TEMPO.CO, Jakarta - Happy Salma punya cara sendiri menghayati perjalanan Chairil Anwar. Kisah Chairil akan ia pentaskan dalam pertunjukan teater berjudul Perempuan-Perempuan Chairil. Ia bersama Titimangsa Foundation dan rombongan pendukung pementasan itu menggelar walking tour dan diskusi naskah pertunjukan, Sabtu, 7 Oktober 2017.
Rute walking tour itu dari Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA) Diponegoro, yang terletak di depan Rumah Sakit Umum Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM), Metropole, Stasiun Cikini, dan berakhir di Taman Ismail Marzuki (TIM). "Sebetulnya, itu (untuk) mengasah rasa," kata Happy usai diskusi di Plaza Teater TIM, Cikini, Jakarta Pusat.
Tempat-tempat yang dikunjungi itu diyakini sangat berarti bagi penyair Chairil. Keempat lokasi itu mewakili empat perempuan yang pernah masuk ke kehidupan Chairil. Penggambarannya adalah RPTRA Diponegoro RSCM (Hapsah), Metropole (Mirat), Stasiun Cikini (Ida), dan TIM (Sri Ajati).
Perempuan-Perempuan Chairil yang akan dipentaskan pada 11-12 November mengisahkan ihwal empat perempuan yang menginspirasi proses berkarya Chairil. Pertunjukan ini disutradarai Agus Noor dan dimainkan Reza Rahadian (Chairil Anwar), Marsha Timothy (Ida), Chelsea Islan (Sri Ajati), Tara Basro (Mirat), dan Sita Nursanti (Hapsah). Adapun Happy bertindak sebagai produser dan Hasan Aspahani merupakan penulis.
Happy Salma menjelaskan, pertunjukan teater perihal sejarah dapat menjadi medium untuk mengasah rasa toleransi. “Khususnya bagi generasi muda,” ujarnya. Inilah pesan yang ingin disampaikan dalam pertunjukan Perempuan-Perempuan Chairil itu.
LANI DIANA