TEMPO.CO, Jakarta -Kabar wafatnya musikus Ari Malibu tentu meninggalkan duka bagi banyak pihak. Ari Malibu menutup usia di tengah gemuruh takbir jelang Idulfitri esok.
Baca: Di Malam Takbir, Musikus Ari Malibu Tutup Usia
Ari Malibu meninggal pada pukul 20.25 WIB di RS. Kramat. Jenazahnya akan disemayamkan di Komplek UIN Ciputat, Jalan Ibnu Taimia 4 nomor 119. "Kami mohon doa agar almarhum dimaafkan segala kesalahan dan kekhilafannya dan diterima di sisiNya," tulis Reda Gaudiamo Kamis 14 Juni 2018.
Baca juga: AriReda dan Sayatan Selo pada Puisi Sapardi Djoko Damono
Beberapa bulan terakhir, Ari dirawat intensif di rumah sakit lantaran kanker kerongkongan yang dideritanya. Penyakit tersebut mulai merongrong Ari sejak Desember lalu. Menurut rekannya, Reda Gaudiamo sakit yang diderita Ari mulai terasa sejak Mei 2017. Namun kanker mulai diketahui pada November 2017.
Kanker di kerongkongannya tersebut, menurut Reda perlahan membuat makanan sulit masuk.
Sejumlah musikus sempat melakukan beberapa kegiatan penggalangan dana untuk pengobatan Ari. Salah satunya Konser bertajuk Lagu Kasih Untuk Ari tersebut diadakan di Bentara Budaya Jakarta, Palmerah, Jakarta Pusat, akhir Mei lalu. Acara tersebut diprakarsai oleh Jodhi Yudono.
Ari Malibu lahir di Makassar. Sebelum berduet dengan Reda Gaudiamo, Ari sempat bergabung dengan kelompok vokal asal Bandung, Pahama.
AriReda dibentuk Ari Malibu dan Reda pada 1982. Sejak 1987 keduanya terlibat dalam proyek apresiasi seni yang diprakarsai Sapardi Djoko Damono dan Fuad Hassan. Sejak itu keduanya aktif memusikalisasikan puisi karya penyair tanah air.