TEMPO.CO, Jakarta - Film Soegija garapan sutradara Garin Nugroho melibatkan ribuan pemain luar dan dalam negeri. Tepatnya ada 2.275 pemain dalam film yang didasarkan dari kisah nyata ini. Dalam satu hari, kata Garin, pemain yang berlakon berjumlah 100-150 orang. Dan hampir tiap hari dia mengusir pemain yang tidak memberikan ekspresi sesuai karakter tokohnya.
"Jumlah pemain yang saya usir dalam sehari juga bisa mencapai ratusan orang," kata Garin dalam diskusi film Soegija, Kamis, 26 April 2012. "Tanpa berakting dulu, saya akan memilah pemain dari raut mukanya."
Soegija merupakan film pertobatan Garin. Jika karya sebelumnya untuk pangsa festival internasional yang sulit dicerna penonton, kali ini Garin berjanji filmnya bisa dinikmati penonton mulai dari anak kelas 5 SD hingga kakek-nenek.
"Ini adalah film pertobatan Garin, film yang bisa dinikmati orang lain, lebih ringan, dan bagus untuk hiburan," kata Djaduk Ferianto, produser Soegija.
Garin menggarap Soegija selama 28 hari. Film ini bercerita tentang perjuangan Soegija melawan penjajah waktu Perang Pasifik 1940-1949 melalui artikel yang dikirimnya ke media asing. Ia berjuang secara silent diplomacy.
Kata Garin, kali ini dia sengaja membuat film yang ramah hiburan agar anak-anak dan remaja saat ini tahu bahwa Indonesia pernah punya pemimpin yang mengutamakan kemanusiaan. Bukan cuma menjadikan isu kemanusiaan sebagai wacana belaka. "Seperti yang terjadi pada pemimpin saat ini," kata dia.
Pemutaran film Soegija dimulai pada 7 Juni 2012. Karena tidak berat seperti film biasanya, anak SD kelas 5 pun sudah bisa ikut menontonnya.
CORNILA DESYANA