TEMPO.CO, Jakarta - Meninggalnya seniman Djaduk Ferianto memberikan kesan mendalam bagi Iis Dahlia. Sebagai penyanyi dangdut, Iis beberapa kali sempat bekerja sama dengan Djaduk dalam mengaransemen lagu dangdutnya. "Pernah beberapa kali bekerja sama dengannya selalu bikin special musik dangdut ketika beliau yg mengarransement," tulis Iis di Instagram pada Rabu, 13 November 2019.
Djaduk Ferianto meninggal pada Rabu, 13 November 2019 pukul 2.30 karena serangan jantung. Ia pulang usai menyiapkan acara Ngayogjazz yang didirikannya. Djaduk sempat merasakan sesak napas.
Iis menceritakan kisahnya bersama Djaduk di awal karirnya. Ia meminta Djaduk untuk mengiringi konser dangdutnya di tahun 1990-an. Iis puas dengan hasil yang diberikan Djaduk karena telah memberikan warna yang berbeda dan berkelas dalam konser tersebut. Menurut dia, Djaduk menjadi bagian dalam sejarah yang pernah ditorehnya.
"Th 90an ketika pertama kali HardRock cafe memberikan kesempatan pertama kali penyanyi dangdut boleh tampil di sana, saya meminta mas Djaduk untuk mengiringi konser saya..Dannnnn sungguh sy gk salah pilih berbeda berwarna dan berkelas Terima Kasih mas ...sdh membantu sy menorehkan sejarah.." lanjut Iis.
Suasana pemakaman seniman Djaduk Ferianto di Padepokan Bagong Kussudiardja Bantul, Yogyakarta. TEMPO/Shinta MaharaniSuasana pemakaman seniman Djaduk Ferianto di Padepokan Bagong Kussudiardja Bantul, Yogyakarta. TEMPO/Shinta Maharani
Namun, menurut wanita 47 tahun ini Tuhan lebih sayang kepada Djaduk dan Iis mengucapkan salam perpisahan untuknya. "Kini Tuhan yg maha kuasa lbh menyayangimu selamat jalan mas Djaduk...Damai disurgaNYA," lanjut Iis.
Sederet musisi pun juga sempat mengucapkan duka cita atas kepergian Djaduk, salah satunya Tompi. Penyanyi dan juga dokter bedah plastik ini mengenang Djaduk yang merupakan seseorang dengan kepribadian hangat. "Selamat berpulang mas Djaduk Ferianto... kearifan budi dan hangatnya tuan akan selalu manis dikenang...." tulis Tompi di Twitter pada Rabu, 13 November 2019.
Suami dari Bernadette Ratna Ika Sari atau Petra ini disemayamkan di Padepokan Seni Bagong Kusudiardjo, Bantul, Yogyakarta. Upacara misa digelar pada pukul 14.00 WIB. Ribuan orang mengikuti prosesi misa dan pemakamannya di pemakaman keluarga Bagong Kussudiardja di Sembungan, Kasihan, Bantul. Djaduk meninggalkan lima orang anak di usianya 55 tahun.
MARVELA