TEMPO.CO, Bandung- Dalam film Midnight Show, Ganindra Bimo kebagian peran sebagai seorang psikopat bernama Tama yang melakukan serangkaian pembunuhan sadis. Bimo mengaku sempat kesulitan saat melakukan sederet adegan menegangkan di film yang disutradarai Ginanti Rona itu.
"Buat saya ini kali pertama berperan sebagai pembunuh, susah iya tapi saya cukup tertantang," ujar Bimo saat ditemui di CVG Blitz BEC Bandung, Kamis, 8 Januari 2016.
Saat melakoni adegan pembunuhan, Bimo bahkan sempat pingsan. Pria kelahiran 29 Maret 1988 ini mengaku adegan tersebut membuatnya ketakutan sendiri. "Saya tidak se-cool yang terlihat sebenarnya, karena di adegan saya mau bunuh Naya di dalam bioskop itu, dua kali saya pingsan," katanya.
Acha Septriasa, lawan mainnya di film ini, bahkan mengira Bimo kesurupan. "Karena matanya putih semua," ujar Bimo mengulang komentar Acha saat itu.
Namun Bimo tidak kapok bereperan sebagai pembunuh. Ia malah merasa tertantang dan jatuh cinta dengan peran yang ia mainkan tersebut. Makanya, dia agak kecewa saat tahu sejumlah adegan di film itu terkena sensor.
Tapi melihat reaksi penonton yang berteriak-teriak saat menyaksikan film tersebut, Bimo maklum dengan penyensoran itu."Itu sudah banyak disensor kalo gak disensor mungkin ada yang pingsan," ujar Bimo.
Menurut Ginanti, awalnya dia cukup sulit menentukan siapa aktor yang pas untuk memerankan tokoh Tama. Bimo yang kala itu menjadi salah satu calon pemeran pun dianggap terlalu bersih. Namun berkat kesungguhannya dalam menghayati peran tersebut akhirnya peran Tama jatuh kepada Bimo.
"Karena waktu itu sosok Bimo terlalu bersih mukanya dan besar badannya untuk berperan sebagai Tama yang berantakan dan sosok pembunuh, tapi ternyata Bimo mampu dan akhirnya jadilah film ini" ujar Ginanti.
DWI RENJANI