TEMPO.CO, Jakarta - Nikita Mirzani merasa nama baiknya tercemar gara-gara serangan yang dilakukan pengusaha Sam Aliano terhadap dirinya. Padahal Nikita Mirzani sudah menjelaskan secara gamblang bahwa cuitan atas namanya di Twitter adalah editan. Nikita menerangkan hal itu dua hari sebelum Sam Aliano mendatangi Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk meminta pencekalan.
Baca juga: Nikita Mirzani Buka Pintu Damai untuk Sam Aliano
Akibat serangan Sam Aliano tersebut, Nikita Mirzani mengalami kerugian sekitar Rp 5 miliar. Sejumlah pekerjaannya, baik on air maupun off air, dibatalkan secara sepihak gara-gara dia dianggap melecehkan mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Gatot Nurmantyo.
Kasus ini sudah bergulir di kepolisian. Bahkan kabarnya, dari hasil gelar perkara, kasus laporan Nikita Mirzani sudah memenuhi unsur untuk dinaikkan status terlapor (Sam Aliano) sebagai tersangka.
Nikita Mirzani mengatakan siap membuka jalan damai dengan Sam Aliano asal kerugian Rp 5 miliar yang dialaminya diganti.
"Enggak ada niatan mencelakakan orang. Proses perdamaian akan dibuka, tapi kongkret. Bukan ngomong di media mau damai atau gimana," ujarnya di bilangan Blok M, Jakarta Selatan, Selasa, 14 Agustus 2018.
Ibu dua anak itu menyesalkan tindakan Sam Aliano, yang menyerangnya tanpa melakukan klarifikasi atau mencari kepastian tentang kebenaran cuitan tersebut. Yang membuat Nikita Mirzani sakit hati, Sam Aliano hingga detik ini tidak juga mengungkapkan permohonan maaf kepadanya.
"Belum ada (permintaan maaf) sama sekali dari Sam," ucap Nikita Mirzani.
Kasus ini muncul sekitar September 2017 lalu. Media sosial kala itu dihebohkan dengan beredarnya cuitan Twitter atas nama Nikita Mirzani, yang dianggap menghina Panglima TNI saat itu, Gatot Nurmantyo.
"Film G-30-S PKI kurang seru. Seharusnya Panglima Gatot juga dimasukkan ke lubang buaya pasti seru," demikian cuitan Twitter akun atas nama Nikita Mirzani palsu.
Sam Aliano termasuk orang yang paling vokal menyerang Nikita Mirzani kala itu. Bahkan Sam meminta sejumlah lembaga negara, termasuk KPI, mencekal Nikita Mirzani supaya tidak muncul di televisi.
Tidak terima diperlakukan seperti itu, pada 9 Oktober 2017, Nikita Mirzani melalui pengacaranya resmi melaporkan Sam Aliano dan beberapa orang lain ke Polda Metro Jaya atas tudingan melakukan pencemaran nama baik.