TEMPO.CO, Jakarta -Sebanyak 28 lukisan koleksi Istana Kepresidenan akan dipamerkan di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, sepanjang 1-30 Agustus 2016. Masyarakat dapat melihat semua lukisan ini tanpa dipungut biaya.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, selain untuk menyambut ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang ke-71, pameran ini merupakan bentuk penghargaan pemerintah kepada para pelukis terbaik Indonesia. "Ini pertama kalinya lukisan milik istana dibawa keluar dan dipamerkan," kata Pratikno di Kantor Sekretaris Negara, Jakarta, Senin, 25 Juli 2016.
Di sisi lain, lanjut Pratikno, pemerintah ingin agar masyarakat luas bisa
menikmati koleksi lukisan-lukisan yang selama ini hanya dipajang di Istana
Kepresidenan Jakarta, Bogor, Cipanas, dan Yogyakarta. "Banyak koleksi
lukisan Istana yang hebat. Semoga beri inspirasi," ucapnya.
Pameran yang mengambil tema 17/71: Goresan Juang Kemerdekaan ini menampilkan lukisan terkenal dari Raden Saleh, Affandi, Sudjojono, Basoeki Abdullah, dan Dullah.
Selain karya anak bangsa, ada juga lukisan yang berasal dari pelukis asing,
seperti Rudolf Bonnet dan Diego Rivera.
Pengunjung juga dapat menikmati lukisan karya Presiden Soekarno yang berjudul Rini. Lukisan itu dibuat Soekarno pada 1958.
Berikut ini daftar koleksi lukisan Istana Kepresidenan yang akan dipamerkan:
1. Affandi, Laskar Rakyat Mengatur Siasat, 1946
2. Affandi, Potret H.O.S. Tjokroaminoto, 1946
3. Basoeki Abdullah, Pangeran Diponegoro Memimpin Perang, 1949
4. Dullah, Persiapan Gerilya, 1949
5. Harijadi Sumadidjaja, Awan Berarak Jalan Bersimpang, 1955
6. Harijadi Sumadidjaja, Biografi II di Malioboro, 1949
7. Henk Ngantung, Memanah, 1943 (reproduksi orisinal oleh Haris Purnomo)
8. Kartono Yudhokusumo, Pertempuran di Pengok, 1949
9. Raden Saleh, Penangkapan Pangeran Diponegoro, 1857
10. S.Sudjojono, Di Depan Kelambu Terbuka, 1939
11. S. Sudjojono, Kawan-kawan Revolusi, 1947.
12. S. Sudjojono, Markas Laskar di Bekas Gudang Beras Tjikampek, 1964
13. S. Sudjojono, Mengungsi, 1950
14. S. Sudjojono. Sekko (Perintis Gerilya), 1949
15. Sudjono Abdullah, Diponegoro, 1947
16. Trubus Sudarsono, Potret R.A. Kartini, 1946/7
17. Gambiranom Suhardi, Potret Jenderal Sudirman, 1956
18. Soerono, Ketoprak, 1950
19. Ir. Sukarno, Rini, 1958
20. Lee Man-Fong, Margasatwa dan Puspita Nusantara, 1961
21. Rudolf Bonnet, Penari-penari Bali sedang Berhias, 1954
22. Hendra Gunawan, Kerokan, 1955
23. Diego Rivera, Gadis Melayu dengan Bunga, 1955
24. Miguel Covarrubias, Empat Gadis Bali dengan Sajen, sekitar 1933-1936
25. Walter Spies, Kehidupan di Borobudur di Abad ke-9, 1930
26. Ida Bagus Made Nadera, Fadjar Menjinsing, 1949
27. Srihadi Soedarsono, Tara, 1977
28. Mahjuddin, Pantai Karang Bolong, tahun tak terlacak (sekitar 1950an)
Sumber: Istana Kepresidenan
ADITYA BUDIMAN