“Baru kali ini saya terlibat dalam produksi film hybrid semacam ini,” katanya. Soal lakon film, gadis bernama panjang Diandra Paramitha Sastrowardoyo ini lumayan khatam, tapi soal teater ia merasa masih nol. Maka Dian “melahap” tiga buku teater. Salah satunya karya seorang inovator teater Rusia, Konstantin Stanislavski. “Saya belajar lagi dari nol,” ucapnya kepada Tempo, Senin pekan lalu, saat latihan di Padepokan Bagong Kussudiardjo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.
Apalagi beberapa adegan film pendek yang ditujukan sebagai film festival ini mengadopsi adegan dalam khazanah pewayangan oleh penulis skenarionya, Leila S. Chudori. Karena itu, Dian selama sebulan belakangan ini berlatih banyak hal, misalnya gerakan tari klasik Yogyakarta yang lambat tapi bertenaga sehingga butuh stamina yang kuat.
“Saya terpaksa rutin latihan pernapasan selama setengah jam,” ujarnya lagi. Bagi dia, Drupadi, yang pengambilan gambarnya direncakan pada bulan ini, merupakan tantangan baru. “Saya merasa fun,” tuturnya singkat. Kali ini dia berpasangan lagi dengan Nicholas Saputra, yang berperan sebagai Arjuna.
Raihul Fadjri