Puss in Boots: The Last Wish, Nyawa Terakhir Kucing Legenda

Jumat, 30 Desember 2022 08:30 WIB

Adegan di film Puss in Boots: The Last Wish. Foto: DreamWorks Animation

TEMPO.CO, Jakarta - Film animasi Puss in Boots: The Last Wish dapat mengobati kerinduan Anda terhadap kucing sok tahu yang ada di film Shrek 2. Berikut review film Puss in Boots: The Last Wish, pas ditonton sambil menikmati libur Nataru.

HIDUP sebagai kucing legenda dan kerap dipuja-puji membuat Puss, si kucing yang bisa berbicara dan bergaya layaknya manusia itu lupa, kalau stok nyawanya sudah berkurang. Kucing yang suaranya diisi aktor Antonio Banderas itu akhirnya mengingat lagi momen apa saja ia kehilangan nyawanya satu persatu.

Saat Puss di Film Shrek 2 Akhirnya Sadar

Puss akhirnya menyadari tahun-tahun yang diisi kisah kepahlawanan bak Robin Hood itu rupanya kerap diisi kematian yang disebabkan kecerobohannya sendiri. Dari sembilan nyawa kini tersisa satu. Apa yang akan dilakukan Puss dengan nyawa terakhirnya? Begitu kira-kira cerita utama dari kisah Puss in Boots: The Last Wish yang tayang di bioskop akhir tahun ini.

Adegan di film Puss in Boots: The Last Wish. Foto: DreamWorks Animation

Puss, karakter kucing koboy yang mulanya muncul di animasi Shrek 2 pada 2004 itu sudah menarik perhatian. Kucing galak yang bicaranya beraksen Spanyol ini sebetulnya citraan parodi tokoh Zorro. Ia punya tampilan ikonik dengan topi cavalier dan sepatu bot corinthian, jubah hitam lengkap dengan pedang di pinggang.

Advertising
Advertising

Puss sering mengalahkan musuh-musuhnya dengan mengalihkan perhatian mereka lewat penampilan "anak kucing yang lucu" dengan bola mata yang berbinar. Dia juga menunjukkan perilaku kucing yang umum seperti batuk bola rambut dan mengejar lampu sorot, biasanya mengakibatkan kekalahan atau penangkapannya.

Simak: The Big 4 Hadirkan Pertarungan Sengit dengan Sentuhan Komedi yang Segar

Kini lebih dari satu dekade sejak kita diperkenalkan sosok kucing berbulu oranye itu. Puss kembali dengan film solo Puss in Boots: The Last Wish yang tak hanya menyediakan ruang nostalgia bagi yang sudah mengenalnya sejak belasan tahun silam. Di film ini sejumlah kejutan karakter dongeng-dongeng anak ala negeri Far Far Away—dalam semesta Shrek—kembali hadir.

Adegan di film Puss in Boots: The Last Wish. Foto: DreamWorks Animation

Saat hidup dengan nyawa terakhirnya Puss dibayangi malaikat maut. Ia pun bertekad menjalani kehidupan terakhirnya dengan pensiun sebagai kucing jagoan. Tapi rencana itu hanya sesaat ia jalani. Puss menemukan harapan untuk bisa meminta tambahan nyawa lewat Bintang Harapan. Tapi upaya untuk bisa sampai ke bintang jatuh tak mudah. Di perjalanan, Puss kudu bertemu mantan kekasih sekaligus musuh lamanya, Puss Kitty Softpaws (Salma Hayek), juga menghadapi kelompok Goldi (Florence Pugh) dan Keluarga Tiga Beruang (Three Bears Crime Family), dan Jack Horner (John Mulaney) yang sama-sama punya keinginan untuk diri mereka sendiri.

Perjalanan Puss ditemani Perrito (Harvey Guillén) seekor anjing yang ia temui di tempat peristirahatan. Perlahan keduanya menjadi akrab dan menemukan alasan untuk saling membersamai satu sama lain.

Sebagai film yang bisa disaksikan anak-anak, sesungguhnya tema yang diangkat dalam The Last Wish ini cukup berat. Bayangkan, film ini kurang lebih berkisah soal menerima kenyataan bahwa hidup satu waktu akan berakhir. Segala kenikmatan, kemewahan dan puja-puji yang melekat dalam diri bakal luruh. Kita dibawa pada kenyataan, apa yang semestinya bisa kita nikmati dan jauh hargai dalam hidup ini?

Artis Salma Hayek berpose bersama tokoh film kartun kucing, saat menghadiri pemutaran perdana film 'Puss In Boots' di UCI Cinema, Roma, Italia, pada 25 November 2011. zimbio.com

Layaknya Studio Pixar yang lebih dahulu sudah memproduksi animasi dengan pesan yang mendalam, DreamWorks Animation bersama Universal Picture ini juga bisa mengemas tema berat itu dalam sajian animasi yang menghibur dan penuh suasana bersenang-senang dengan humor sekaligus kisah yang menghangatkan hari. Ini adalah kisah tentang seekor kucing legenda yang berupaya menemukan kembali tujuan hidup di sisa nyawa terakhirnya.

Puss in Boots: The Last Wish (2022)
Genre: animasi, petualangan
Sutradara: Joel Crawford
Produksi: DreamWorks Animation, Universal Pictures
Durasi: 1 jam 42 menit


AISHA SHAIDRA

Baca: Avatar: The Way of Water, Pertarungan Epik dengan Keindahan Bawah Laut Pandora

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Review Film Glenn Fredly The Movie: Nostalgia hingga Menguras Air Mata

3 hari lalu

Review Film Glenn Fredly The Movie: Nostalgia hingga Menguras Air Mata

Glenn Fredly The Movie mengisahkan perjalanan hidup, karier, hingga cinta dari Bung Glenn yang diperankan apik oleh Marthino Lio.

Baca Selengkapnya

Review Film Siksa Kubur: Horor Religi yang Dikemas Rapi dan Punya Makna Mendalam

21 hari lalu

Review Film Siksa Kubur: Horor Religi yang Dikemas Rapi dan Punya Makna Mendalam

Siksa Kubur dimainkan oleh para aktor terbaik nomine dan penerima Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI).

Baca Selengkapnya

Godzilla X Kong: The New Empire, Melihat Perkembangan Karakter Kong Jadi Pemimpin Sejati

30 hari lalu

Godzilla X Kong: The New Empire, Melihat Perkembangan Karakter Kong Jadi Pemimpin Sejati

Godzilla X Kong: The New Empire menjadi film kelima dalam franchise MonsterVerse yang dituturkan perlahan tapi diimbangi visualisasi menarik.

Baca Selengkapnya

Review Film Para Betina Pengikut Iblis 2, Budaya Klenik dan Pendalaman Karakter

33 hari lalu

Review Film Para Betina Pengikut Iblis 2, Budaya Klenik dan Pendalaman Karakter

Para Betina Pengikut Iblis 2, seperti halnya film pertama, penonton dibatasi usia 21 tahun ke atas

Baca Selengkapnya

Review Film Keluar Main 1994, Dilema Remaja SMA yang Relatable

34 hari lalu

Review Film Keluar Main 1994, Dilema Remaja SMA yang Relatable

Film Keluar Main 1994 memadukan unsur budaya, edukasi, keluarga, dan asmara di kalangan anak SMA yang dekat dengan remaja Indonesia.

Baca Selengkapnya

Review Film 24 Jam Bersama Gaspar: Adegan Laga hingga Senggol Isu Krusial

47 hari lalu

Review Film 24 Jam Bersama Gaspar: Adegan Laga hingga Senggol Isu Krusial

Dengan penggunaan bahasa Indonesia baku, 24 Jam Bersama Gaspar membuat film ini lebih berkelas lantaran menjangkau penonton yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Review Film Tanduk Setan: Antologi Cerita dan Pesan tentang Klenik

51 hari lalu

Review Film Tanduk Setan: Antologi Cerita dan Pesan tentang Klenik

Film Tanduk Setan menggabungkan dua cerita antara kehidupan dan kematian ini di dalamnya terdapat selipan pesan yang bisa diresapi selama berpuasa.

Baca Selengkapnya

Review Film Kuyang: Urban Legend dan Tradisi Khas Kalimantan

53 hari lalu

Review Film Kuyang: Urban Legend dan Tradisi Khas Kalimantan

Kisah Kuyang itu kemudian diangkat menjadi sebuah film yang diproduksi oleh Aenigma Picture dan disutradarai oleh Yongki Ongestu.

Baca Selengkapnya

Review Film The Zone of Interest, Potret Keluarga Bahagia di Balik Tembok Penuh Kebrutalan

55 hari lalu

Review Film The Zone of Interest, Potret Keluarga Bahagia di Balik Tembok Penuh Kebrutalan

Film The Zone of Interest menampilkan kengerian peristiwa Holocaust di Jerman pada Perang Dunia II tanpa memperlihatkan satu pun adegan berdarah.

Baca Selengkapnya

Review Film Bonnie: Adegan Aksi dan Drama yang Berpadu dengan Sastra

28 Februari 2024

Review Film Bonnie: Adegan Aksi dan Drama yang Berpadu dengan Sastra

"Emosional, tegang, dan menghibur," adalah kata yang tepat untuk menggambarkan film Bonnie. Berikut review selengkapnya.

Baca Selengkapnya