Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sajian Kupu-kupu

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: Masuklah ke Koong Gallery di Dharmawangsa Square, Jakarta Selatan. Sebuah papan iklan berupa neon box akan menyapa Anda. Imajinya, segelas minuman rainbow didominasi warna merah dan seekor kupu-kupu yang tertancap jarum di atasnya. Api yang menyala di rainbow menandakan minuman itu beralkohol.Beberapa langkah ke dalam, ada meja makan lengkap dengan sajiannya yang dialasi taplak putih. Juga ada empat set kursi lengkap dengan peralatan makannya: piring, sendok, garpu, pisau, dan sendok sup. Sajiannya, lagi-lagi adalah kupu-kupu yang ditusuk jarum. Enam belas kupu-kupu berbaris rapi di piring, tiga di mangkuk sup, dan tiga di gelas. Tiga mangkuk lauk masing-masing berisi empat, delapan, dan 18 kupu-kupu.Sebetulnya, kisah itu bukanlan sajian yang benar-benar bisa dikonsumsi. Kedua benda itu adalah karya seni perupa F.X. Harsono yang dipamerkan sejak 26 Juli hingga 10 Agustus mendatang dengan tajuk "Aftertaste". Karya pertama adalah lukisannya yang berjudul Celebrate the Pain 3 berukuran 150 x 130 sentimeter dan ditempelkan pada neon box setebal 20 sentimeter.Sementara itu, karya yang kedua berjudul Selamat Makan. Instalasi meja makan itu satu-satunya karya trimatra Harsono yang dipamerkan. Selebihnya, sembilan lukisan lainnya, adalah karya yang semuanya menyajikan imaji kupu-kupu, termasuk imaji diri si pelukis sendiri. Menurut kurator Rizki A. Zaelani, kupu-kupu digunakan Harsono guna menyampaikan makna tentang proses metamorfosis, dari ulat, kepompong, kemudian menjadi kupu-kupu. Ini dipahami sebagai keteladanan menghadapi kerasnya pergulatan hidup sebelum mencapai keindahan alami. "Persoalan ritual, siklus hidup, dan masalah mata rantai produksilah yang hendak dipersoalkan Harsono," ujarnya dalam pengantar kuratorial. Sebagian besar karya Harsono lainnya yang dipamerkan menjadikan kupu-kupu sebagai santapan. Tengoklah karyanya yang berjudul Celebrate the Pain 1. Di sini tersaji imaji wajah Harsono dengan mata membelalak tengah menenggak kupu-kupu yang ada dalam gelas. Mata yang terbelalak seakan menandakan bahwa menyantap kupu-kupu, apalagi dengan jarumnya, bukanlah hal yang enak. Menurut Rizki, jarum dipilih Harsono sebagai simbol penyiksaan. "Alat yang seolah remeh namun sebenarnya bisa berfungsi mematikan," ujarnya. Sedangkan penampilan imaji diri pribadi pelukisnya, kata Rizki, "Harsono menimbang tubuhnya sebagai bagian dari korban kekerasan."Harsono selama ini memang lebih dikenal sebagai perupa yang sarat akan kritik sosial, terutama terhadap ketidakadilan sosial dan perlawanan terhadap dominasi praktek kekuasaan. Sejatinya, Harsono, yang juga pengajar di Universitas Pelita Harapan, jarang menggelar pameran tunggal. Sejak 1994, ini adalah pamerannya yang ketujuh. Selebihnya adalah pameran bersama.Kupu-kupu itu laris-manis. Kata Erlan, pegawai Koong Gallery, "Semua sudah laku terjual." TITO SIANIPAR
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

34 hari lalu

Pameran Voice Against Reason. Foto: Museum Macam.
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.


Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

41 hari lalu

Pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit  sejak 15 Maret hingga 14 April 2024 di Grey Art Gallery Bandung. (Dok.Grey)
Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.


Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Karya instalasi buatan Michelle Jovita berjudul Massa Manusa. (Dok.pameran).
Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance


Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Pameran Lengan Terkembang: Ruas Lintas - Abilitas di Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space Bandung melibatkan belasan peserta seniman difabel.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.


Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Artsiafrica#2 di Galeri Pusat Kebudayaan Bandung berlangsung 16 - 30 September 2023. Foto: Dok.Galeri.
Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.


Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Pameran kelompok Ambari di Galeri Orbital Dago Bandung hingga 17 September 2023. (TEMPO/ANWAR SISWADI)
Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.


Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Lukisan karya Iwan Suastika berjudul Beauty in a Chaotic Rhythm. Dok. D Gallerie
Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.


Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Karya Dionisius Caraka berjudul Tumbukan Lato-lato di Galeri Ruang Dini Bandung. TEMPO/ANWAR SISWADI
Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.


Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Karya Isa Perkasa berjudul Masker 2024. (Dok.Pribadi)
Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.


Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

(kiri ke kanan) Hilmar Faris, Claire Siregar, Sylvia Siregar pada acara pembukaan Bianglala Seribu Imajinasi, di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, pada Rabu, 5 April 2023. Foto: TEMPO | Gabriella Amanda.
Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.