TEMPO.CO, Surabaya-Soekarno muda berdiri di antara empat tokoh yang duduk di kursi kayu, mengelilingi meja marmer bulat, salah satunya adalah HOS Cokroaminoto, si empunya rumah di Jalan Peneleh Gang 7, Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng, Surabaya. Tiga tokoh lainnya adalah KH Ahmad Dahlan, KH Mas Mansur, dan Roeslan Abdulgani.
Sesekali, Soekarno muda duduk dan HOS Cokroaminoto berdiri. Kelima tokoh itu terlihat serius memperbincangkan strategi perjuangan menghadapi Belanda. Pemandangan ini bukan gambaran sesungguhnya dari aktivitas para tokoh pergerakan pemuda dulu.
Lima tokoh itu hanya diperankan oleh lima siswa SMP Muhammadiyah I Kapasan, Surabaya. Mereka tengah melakukan aksi teatrikal memerankan sejumlah tokoh pergerakan di era pergerakan pemuda pada tahun 1920-an sebagai bagian peringatan Hari Pahlawan yang jatuh pada Sabtu besok, 10 November 2012.
Puluhan siswa ini merayakannya dengan napak tilas ke sejumlah tempat di kawasan Peneleh, yang menyimpan jejak sejarah tokoh muda pergerakan sebelum kemerdekaan.
Napak tilas ini diawali dari rumah HOS Cokroaminoto di Peneleh Gang VII/29-31, kemudian dilanjutkan ke sebuah rumah di Pandean IV/40, yang dipercaya merupakan tempat lahir Bung Karno. Tidak sekedar napak tilas, mereka tampak berusaha untuk menghayati peringatan Hari Pahlawan ini.
Mereka tidak mengenakan seragam sekolah, melainkan pakaian yang mencerminkan keadaan masa-masa sebelum kemerdekaan berdasarkan referensi yang mereka miliki. Aksi teatrikal penuh penghayatan kemudian mereka lakukan di ruang depan rumah HOS Cokroaminoto.
Para siswa ini juga mengunjungi Langgar Plampitan, yang berlokasi di depan rumah Roeslan Abdulgani. Teatrikal juga dilakukan sejumlah siswa ini di toko buku Peneleh, sebuah toko buku yang sudah berdiri sejak awal kemerdekaan.
Konon, dulunya, toko buku ini merupakan percetakan sekaligus tempat untuk memajang buku tentang kemuhammadiyahan dan pergerakan Islam. Di dalam toko buku ini, kelima tokoh pergerakan banyak belajar pengetahuan dunia. "Ini hendak menyatakan kalau di masa perjuangan dulu, buku sebagai sumber ilmu pengetahuan yang memiliki peran penting selain kekuatan senjata," kata Kepala SMP Muhammadiyah I Kapasan, Supriyanto.
Dari membaca buku, kata dia, para pahlawan mampu menyusun strategi perjuangan yang tepat dan akurat dalam mengusir penjajah dan memerdekakan bangsa Indonesia. Eko Hadiratno, juru kunci rumah HOS Cokroaminoto, mengatakan tempat ini sering sekali didatangi para pelajar dari SD hingga SMA yang ingin tahu tentang para tokoh yang memiliki jejak sejarah di Peneleh. "Diskusi kebangsaan juga sering rutin diselenggarakan di sini," kata Eko. Menurut Eko, rumah HOS Cokroaminoto di Peneleh ini masih asli. "Beruntung belum pernah direnovasi," kata Eko.
DAVID PRIYASIDHARTA
Berita terkait
Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun
4 jam lalu
Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.
Baca SelengkapnyaKisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda
8 jam lalu
Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.
Baca SelengkapnyaReza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?
11 hari lalu
Dalam YouTube Reza Rahadian mengaku tertarik memerankan Thomas Matulessy jika ada yang menawarkan kepadanya dalam film. Apa hubungan dengannya?
Baca SelengkapnyaLegenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya
19 hari lalu
Ismail Marzuki menciptakan lagu tentang Hari Lebaran yang melegenda. Begini lirik dan profil pencipta lagu tentang Lebaran ini?
Baca SelengkapnyaProfil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional
33 hari lalu
Usmar Ismail dikenal sebagai bapak film nasional karena peran penting dalam perfilman Indonesia, Diberi gelar pahlawan nasional oleh Jokowi.
Baca SelengkapnyaJika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional
17 Februari 2024
Seniman Butet Kertaradjasa cemas bila Prabowo Subianto menjadi presiden menghidupkan kembali Orde Baru
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Sebut Nama John Lie Saat Bertemu Komunitas Indonesia Tionghoa, Siapa Dia?
4 Februari 2024
Anies Baswedan menyebut nama John Lie saat acara Desak Anies bersama Komunitas Indonesia Tionghoa, di Glodok, Jakarta. Siapa John Lie?
Baca SelengkapnyaKisah Lafran Pane Pendiri HMI dalam Film Lafran Akan Tayang Februari 2024, Begini Perjuangannya
1 Desember 2023
Lafran Pane merupakan pendiri organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Film Lafran tayang pada Februari 2024. Berikut biografinya.
Baca SelengkapnyaSiapa Lafran Pane yang Kisah Hidupnya Ditampilkan dalam Film Lafran?
1 Desember 2023
Film Lafran dibintangi Dimas Anggara sebagai Lafran Pane akan tayang pada Februari 2024. Siapa dia, apa hubungannya dengan HMI?
Baca SelengkapnyaProfil Prof Mochtar Kusumaatmadja, Belum Juga Ditetapkan Jokowi sebagai Pahlawan Nasional
13 November 2023
Prof Mochtar Kusumaatmadja beberapa tahun terakhir diusulkan menjadi pahlawan nasional. Jasanya sangat besar sebagai konseptor Deklarasi Djuanda.
Baca Selengkapnya