TEMPO.CO, Jakarta - Pekan ini, film Thor: Ragnarok menggebrak jaringan bioskop Tanah Air. Si Dewa Petir itu dikabarkan menguasai tak kurang dari 700 layar di seluruh Indonesia. Dampaknya, dominasi film Pengabdi Setan mulai berkurang.
Meski demikian, film karya Joko Anwar itu masih nangkring di lebih dari 100 layar. Joko mengatakan, Pengabdi Setan masih bertahan di 201 layar hingga Kamis, 26/10 kemarin. Ia bersyukur, Ibu masih bisa bertahan di bioskop. Ibu adalah tokoh sentral dalam film itu. Rumah di Pengabdi Setan. youtube.com
Joko Anwar menduga, masa edar film yang panjang tak luput dari peran penonton. Penonton kalau diikutsertakan dalam kampanye film, mereka merasa turut memiliki. Mereka akan berpikir, ini film kita. Pengabdi Setan tidak akan sesukses sekarang kalau tidak didukung banyak pihak termasuk penonton. “Sukses ini juga karena kekuatan word of mouth. Habis menonton, orang menceritakan apa yang mereka rasakan."
Banyak pihak menilai, melalui Pengabdi Setan Joko Anwar berhasil mengawinkan aspek komersil dengan kualitas kelas festival. Joko berterima kasih atas apresiasi dan penilaian itu.
Ia menyebut, selama syuting Pengabdi Setan, tidak pernah kompromi. Produser Rapi Films, Sunnil Samtani memberi kebebasan selama kualitas film dijaga sampai akhir.
"Pengabdi Setan saya buat agar pandangan bahwa genre horor di Indonesia itu kelas 2 berubah. Genre horor itu sangat populer. Jika digarap serius, ia bisa menjadi salah satu penggerak film Indonesia," kata Joko Anwar