TEMPO.CO, Hollywood - Satu persatu kebobrokan moral di Hollywood terungkap. Aktris Ellen Page, 30 tahun mengungkapkan di salah satu unggahannya di Facebook yang menceritakan pelecehan seksual yang dilakukan produser serta sutradara terkenal Brett Ratner.
Baca: Gal Gadot Tak Akan Main di Sekuel Wonder Women Jika..
Saat itu Page masih berusia 18 tahun dan Ratner berkata kasar di lokasi syuting film X-Men: The Last Stand pada 2006. Ratner berkoar bahwa dia harus berhubungan dengan seorang wanita agar menyadari kalau dia seorang lesbian. Page baru mengakui kepada publik kalau dia lesbian pada 2014.
Bintang film Juno, Inception dan To Rome with Love itu bercerita bahwa Ratner melihat ke arah bawah tubuhnya di sebuah jamuan makan malam. Selain itu Page yang menulis panjang di Facebook juga menyesal terlibat di film Woody Allen yang juga dituduh telah melakukan pelecehan. Page teringat ketika di usia 16 tahun dia dipegang oleh dua orang pria serta diserang untuk memperkosanya.
"Saya diserang secara seksual. Saya diminta oleh seorang sutradara untuk tidur dengan pria berusia akhir dua puluhan dan memberitahu mereka tentang hal itu."
"Saya merasa malu melakukannya. Saya dulu belum berani bicara, dan bukan siapa-siapa, merasa tertekan, karena tentu saja Anda harus mengatakan 'ya' untuk film Woody Allen."
Ratner, yang filmnya termasuk The Revenant dan Rush Hour, menghadapi beberapa tuduhan pelanggaran seksual. Pada 1 November, The Los Angeles Times melaporkan bahwa enam wanita mengatakan bahwa Ratner telah melakukan pelecehan seksual atau menyerang mereka.
Simak: Bercerai, Mariah Carey Minta Dukungan Brett Ratner
Aktris lain Anna Paquin, mengatakan di Twitter bahwa dia ada di sana saat komentar tersebut dibuat. "Saya berdiri dengan Anda," tulisnya, memberi tag Ms. Page.
Sebelumnya, seorang wanita bernama Melanie Kohler menulis dalam sebuah unggahan Facebook pada 18 Oktober 2017 bahwa Mr. Ratner telah memperkosanya. Dia mengungkapkan itu setelah mendapat telepon dari Martin Singer, seorang pengacara untuk Ratner.
Brett Ratner kemudian mengajukan tuntutan penghinaan hukum kepada Kohler dan mengatakan bahwa ucapannya "salah, palsu, dan fiktif."
NYTIMES | ALIA