TEMPO.CO, Jakarta - Gadis yang dikenal dengaan nama DJ Una ini rajin menemani penonton acara musik Dahsyat sejak Agustus lalu. Pemilik nama lengkap Una Putri Astari ini sekaligus pemandu goyang gaspol, koreografi joget interaktif, yang konsepnya mirip dengan goyang Caesar.
Gadia yang juga pernah bermain sinetron ini merasa menemukan 'jiwanya' setelah menjadi seorang DJ (disk jokie). "Menjadi DJ tidak hanya memberi gue kesenangan besar tapi juga cara memahami dunia," kata mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Terbuka, Kamis, 7 November 2013.
Una mengakui darah "narsis", seni, dan bakat cuap-cuap, berasal dari sang ayah. Sejak kecil, Una sudah dicekoki musik. Ayahnya, ketika di rumah, selalu memutar musik cadas milik Metallica atau pop progresif. Ternyata, sang ayah pernah menjadi seorang penyiar radio Bonsita FM di Medan.
Pemain film My Last Love, Falling in Love, Air Terjun Pengantin, dan Crazy Love ini sebelum di Dahsyat sudah nge-DJ di beberapa tempat. "Aku enggan bermain di klub malam," katanya.
Una mengatakan lebih menyukai bermain di rave party (pesta di luar ruangan) atau di klub, tapi dengan status DJ undangan. "Inspirasi datang dari berbagai tempat," kata gadis 26 tahun ini.
Berbeda dengan DJ lain yang selesai bekerja pada pagi buta, Una justru memulai harinya pada jam itu. Penggemarnya juga bertambah, menjadi ibu-ibu hingga anak-anak. "Gue sih berharap tidak ada yang bertentangan dengan apa yang gue lakukan sebagai DJ," kata gadis berambut panjang dan gemar bercelana pendek ini.
HERU TRIYONO
Berita Terkait:
Ini Kata Daoed Joesoef Soal Izin Film Soekarno
Janur Kuning, Manipulasi Sejarah lewat Film
Jokowi Hari Ini Terima Yusuf Mansyur di Balai Kota