TEMPO.CO, Yogyakarta -Bak kejatuhan durian runtuh lalu bintang jatuh mungkin pameo itu pas disematkan buat Iqbaal Ramadhan saat ini. Usai sukses membintangi film Dillan 1990, Iqbaal dilamar untuk memerankan tokoh Minke dalam film Bumi Manusia.
Baca: Berperan di Bumi Manusia, Iqbaal Ramadhan Belajar Bahasa Belanda
Tak tanggung-tanggung, film itu diadaptasi dari buku pertama tetralogi Pulau Buru karya sastrawan besar Pramoedya Ananta Toer. “Baru gue sadar, ternyata film-film gue semuanya jadul,” kata Iqbaal saat dijumpai di Studio Alam Gamplong, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, Kamis, 24 Mei 2018 malam lalu.
Iqbaal menjelaskan soal peran dia sebagai Dilan dalam film yang berlatar remaja era 1990-an itu. Lalu kini memerankan film yang disutradarai Hanung Bramantyo yang berlatar masa yang jauh mundur ke belakang.
Bumi Manusia berlatar masa 1890-1918, jauh sebelum Indonesia merdeka. Sedangkan Iqbaal hidup di era milenial. “Sebentar lagi (memerankan sosok) zaman dinosaurus kali ya,” kata Iqbaal bercanda.
Pekerjaan rumah pun menantinya, yaitu harus bisa berbahasa Belanda dan Jawa. Sedangkan dia dari Sunda. Namun saat ditanya tentang seberapa jauh kemampuannya berbahasa Belanda, Iqbaal diam tersipu.Iqbaal Ramadhan di film Dilan 1990. Instagram
PR-nya yang lain adalah membangun chemistry dengan lawan mainnya di film itu, Mawar Eva de Jongh yang memerankan Annelies. Annelies adalah anak perempuan Nyai Ontosoroh. “Ketemuan (dengan Mawar) baru tadi pagi di bandara,” kata Iqbaal.
Dia berharap masa workshop yang mesti dijalani membuat mereka bisa lebih sering bertemu. Ketika ditanya dengan cara seperti apa membangun chemistry, menurut Iqbaal salah satunya dengan mengobrol.
“Ngobrol dengan Mawar. Bisa?” tanya Iqbaal sambil melirik ke arah Mawar. Gadis blasteran Medan-Belanda yang duduk di samping Iqbaal itu pun langsung tersipu. "Bisa,” jawabnya.
Film Bumi Manusia rencananya digarap sutradara Hanung Bramantyo dan Salman Aristo sebagai penulis skenario. Proses syuting film produksi Falcon Pictures ini baru dimulai pada Juli 2018 di Belanda, Yogyakarta, dan Semarang.