iriani (kanan) dan Ubedilah Badrun memberikan keterangan pers saat menyampaikan berkas Amicus Curiae terkait kasus Perkara Nomor 1/PHPU.PRES/XXII/2024 dan Perkara Nomor 2/PHPU.PRES/XXII/2024 perihal Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 kepada Mahkamah Konstitusi (MK) di Gedung 2 MK, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024. TEMPO/Subekti
Inilah 3 Pihak yang Mengirim Amicus Curiae ke MK terkait Sengketa Pilpres 2024

Masyarakat sipil, akademisi, hingga sastrawan tercatat telah mengirim Amicus Curiae ke MK terkait sidang sengketa pilpres 2024.


Sastrawan Yudhistira Massardi Berpulang, Berikut Karya dan Penghargaan Sepanjang Kariernya

23 hari lalu

Makam sastrawan Yudhistira Massardi di TPU Pedurenan, Bantar Gebang, Bekasi, Rabu, 3 April 2024. Foto: Istimewa
Sastrawan Yudhistira Massardi Berpulang, Berikut Karya dan Penghargaan Sepanjang Kariernya

Sastrawan Yudhistira Massardi meninggal dalam usia 70 tahun pada Selasa 2 April 2024 di RSUD Bekasi. Ini karya dan penghargaan yang diterimanya.


Cerita Istri Yudhistira ANM Massardi Sebelum Meninggal: Terima Kasih Sudah Berjuang Sejauh Ini

23 hari lalu

Yudhistira ANM Massardi. Foto: Instagram Siska Massardi.
Cerita Istri Yudhistira ANM Massardi Sebelum Meninggal: Terima Kasih Sudah Berjuang Sejauh Ini

Siska mengungkapkan perjuangan suaminya, Yudhistira ANM Massardi yang tidak mudah saat melawan sakit yang dideritanya itu.


Jenazah Yudhistira ANM Massardi akan Dimakamkan di TPU Pedurenan Kota Bekasi

24 hari lalu

Yudhistira ANM Massardi. Foto: Instagram/@yudhistiramassardi_
Jenazah Yudhistira ANM Massardi akan Dimakamkan di TPU Pedurenan Kota Bekasi

Saudara kembar Yudhistira ANM Massardi, Noorca Marendra Massardi menjelaskan, jenazah penulis novel Arjuna Mencari Cinta itu akan dimakamkan pagi ini.


Sastrawan Yudhistira ANM Massardi Meninggal dalam Usia 70 Tahun

24 hari lalu

Yudhistira ANM Massardi. Foto: Instagram/@yudhistiramassardi_
Sastrawan Yudhistira ANM Massardi Meninggal dalam Usia 70 Tahun

Sastrawan Yudhistira ANM Massardi yang juga merupakan ayah dari musisi Iga Massardi, meninggal pada 2 April 2024 di RSUD Bekasi.


Jurnalis dan Novelis Senior, Parakitri T. Simbolon Meninggal dalam Usia 76 Tahun

32 hari lalu

Jurnalis dan novelis senior, Parakitri T. Simbolon meninggal dalam usia 76 tahun pada Ahad, 24 Maret 2024. Dok. Istimewa
Jurnalis dan Novelis Senior, Parakitri T. Simbolon Meninggal dalam Usia 76 Tahun

Jurnalis sekaligus novelis senior, Parakitri T. Simbolon meninggal dalam usia 76 tahun pada 24 Maret 2024 dan akan dikremasi besok.


Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

34 hari lalu

Pameran Voice Against Reason. Foto: Museum Macam.
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.


Mengenang Pujangga Sapardi Djoko Damono, Tentang Hujan Bulan Juni dan Lainnya

36 hari lalu

Sapardi Djoko Damono saat acara Meet and Greet film Hujan Bulan Juni di Jakarta 1 November 2017. Tempo/ Fakhri Hermansyah
Mengenang Pujangga Sapardi Djoko Damono, Tentang Hujan Bulan Juni dan Lainnya

Sastrawan Sapardi Djoko Damono lahir di Kampung Baturono, Solo, 20 Maret 1940. Berikut kiprah sang pujangga.